Masyarakat Diminta Tetap Waspada Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19 di Akhir Tahun
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengingatkan meskipun kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan, namun semua pihak harus tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan. Terlebih menjelang akhir tahun terdapat momentum liburan natal dan tahun baru yang memicu meningkatnya mobilitas masyarakat.
"Mendekati masa liburan Natal dan tahun baru kita perlu hati-hati karena kenaikan kasus ini menimbulkan side back dari perekonomian," kata Sri Mulyani dalam acara CEO Networking, Jakarta, Selasa (16/11).
Sri Mulyani menyebut, saat ini beberapa negara di Eropa tengah mengalami peningkatan kasus harian yang signifikan. Padahal negara-negara tersebut telah memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi, seperti Inggris, Rusia, Spanyol, Prancis, Belgia, Jerman, Italia hingga Amerika Serikat. Bahkan Sri Mulyani mengatakan kasus harian di Italian mengingat pasca diselenggarakannya Presidensi G20 beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
"Italia juga mengalami kenaikan kasus setelah terselenggaranya G20," kata Sri Mulyani.
Negara-negara besar yang mengalami lonjakan kasus tersebut bisa menyeret berbagai negara lainnya. Mengingat saat ini mobilitas masyarakat global telah berangsur seperti masa pra pandemi. Kondisi ini pun turut menjadi ancaman terjadinya penyebaran virus hingga menciptakan mutasi virus yang lainnya.
"Negara yang kontribusi kasus hariannya meningkat ini dari mutasi virus dan dampaknya komplikasi ke negara lain. Apalagi masyarakat dunia sudah mulai mobile dan mengunjungi antar negara, jadi mutasi dan penularan perlu diwaspadai," katanya.
Bendahara negara ini menjelaskan tingginya kasus Covid-19 tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan masyarakat. Melainkan juga berdampak pada perekonomian nasional. Untuk itu, kata Sri Mulyani, para menteri dan Presiden Joko Widodo terus memantau perkembangan pandemi Covid-19 setiap minggu. Akselerasi vaksinasi juga terus dipantau dengan target 70 persen penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi.
"Pemerintah tetap jaga kondisi saat ini dan tiap minggu kita rapat buat ini," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya