Masuk 10 maskapai paling tidak aman di dunia, Citilink bela diri
Merdeka.com - Maskapai berbiaya murah (LCC), Citilink Indonesia tak terima dimasukkan dalam daftar 10 maskapai paling tidak aman di dunia. Perusahaan mempertanyakan dasar kriteria atau metode yang dilakukan dalam melakukan pemeringkatan terhadap perusahaan penerbangan, baik di dunia maupun Indonesia, soal tingkat keamanan dan keselamatan (safety) penerbangan.
President dan CEO Citilink, Albert Burhan mengatakan, industri penerbangan merupakan industri yang penuh dengan regulasi yang mengikat (mandatory) dan tidak dapat diabaikan karena risikonya yang tinggi dan terkait nyawa penumpang.
"Pada prinsipnya adalah hal yang baik jika maskapai juga mendapat penilaian dari pihak luar. Citilink sendiri sama sekali tidak keberatan untuk dinilai selama dilakukan secara objektif, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan Citilink juga sedang menunggu hasil audit Skytrax yang memberikan penilaian dengan kriteria yang jelas, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan atas standar mutu produk dan layanan airlines," kata Albert dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/1).
-
Apa yang dipertimbangkan untuk menentukan maskapai terbaik? Melansir dari CNBC, faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan maskapai terbaik meliputi kedatangan tepat waktu, pembatalan, penerbangan, skor makanan, skor hiburan dalam penerbangan, skor kenyamanan kursi, skor layanan staf.
-
Dimana Bandara Juanda menduduki peringkat diantara bandara lain berdasarkan kedatangan wisatawan mancanegara? Sejalan dengan itu, berdasarkan data Kedatangan Wisatawan Mancanegara melalui Pintu Masuk Udara, Bandara Juanda menduduki posisi ketiga setelah Ngurah Rai dan Soekarno Hatta, dengan urutan sebagai berikut : 1. Bandara Ngurah Rai 2. Bandara Soekarno Hatta 3. Bandara Juanda 4. Bandara Kualanamu 5. Bandara Internasional Yogyakarta
-
Siapa yang menilai kemacetan di Jakarta? Tomtom International BV adalah lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia mencatat peringkat kemacetan di Jakarta naik menjadi 29 pada 2022.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian +-2,65 persen.
-
Bagaimana Japan Airlines mendapat skor tinggi? Maskapai penerbangan Jepang ini mendapat skor empat dari lima dalam hal makanan, kenyamanan kursi, layanan staf, dan hiburan dalam penerbangan.
Albert menyebut, pemeringkatan maskapai yang dilakukan oleh Airlineratings.com cenderung tendensius karena tak menyebutkan secara jelas dasar penilaian dan fakta yang ada di lapangan. Albert sekaligus mempertanyakan penempatan sebagian besar maskapai Indonesia ke dalam kategori standar keamanan bintang satu.
Dia pun mencontohkan komitmen Citilink Indonesia sebagai upaya mempertahankan safety yang baik antara lain melakukan pelatihan pengembangan (training) kru, upaya perbaikan-perbaikan, serta kerja sama dengan maskapai dan organisasi internasional. Pemeliharaan pesawat-pesawat Citilink juga dilakukan di GMF AeroAsia yang memiliki reputasi internasional.
"Safety merupakan hal yang tidak bisa diganggu-gugat dan bagi kami penilaian Airlineratings.com tidak berpengaruh. Citilink selalu mempertahankan safety seperti yang dituntut dalam dunia penerbangan. Pada akhirnya penumpang juga yang merasakan dan menilai," katanya.
Sebelumnya, Situs pemeringkat keamanan maskapai, AirlineRatings.com mengeluarkan data survei terbaru soal maskapai paling tidak aman atau terburuk dunia di 2016 ini. Survei ini dilakukan dengan memeriksa badan penerbangan pemerintah tiap negara serta asosiasi yang memimpin.
Dari hasil survei, 9 dari 10 maskapai penerbangan paling tidak aman di dunia ada di Indonesia. Hanya satu dari negara lain yaitu maskapai Bluewings Airlines dari Suriname.
Situs ini melakukan survei kemananan di 407 penerbangan. Mereka juga memberi bintang tujuh untuk maskapai paling aman, dan terdapat 148 maskapai yang memperoleh nilai atas. Sementara, hampir 50 maskapai mendapat tiga bintang atau kurang.
Berikut 10 maskapai paling tidak aman di dunia di 2016.
1. Batik Air (Indonesia)
2. Bluewing Airlines (Suriname)
3. Citilink (Indonesia)
4. Kal-Star Aviation (Indonesia)
5. Lion Air (Indonesia)
6. Sriwijaya Air (Indoensia)
7. TransNusa (Indonesia)
8. Trigana Air Service (Indonesia)
9. Wings Air (Indonesia)
10. Express Air (Indonesia)
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insiden penumpang merokok terjadi dalam penerbangan Citilink QG 949 rute Batam-Surabaya pada Sabtu, 18 November 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaGlobal Airport Ranking AirHelp 2023 menyatakan 3 bandara di Indonesia berada di peringkat bawah.
Baca SelengkapnyaPenilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaDeretan negara teraman bagi wisatawan versi Forbes Advisor.
Baca Selengkapnyacapaian di Januari-Februari 2024 ini jadi penanda baik untuk ke depannya. Dia berharap peningkatan okupansi juga terjadi pada Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPenilaian ini berdasarkan 15 faktor, di antaranya yaitu polusi udara, kepadatan, jaminan sosial.
Baca SelengkapnyaFaktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan maskapai terbaik meliputi kedatangan tepat waktu, pembatalan, penerbangan, hingga skor makanan.
Baca SelengkapnyaMaskapai penerbangan Jepang mendapat skor empat dari lima dalam hal makanan, kenyamanan kursi, layanan staf, dan hiburan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaSerangan siber menyusup sistem navigasi GPS pesawat yang dapat menyebabkan ancaman keamanan penerbangan.
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati pernah dibuka dan airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai.
Baca SelengkapnyaBisa dinikmati sampai hari ini! Yuk, nikmati promo meriah dari BRI Citilink Online Travel Fair!
Baca Selengkapnya