Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masyarakat dinilai tak akan migrasi ke BBM oktan rendah, ini sebabnya

Masyarakat dinilai tak akan migrasi ke BBM oktan rendah, ini sebabnya Pertamina. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pakar manajemen Universitas Indonesia, Rhenald Kasali menilai bahwa kecil kemungkinan masyarakat yang sudah bermigrasi ke BBM oktan tinggi, akan kembali memakai BBM oktan rendah. Sebab, masyarakat akan memahami mengenai manfaat BBM berkualitas, seperti Pertalite dan seri Pertamax terhadap kendaraannya.

"Saya sependapat, bahwa kecil kemungkinannya,” kata Rhenald di Jakarta, Senin (1/10).

Pernyataan Rhenald terkait dengan Program Berkah Energi Pertamina yang tercatat mampu meningkatkan jumlah pengguna produk unggulan Pertamina. Di Maluku misalnya, konsumsi Pertalite meningkat hingga 16 persen. Sedangkan di Papua, Pertamax melonjak hingga 31 persen. Bahkan di Maluku Utara, Dexlite meningkat sampai 93 persen.

Orang lain juga bertanya?

Rhenald mengatakan bahwa program Berkah Energi Pertamina memang sangat efektif membangun perilaku masyarakat. Terutama, mendorong konsumen untuk membeli produk unggulan, seperti bahan bakar minyak (BBM), LPG dan pelumas yang lebih berkualitas.

Efektivitas program tersebut karena perilaku yang terbangun akan membuat mereka memahami manfaat produk berkualitas. Dengan demikian, ketika mempergunakan BBM dengan oktan tinggi misalnya, konsumen tersebut bisa merasakan manfaatnya bagi kendaraan yang mereka pergunakan.

Begitu pula ketika menggunakan LPG 12 Kg atau Bright Gas, masyarakat sadar bahwa memang produk tersebut yang sesuai dengan peruntukan mereka dan tidak menyalahi hak kalangan tidak mampu.

"Hanya saja, agar semakin efektif maka harus dibarengi dengan ‘hukuman’. Misalnya dengan mengurangi pelayanan SPBU di jalur BBM oktan rendah," kata Rhenald.

Seperti diketahui, Pertamina memang menggelar program Berkah Energi Pertamina. Program tersebut berlaku serentak di seluruh Indonesia, mulai 9 Agustus 2018 hingga 31 Juli 2019. Pengundian hadiah yang bertotal miliaran rupiah tersebut, akan dilaksanakan dalam tiga tahapan periode. Pengundian tahap pertama pada Desember 2018, tahap kedua pada April 2019, dan tahap ketiga Agustus 2019.

Cara mengkuti program ini, masyarakat harus mengunduh aplikasi My Pertamina melalui Google Play atau App Store dan kemudian melakukan registrasi. Melalui program ini pula, konsumen yang membeli produk unggulan yaitu Pertamax series, Dex series, Pelumas Enduro series dan Fastron series, serta Bright Gas dan Elpiji 12, berkesempatan memperoleh hadiah sangat menarik. Di antaranya paket umroh, Mercedes Benz Cabriolet, Harley Davidson Softail, Kijang Innova Diesel, dan Yamaha N-Max.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPS: Kenaikan Harga Pertamax Hanya Dirasakan Kelompok Orang Tajir
BPS: Kenaikan Harga Pertamax Hanya Dirasakan Kelompok Orang Tajir

Kenaikan harga BBM non subsidi hanya akan dirasakan oleh masyarakat kaya.

Baca Selengkapnya
BBM Pertamax Disubsidi, Bakal Dinikmati Orang Kaya?
BBM Pertamax Disubsidi, Bakal Dinikmati Orang Kaya?

Seharusnya alokasi subsidi BBM ditujukan pada sektor konsumen, bukan untuk produknya.

Baca Selengkapnya
Komunitas Otomotif Klaim Harga BBM Non-Subsidi Naik Tak Pengaruhi Konsumsi
Komunitas Otomotif Klaim Harga BBM Non-Subsidi Naik Tak Pengaruhi Konsumsi

Terkait kenaikan harga BBM non subsidi, Adjie sebagai konsumen mengaku memahami, apalagi memang sesuai regulasi dan sudah berlangsung lama.

Baca Selengkapnya
Pengemudi Ojek Online Ngaku Tak Rugi Walau Harga BBM Pertamax Naik, Kok Bisa?
Pengemudi Ojek Online Ngaku Tak Rugi Walau Harga BBM Pertamax Naik, Kok Bisa?

Harga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.

Baca Selengkapnya
Stok Pertalite saat Lebaran Aman, Pertamina Minta Masyarakat Jangan Ketergantungan BBM Subsidi
Stok Pertalite saat Lebaran Aman, Pertamina Minta Masyarakat Jangan Ketergantungan BBM Subsidi

Angka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Pertalite Dibatasi, Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi
Penyaluran Pertalite Dibatasi, Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi

Rencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.

Baca Selengkapnya
Pelanggan Pertamax Pindah ke Pertalite, Antrean Mengular di SPBU
Pelanggan Pertamax Pindah ke Pertalite, Antrean Mengular di SPBU

Pertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Tegaskan Tak Batasi Konsumsi Pertalite dan Solar, tapi Penyaluran Lebih Tepat Sasaran
Menko Airlangga Tegaskan Tak Batasi Konsumsi Pertalite dan Solar, tapi Penyaluran Lebih Tepat Sasaran

Sehingga, penyaluran BBM subsidi bisa menyasar konsumen yang lebih tepat sasaran, agar tidak dipakai oleh masyarakat yang tidak berhak.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Sempat Melonjak, Harga Pertamax Cs Bakal Naik?
Harga Minyak Dunia Sempat Melonjak, Harga Pertamax Cs Bakal Naik?

Sejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Ada Kenaikan Harga BBM Subsidi, Anak Buah Luhut: Kita Fokus Peningkatan Kualitas
Pemerintah Bantah Ada Kenaikan Harga BBM Subsidi, Anak Buah Luhut: Kita Fokus Peningkatan Kualitas

Fokus utama pemerintah sekarang itu meningkatkan kualitas BBM subsidi.

Baca Selengkapnya
Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini
Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini

Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini

Baca Selengkapnya
Pertamina Dinilai Siap Salurkan BBM Rendah Sulfur, Kilang Balongan Produksi 900.000 Barel per Bulan
Pertamina Dinilai Siap Salurkan BBM Rendah Sulfur, Kilang Balongan Produksi 900.000 Barel per Bulan

BBM rendah sulfur yang selama ini diproduksi Pertamina, seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengandung BBM rendah sulfur dengan 50 ppm.

Baca Selengkapnya