Masyarakat diminta tidak panik Rupiah kembali melemah Rp 14.900 per USD
Merdeka.com - Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, meminta investor agar tak panik dengan depresiasi nilai tukar Rupiah. Di mana, pagi ini, Rupiah kembali menyentuh Rp 14.900 per USD.
"Asalkan tidak panik, kita tahu masalahnya seperti apa, dia akan kembali ke situasi Rp 14.700. Tugas kita sekarang seperti kalau ada hujan jangan koar-koar dulu, di dalam rumah, siaga akhirnya hujan berhenti kembali lagi," ujarnya saat ditemui di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (18/9).
Dia menjelaskan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat lebih disebabkan oleh tekanan faktor eksternal, terutama rencana Presiden AS Donald Trump untuk kembali berlakukan tarif 10 persen terhadap barang-barang impor China senilai USD 200 miliar.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Siapa yang menyatakan deflasi mengancam daya beli? Definisi Deflasi Dengan terjadinya deflasi secara beruntun dalam lima bulan terakhir, terdapat kekhawatiran bahwa daya beli masyarakat mulai melemah.
"Trump itu buat lewat Twitter dia akan terus dengan niatnya yang USD 200 miliar. Sekali lagi timbulkan tekanan terutama untuk arus modal saham jadi mulai lagi bergerak ke arah aset aman yaitu USD mereka sementara disitu dulu, sementara obligasi arus masuk agak berkurang, tapi karena neraca dagang defisit, maka itu menimbulkan tekanan sehingga terjadi Rp 14.900," kata dia.
Peran Bank Indonesia pun akan sangat penting dalam upaya dalam mengatasi depresiasi serta menjaga stabilitas Rupiah ke depan. "Jadi ini menunjukan pada kita bahwa manajemen jangka pendek dari BI sangat penting. Bank Indonesia itu kan ada tiga cara. Melalui tingkat bunga, cadangan devisa, dan intervensi di pasar surat berharga. Harus digunakan dalam campuran yang optimal," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebab inflasi rendah tidak bisa diartikan sebagai terkendalinya harga kebutuhan pokok rakyat.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca Selengkapnya