Mata uang Nepal dan Argentina ternyata dicetak di Indonesia
Merdeka.com - Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) merupakan perusahaan pelat merah pencetak uang baik kertas dan logam. Kualitas produksinya pun sudah mendunia.
Kepala Divisi Percetakan Uang Perum Peruri Samad Haryono mengatakan cara kerja pihaknya mencetak uang kerap dipuji negara lain.
"Cara kerja kita disanjung negara lain, enggak dimiliki negara lain," ujar Samad kepada wartawan di Karawang, Senin (6/4).
-
Uang apa yang beredar di Argentina? Gambar desain uang kertas di unggahan misinformasi tidak sesuai dengan foto-foto uang resmi yang diunggah di laman BCRA.
-
Dimana Peruri memproduksi uang? Awalnya, kawasan Peruri bertempat di Jalan Palatehan dan Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun pada 1991, area produksi Peruri dipindah ke Karawang, Jawa Barat.
-
Siapa yang meminta Peruri untuk mencetak uang? Dalam perjalanannya, pemerintah telah mengubah Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang Peruri dengan beberapa kali perubahan hingga yang paling terakhir yaitu PP 6 Tahun 2019. Di dalam PP 6/2019 disebutkan kegiatan usaha Peruri mencakup mencetak mata uang Rupiah guna memenuhi kebutuhan sesuai permintaan Bank Indonesia.
-
Bagaimana Pertamina membeli dolar? 'Arahan saya kepada BUMN adalah untuk mengoptimalkan pembelian dollar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan, Bukan memborong, intinya adalah jangan sampai berlebihan, kita harus bijaksana dalam menyikapi kenaikan dollar saat ini.'
-
Siapa yang menarik uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
-
Dimana Pasar Ver-o-Peso berada? Pasar Ver-o-Peso telah diresmikan sejak tahun 1901 untuk menggantikan Casa de Haver-o-Peso, sebuah kantor pemungutan pajak yang berdiri pada tahun 1625. Oleh karena itu, asal usul pasar ini menjadikannya salah satu pasar jalanan tertua yang ada di Brazil.
Sejumlah negara bahkan menjadi konsumen setia Peruri. Negara tersebut antara lain Nepal dan Argentina.
"Kalau Nepal itu order uang kertas dan Argentina order uang logam," tambah Samad.
Meski demikian, Samad mengakui pihaknya membatasi pemesanan pencetakan uang negara asing. Pasalnya, Peruri tidak ingin fokus tugas utamanya tidak dikerjakan maksimal.
"Kita batasi hanya 300 juta bilyet. Karena kita kan juga produksi uang untuk dalam negeri," tuturnya.
Tak hanya memproduksi uang kertas dan logam, Perum Peruri juga mencetak buku passport, pita cukai, materai, berbagai dokumen perbankan, perangko dan ijazah.
"Srilanka itu juga pesan passport sama salah satu anggota ASEAN yang enggan disebutkan namanya," ucap Samad.
Samad menjelaskan pihaknya mendapatkan order untuk mencetak uang dari Bank Indonesia. "Untuk tahun ini permintaannya meningkat untuk uang kertas. Kita dapat order sebanyak 9,3 miliar bilyet. Untuk uang logam turun, hanya diminta mencetak 1,6 juta keping," tandasnya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mata uang dapat berbentuk kertas (uang kertas) atau logam (uang logam) dan biasanya dikeluarkan oleh bank sentral atau otoritas keuangan suatu negara.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia mata uang Rupiah dicetak oleh Peruri. Sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1971.
Baca SelengkapnyaAda tiga jenis uang yang lazim digunakan di Indonesia, yakni uang kartal, uang giral, dan uang kuasi.
Baca SelengkapnyaHarga satu rupiah URIPS sama dengan satu rupiah ORI dan seratus rupiah uang Jepang.
Baca SelengkapnyaBegini sejarah terciptanya uang di Indonesia. Mulai dari uang koin, hingga uang kertas saat ini.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaMesin itu juga dipakai untuk mem-fotokopi sertifikat deposit Bank Indonesia senilai Rp45 triliun.
Baca SelengkapnyaNama mata uang yang merupakan serapan dari Rupyakam atau Rupee, juga dipakai untuk penamaan mata uang Pakistan, Nepal, Seychelles, Mauritius, dan Sri Lanka.
Baca SelengkapnyaMulanya, dua pria Belanda, L. Schol dan H. Janssen van Raay, mendirikan rumah sangrai kopi pada 1901 di Malang
Baca SelengkapnyaSaat ini, pihaknya masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebarkan ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca Selengkapnya