Masyarakat diminta tak menilai impor melulu negatif
Merdeka.com - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo meminta agar seluruh pihak tak menilai ekspor impor dari sisi negatif maupun positif saja. Melainkan mengenai pemenuhan kebutuhan yang mengakibatkan terjadinya perdagangan internasional.
"Kami mohon kepada semua pihak agar tidak melihat ekspor impor sebagai positif negatif. Tapi sebagai bagian dari memenuhi kebutuhan. Impor untuk memenuhi kebutuhan sendiri, dan ekspor untuk memenuhi kebutuhan negara lain. Yang perlu kita lakukan sehingga terjadi perdagangan internasional," kata Hadi di Jakarta, Kamis (29/12).
Menurutnya, adalah hal yang wajar jika dalam satu periode ekspor maupun impor Indonesia mengalami fluktuasi. Sebab, hal ini didasarkan atas kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan pangan.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Apa yang dikatakan Said Abdullah tentang impor pangan dan energi? Anggota DPR RI dari PDIP, MH Said Abdullah mengatakan selama 10 tahun terakhir Indonesia belum bisa keluar dari ketergantungan impor pangan dan Energi. Padahal menurut Said, keduanya adalah hal pokok yang menyangkut ketahanan, dan Said mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
-
Bagaimana Said Abdullah menilai solusi untuk masalah impor pangan dan energi? Said menilai untuk menghadapi persoalan ini tidak mudah. Pemerintahan Prabowo kata dia perlu melibatkan berbagai kepentingan ekonomi politik nasional dan internasional.
-
Mengapa Said Abdullah menganggap impor pangan dan energi sebagai masalah penting? Padahal menurut Said, keduanya adalah hal pokok yang menyangkut ketahanan, dan Said mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
-
Siapa aja yang pernah Kemendag selidiki terkait impor? Sementara negara yang pernah indonesia selidiki dan kenakan BMAD maupun BMP antara lain India, Republik Korea, China, Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Kazhakstan, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Hongkong, Turki, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, Singapura, Taiwan, Bangladesh, dan Mesir.
-
Siapa yang mendorong boikot produk asing? Langkah-langkah YKMI ini luar biasa. Konstitusi juga sudah melindunginya seperti dalam amanat Pembukaan UUD secara tegas,' ucap dia dalam dialog publik yang bertema 'Ramadan Tanpa Dukungan Produk Genosida' pada Jum’at (15/3) sore.
"Contohnya, kita tidak produksi gandum sama sekali, tapi kita membuat olahan gandum. Jadi mau tidak mau kita harus impor. Ada barang-barang yang tidak bisa kita produksi atau produksinya belum memadai tapi kita butuh banyak maka kita impor. Tapi kalau kita produksi banyak maka kita ekspor," imbuhnya.
Meski begitu, Sasmito meyakini bahwa Indonesia juga melakukan ekspor barang-barang yang diimpor, seperti ekspor beras. Meski impor beras masih tinggi, namun Indonesia juga mengekspor beras ke negara lain.
"Jadi barang apapun pasti ada eksimnya. Kita impor beras, tapi juga ekspor beras. Kita impor cabai, juga ekspor cabai. Jadi bentuknya lain dan rasanya beda, ini yang membuat perdagangan internasional terbentuk karena kebutuhan," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas menyebut, bahwa tren kebangkrutan industri tekstil dalam beberapa waktu terakhir tidak berkaitan dengan Permendag 8 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya banyak barang impor masuk ke Indonesia dengan kualitas buruk
Baca SelengkapnyaPenelitian ini dilakukan dalam periode 13 hari terakhir dengan melibatkan 2.300 perbincangan yang terlepas dari pengaruh buzzer.
Baca SelengkapnyaSatgas impor ilegal bentukan Kementerian Perdagangan akan menyelidiki data impor tekstil dari China.
Baca SelengkapnyaKarena ada selisih data, membuat kondisi yang mengancam bagi industri tekstil dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDaftar tersebut sekarang sedang dibahas dan akan diputuskan beberapa kementerian dan lembaga (K/L) terkait.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyinggung belanja dalam negeri yang dilakukan pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaBanjirnya impor ilegal di Indonesia menjadi penyebab lesunya produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJerry memastikan, impor terhadap produk tekstil tetap dapat terkendali.
Baca SelengkapnyaZulhas menilai, dengan memberantas produk impor ilegal maka sejumlah manfaat positif akan dirasakan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah bakal memperketat impor barang-barang yang mengganggu pasar produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaRasio pajak adalah perbandingan atau presentasi penerimaan pajak terhadap PDB nominal suatu negara.
Baca Selengkapnya