Masyarakat dinilai tak akan migrasi ke BBM oktan rendah, ini sebabnya
Merdeka.com - Pakar manajemen Universitas Indonesia, Rhenald Kasali menilai bahwa kecil kemungkinan masyarakat yang sudah bermigrasi ke BBM oktan tinggi, akan kembali memakai BBM oktan rendah. Sebab, masyarakat akan memahami mengenai manfaat BBM berkualitas, seperti Pertalite dan seri Pertamax terhadap kendaraannya.
"Saya sependapat, bahwa kecil kemungkinannya,” kata Rhenald di Jakarta, Senin (1/10).
Pernyataan Rhenald terkait dengan Program Berkah Energi Pertamina yang tercatat mampu meningkatkan jumlah pengguna produk unggulan Pertamina. Di Maluku misalnya, konsumsi Pertalite meningkat hingga 16 persen. Sedangkan di Papua, Pertamax melonjak hingga 31 persen. Bahkan di Maluku Utara, Dexlite meningkat sampai 93 persen.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Kenapa Pertamina mengkaji meningkatkan oktan Pertalite? Kajian tersebut menurut Nicke, dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Bagaimana Pertamina mengurangi penyalahgunaan BBM? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Gimana cara pemerintah untuk meningkatkan kualitas BBM? Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mendorong implementasi peningkatan kualitas BBM, seraya membatasi penyaluran BBM subsidi dengan kandungan sulfur tinggi seperti Solar dan Pertalite.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
Rhenald mengatakan bahwa program Berkah Energi Pertamina memang sangat efektif membangun perilaku masyarakat. Terutama, mendorong konsumen untuk membeli produk unggulan, seperti bahan bakar minyak (BBM), LPG dan pelumas yang lebih berkualitas.
Efektivitas program tersebut karena perilaku yang terbangun akan membuat mereka memahami manfaat produk berkualitas. Dengan demikian, ketika mempergunakan BBM dengan oktan tinggi misalnya, konsumen tersebut bisa merasakan manfaatnya bagi kendaraan yang mereka pergunakan.
Begitu pula ketika menggunakan LPG 12 Kg atau Bright Gas, masyarakat sadar bahwa memang produk tersebut yang sesuai dengan peruntukan mereka dan tidak menyalahi hak kalangan tidak mampu.
"Hanya saja, agar semakin efektif maka harus dibarengi dengan ‘hukuman’. Misalnya dengan mengurangi pelayanan SPBU di jalur BBM oktan rendah," kata Rhenald.
Seperti diketahui, Pertamina memang menggelar program Berkah Energi Pertamina. Program tersebut berlaku serentak di seluruh Indonesia, mulai 9 Agustus 2018 hingga 31 Juli 2019. Pengundian hadiah yang bertotal miliaran rupiah tersebut, akan dilaksanakan dalam tiga tahapan periode. Pengundian tahap pertama pada Desember 2018, tahap kedua pada April 2019, dan tahap ketiga Agustus 2019.
Cara mengkuti program ini, masyarakat harus mengunduh aplikasi My Pertamina melalui Google Play atau App Store dan kemudian melakukan registrasi. Melalui program ini pula, konsumen yang membeli produk unggulan yaitu Pertamax series, Dex series, Pelumas Enduro series dan Fastron series, serta Bright Gas dan Elpiji 12, berkesempatan memperoleh hadiah sangat menarik. Di antaranya paket umroh, Mercedes Benz Cabriolet, Harley Davidson Softail, Kijang Innova Diesel, dan Yamaha N-Max.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga BBM non subsidi hanya akan dirasakan oleh masyarakat kaya.
Baca SelengkapnyaSeharusnya alokasi subsidi BBM ditujukan pada sektor konsumen, bukan untuk produknya.
Baca SelengkapnyaTerkait kenaikan harga BBM non subsidi, Adjie sebagai konsumen mengaku memahami, apalagi memang sesuai regulasi dan sudah berlangsung lama.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaAngka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaSehingga, penyaluran BBM subsidi bisa menyasar konsumen yang lebih tepat sasaran, agar tidak dipakai oleh masyarakat yang tidak berhak.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca SelengkapnyaFokus utama pemerintah sekarang itu meningkatkan kualitas BBM subsidi.
Baca SelengkapnyaPertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini
Baca SelengkapnyaBBM rendah sulfur yang selama ini diproduksi Pertamina, seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengandung BBM rendah sulfur dengan 50 ppm.
Baca Selengkapnya