Masyarakat Desa Sori NTB terima 110 lampu tenaga surya
Merdeka.com - Masyarakat Desa Sori Tatanga, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat menerima bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dari Pemerintah. Adapun bantuan ini diberikan langsung oleh tim dari Kementerian ESDM.
Pembagian LTSHE ini diharapkan dapat memberikan penerangan yang lebih baik bagi warga. Selama ini, warga kedua dusun tersebut hanya memanfaatkan lampu minyak sebagai penerangan di malam hari.
Sebanyak 110 paket yang terbagi atas dua dusun yaitu Mada Oi (40 unit) dan Bukit Sari (70 unit) telah semua rampung dipasang. Warga Dusun sangat antusias dan gembira mendapatkan pembagian LTSHE ini.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas program Listrik Desa? Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) menjadi pengawal utama dari target menerangi Indonesia ini.
-
Apa saja manfaat program Listrik Desa? 'Masak masakan tidak pakai kayu lagi, tinggal colok saja,' ujar Mama Lodia. 'Anak-anak juga gampang belajar karena tidak tidur lagi jadi belajarnya bagus.'
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Bagaimana warga Lebak Jeunjing mendapatkan listrik? Satu Rumah hanya Bisa Pakai Satu Lampu Untuk listriknya sendiri kwhnya sangat kecil, sehingga sekitar 8 rumah harus dibagi alirannya. Ini yang membuat masing-masing rumah hanya bisa memakai satu lampu.
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
"Pembagian dan pemasangan LTSHE memang diperuntukan untuk daerah daerah yang tidak ada jaringan ketenagalistrikan, minimal masyarakat merasakan terang bisa untuk belajar malam," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama, Dadan Kusdiana dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/11).
Lebih jauh, dia berharap masyarakat dapat memanfaatkan dan merawat fasilitas yang diberikan pemerintah secara bertanggung jawab. "Ini pemberian Pemerintan untuk masyarakat supaya terang. Kedepannya diharapkan ada sambungan listrik yang lebih baik lagi," katanya.
Diketahui, saat ini terdapat 2.519 desa dengan 256.114 rumah yang masih gelap gulita. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ESDM Ignasius Jonan menjelaskan bahwa LTSHE ini sangat cocok untuk rumah pedesaan yang secara geografis dan distrubusi penduduknya tersebar serta sulit dijangkau jaringan PLN. NTB sendiri mendapatkan.
Pada 2017 ini, LTSHE dipasang di 5 provinsi di Indonesia dan diharapkan dapat melistriki 80.332 rumah. Sedangkan pada tahun 2018, pemasangan LTSHE direncanakan untuk 15 provinsi dan dapat melistriki 175.782 rumah. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, jumlah LTSHE yang akan diberikan sebanyak 863 unit.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai salah satu Satuan Jajaran Komando Operasi HABEMA di Papua, tengah melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Perbatasan Mobil RI-PNG
Baca SelengkapnyaSistem penerangan jalan umum (PJU) adalah infrastruktur vital untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaUlubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaSelama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Baca SelengkapnyaPertamina menghadirkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada Program Rumah Kreatif Tamiang di Desa Tanjung Karang.
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi wujud komitmen dalam mendukung penurunan emisi karbon sekaligus tersedianya energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaWalaupun letaknya tidak jauh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, namun dusun ini belum menikmati infrastruktur jalan, air bersih apalagi listrik.
Baca SelengkapnyaBerikut momen TNI dan Bobon Santoso cari solusi kemerdekaan air di NTT dengan anggaran dari donasi rakyat.
Baca Selengkapnya24 tahun mereka tidak pernah merasakan air bersih.
Baca Selengkapnya