Masyarakat Diimbau Puasa 1 Jam Sebelum Tes GeNose
Merdeka.com - GeNose akan jadi salah satu alat deteksi resmi covid-19 di transportasi kereta api. Tahap awal akan diimplementasikan pada 5 Februari 2021, dimulai di stasiun Senen Jakarta, dan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Namun masih banyak masyarakat yang belum mengenal alat ini. GeNose C19 sendiri merupakan singkatan dari Gadjah Mada Electronic Nose. Alat yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mampu mendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas.
Peneliti GeNose, Dr. Dian K Nurputra mengimbau agar calon penumpang kereta api untuk berpuasa selama 30 menit hingga 1 jam sebelum melakukan test GeNose. Tujuannya agar hasil yang diperoleh lebih efektif.
-
Gimana cara menjaga kesehatan saat puasa? Selain itu, waktu sahur juga perlu diperhatikan. Disarankan untuk sahur sesuai dengan waktu yang ditentukan agar puasa dapat berjalan lancar hingga waktu berbuka. 'Kalau sahur jam 12 malam artinya waktu puasanya lebih dari 16 jam. Itu pasti lemas di siang hari karena puasa melebihi waktu seharusnya sekitar 14 jam,' katanya.
-
Apa yang harus dilakukan sebelum puasa? Konsultasikan dengan Dokter Anda Berkonsultasilah dengan penyedia layanan kesehatan Anda sebelum memulai puasa Ramadan, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang memerlukan perawatan obat yang berkelanjutan.
-
Kenapa orang harus berpuasa? Puasa adalah momen untuk menyucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada-Nya.
-
Kapan tes dilakukan? Melansir dari NewScientist, Jumat (22/11), beberapa tes itu dilakukan di Bumi, sekali sebelum misi dan dua kali setelahnya. Sementara sisanya, dilakukan selama mereka berada di ISS, baik di awal maupun akhir misi.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana cara meningkatkan kenyamanan penumpang kereta api? Budi menyampaikan ada beberapa hal yang diupayakan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama perjalanan mudik dan balik melalui moda transportasi kereta api.
"Sebagaimana pemeriksaan alat Kesehatan harus persiapan dulu dengan cara puasa makan, minum, dan merokok minimal 30 menit sampai 1 jam sebelum di tes. Setelah puasa barulah bisa dites menggunakan GeNose," kata Dr. Dian dalam LIVE Instagram @kemenhub151, Senin (1/2).
Kemudian pasien akan diberikan kantong plastik khusus untuk menghembuskan nafas seperti meniup balon. Barulah nafas tersebut akan dianalisis menggunakan alat GeNose. Dr. Dian menegaskan kantong plastik yang digunakan 1 kali pakai sehingga kebersihannya terjaga.
Terkait akurasi, Dr. Dian mengatakan tingkat akurasi sampel populasi penelitian berbeda-beda. Misalnya ketika GeNose dilakukan uji klinis kepada pasien covid-19 yang telah diketahui hasilnya, akurasinya itu mencapai 97 persen.
Tapi untuk akurasi populasi bebas yang nanti akan diterapkan di 2 Stasiun Kereta Api Senen Jakarta dan Tugu Yogyakarta, maka tingkat akurasinya lebih bervariasi, bisa 92 persen, 94 persen, dan lainnya sebagaimana keadaan pasien yang tes.
Jika memang pasien tersebut diduga positif covid-19, maka pasien yang merupakan calon penumpang Kereta Api itu tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan. Hal itu bertujuan untuk mencegah penularan covid-19 dengan penumpang lain.
Adapun Dr. Dian menegaskan, GeNose sudah melalui serangkaian uji tes, sehingga alat ini dinilai efektif untuk mengetahui secara dini seseorang terkena covid-19 atau tidak.
"Ini berbeda dengan alat Kesehatan lainnya kita basisnya Artificial Intelligence (AI), kita menggunakan data base untuk melatih agar lebih pintar dalam membaca data," katanya.
Namun, calon penumpang atau pasien tidak hanya mengandalkan tes GeNose saja. karena GeNose sifatnya screening, tetap komparatornya dengan PCR. Sebab pemeriksaannya GeNose dan PCR itu berbeda.
"Kalau GeNose memeriksa metabolisme, sedangkan PCR yang diperiksa partikel virusnya sendiri," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KAI Commuter juga menyediakan fasilitas water station.
Baca SelengkapnyaMerujuk studi, kopi juga bersifat diuretik yang berarti akan meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Baca SelengkapnyaSebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaSelain air minum, pengguna juga boleh mengonsumsi buah kurma.
Baca SelengkapnyaSelama bulan puasa, penumpang diperbolehkan untuk makan dan minum dalam gerbong KRL.
Baca SelengkapnyaPengendara jangan sampai kekurangan cairan khusunya air putih yang harus selalu tersedia selama perjalanan.
Baca SelengkapnyaPetugas LRT Sumsel akan mengingatkan penumpang ketika waktu berbuka telah tiba.
Baca SelengkapnyaPada puncak arus mudik Lebaran, rest area di sepanjang Tol Trans Jawa menjadi tempat favorit pemudik untuk berbuka puasa dan istirahat sejenak.
Baca SelengkapnyaSebelum bertanding di Pilpres 2024 ketiga pasangan calon harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan panduan atau tips menjaga kesehatan selama puasa di bulan Ramadan agar kondisi tubuh tetap fit.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama meminta jemaah haji untuk memulihkan kondisi fisik terlebih dahulu sebelum menuntaskan rukun haji.
Baca SelengkapnyaTingginya jumlah pengguna kereta api perlu diantisipasi oleh masyarakat agar tidak terlambat sampai stasiun.
Baca Selengkapnya