Masyarakat Lebih Banyak Menabung, BRI Syariah Alami Peningkatan Kas
Merdeka.com - Direktur Operasional PT Bank BRI Syariah, Fahmi Subandi memaparkan, struktur pendanaan tumbuh membaik di masa pandemi. Hal ini ditunjukkan karena masyarakat mengurangi belanja, sehingga saving atau penyimpanan otomatis meningkat.
"Masa pandemi ini bawa berkah buat BRI Syariah karena kami banyak mengalami peningkatan di pendanaan," ujar Fahmi dalam sesi Zoom Publikasi Kinerja BRI Syariah Semester I pada Senin (24/8).
Pertumbuhan pembiayaan juga dapat dilihat dari segi angka perbandingan antara peningkatan jumlah tabungan terhadap jumlah pendapatan (MPS) yang meningkat dari 52 persen di 2019 menjadi 70 persen pada bulan Juni 2020.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana BRI mengelola keuangan berkelanjutan? Hal tersebut merupakan upaya menyeluruh untuk mendorong pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, berdasarkan pada keselarasan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
Dari segi posisi kinerja, Direktur Bisnis Ritel, Fidri Arnaldy akui BRI Syariah ada di posisi semakin membaik. "Untuk posisi di bidang ritel, dapat diinformasikan kalau dari ke tahun sejak delta Juni 2018, Juni 2020 mengalami peningkatan hingga 10,1 Triliun," papar Fidri.
Meskipun sedang ada di kondisi pandemi, BRI Syariah memiliki aplikasi i-Kurma, untuk membantu nasabah melakukan pengajuan pembiayaan agar pemeriksaan data calon nasabah lebih mudah. Demikian dari posisi jumlah debitur, sampai Juli 2020, BRI Syariah memiliki tanjakan jumlah debitur yang mencapai angka 323 ribu nasabah.
"Program i-Kurma mempercepat dan lebih akurat karena dilakukan secara digital. Sudah terhubung dengan DUKCAPIL dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jadi memitigasi risiko," imbuhnya.
BRI Syariah juga menuntaskan peralihan aset di BRI cabang Aceh sebagai bentuk penerapan kebijakan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dari segi Dana Pihak Ketiga (DPK). Sampai Juni 2020, sebanyak 82,98 persen kredit BRI di Aceh telah dikonversikan ke pembiayaan BRI Syariah. Jika sesuai target, akhir tahun ini segala konversi bisa diselesaikan.
Beberapa kunci pokok yang BRI Syariah lakukan selama semester I-2020 adalah menaikkan laba. "Di Juni 2019, laba kita ada di angka 36 Miliar dan Juni 2020 ini ada di angka 117,2 Miliar," kata Fahmi.
Melalui peningkatan ini, BRI Syariah mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 229,6 persen pada Triwulan II-2020. Hal ini diikuti dengan pertumbuhan Net Interest Margin (NIM) atau Net Imbalan yang tumbuh 37,5 persen memasuki angka 1,2 Triliun.
"Satu hal yang pasti, profit dari Qanun pastinya akan menambahkan keuntungan untuk BRIS," tutup Fahmi.
Reporter Magang: Theniarti Ailin
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI mencatatkan akselerasi kinerja penghimpunan simpanan atau biasa disebut Dana Pihak Ketiga (DPK).
Baca SelengkapnyaSepanjang semester I-2023, dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) tumbuh 20,42% secara tahunan atau year-on-year (YoY
Baca SelengkapnyaSeiring pulihnya kondisi perekonomian nasional, memasuki paruh kedua di tahun 2023, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian optimistis.
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, Bank Syariah Indonesia mampu meraup untung Rp1,71 triliun.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso pada press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2024 di Jakarta (30/10).
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaBSI berpartisipasi dalam ajang GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2024.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).
Baca SelengkapnyaPenempatan uang di mesin ATM Mandiri berada di lokasi strategis.
Baca Selengkapnya