Masyarakat Keluhkan Tarif Ojek Online Naik saat Transjakarta Batasi Layanan
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan menaikkan tarif ojek online masing-masing tarif batas atas (TBA) sebesar Rp250 per Kilometer (Km) dan Rp150 per Km untuk tarif batas bawah. Kenaikan tarif ojol itu khusus untuk zona II atau wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Salah satu pengguna Grab, Dian Lestari mengatakan, per hari ini ada penambahan tarif sekitar Rp2.000 untuk perjalanan PGC ke salah satu perusahaan BUMN di Jakarta Selatan. Dia harus membayar Rp25.000 dari yang biasanya Rp23.000.
"Tadi aku bayar Rp25.000 pas mau berangkat pagi. Biasanya kalau pagi itu sekitar Rp23.000 sekali jalan," ujar Lestari kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (16/3).
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Kenapa ojek muncul? Ide ini muncul dari kondisi jalan desa yang rusak serta tak bisa dilalui oleh mobil sehingga, ditawarkan jasa transportasi lain berupa ojek sepeda.
Lestari mengeluhkan, kenaikan tarif tersebut terjadi saat pembatasan layanan Transjakarta. Di mana, biasanya ada pilihan transportasi lain untuk menghindar dari kenaikan tarif ojek online.
"Ya sedih juga kalau naik ya. Meski cuma tipis. Tapi kan kerasa juga kalau sebulan naik berapa. Ke kantor kan tiap hari bukan sekali-sekali. Biasanya akalinnya pakai Transjakarta biar lebih murah, tapi ini ada pembatasan hari ini. Jadi tak ada pilihan lain, dari pada terlambat ngantor," jelasnya.
Sementara itu, pengguna Gojek Sahat Silitonga mengatakan, baru mengetahui adanya kenaikan tarif sekitar Rp1.000 dari pintu tol Bekasi Timur menuju Rawa Lumbu per hari ini. Kenaikan tarif tersebut membuatnya mengeluarkan uang transportasi yang tadinya Rp12.000 menjadi Rp13.000.
"Baru tahu ada kenaikan ini. Biasanya kalau lagi sepi atau pagi dibawah Rp12.000. Kalau rame bisa kena Rp15.000. Tapi standarnya Rp12.000 sih. Hari ini bayar Rp13.000. Padahal tujuannya sama kayak biasanya," katanya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biaya ojol dan taksi online di Jawa Timur kini diatur keputusan gubernur. Begini dampaknya.
Baca SelengkapnyaRibuan pengemudi ojol menyampaikan uneg-uneg mereka soal kebijakan yang diberlakukan oleh pihak aplikator.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online demo mendesak adanya aturan jelas mengenai tarif bagi pengguna jasa agar aplikator bertindak sewenang-wenang.
Baca SelengkapnyaMassa pengemudi ojol yang tergabung dalam berbagai komunitas dan organisasi ini menyuarakan keluhan soal pemotongan tarif sampai 30 persen.
Baca SelengkapnyaOjol berencana menggelar unjuk rasa pada hari ini soal pemotongan tarif yang dianggap membebankan mitra driver.
Baca SelengkapnyaMereka menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta tarif dan insentif yang layak.
Baca SelengkapnyaPengguna ojek online (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksi ojol.
Baca SelengkapnyaPT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) telah melakukan penambahan lajur pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan menyediakan fasilitas Emergency Parking Bay.
Baca SelengkapnyaAspirasi disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (29/8).
Baca SelengkapnyaAdu mulut penumpang dan driver ojol karena minta dibayar lebih dari kesepakatan ini viral bikin kesal.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif ini mempertimbangkan biaya inflasi atas penambahan lajur pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaKetentuan tarif KRL Jabodetabek merupakan kewenangan Kemenhub selaku regulator.
Baca Selengkapnya