Mau usaha kecil anda sukses, coba jurus pengusaha bandeng presto ini
Merdeka.com - Setiap konsumen pasti ingin produk yang dibelinya aman, baik dari segi kualitas dan dampaknya bagi kesehatan. Salah satu caranya dengan mencari produk berstandard nasional atau ber-SNI.
Penetapan pemberlakuan SNI dilakukan untuk menjaga kesehatan, keamanan, keselamatan manusia, hewan dan tumbuhan, serta pelestarian fungsi lingkungan hidup. Selain itu, SNI membentuk persaingan usaha yang sehat, peningkatan daya saing, dan/atau peningkatan efisiensi serta kinerja industri.
Cara ini menjadi strategi usaha mikro kecil dan menengah perikanan milik Hartini Darmono dalam meningkatan omzetnya. Penjualan bandeng presto mbah Darmono melejit usai menerapkan standar nasional Indonesia dan mencantumkan tanda SNI pada olahan bandeng prestonya.
-
Kenapa Sarung Mangga mendapatkan sertifikat SNI? Penyerahan sertifikat dimaksud diserahkan Kepala Balai Textil Cahyadi kepada Direktur PT Pajitex Umar Djuber di Aula PT Pajitex di Jalan Watusalam Pekalongan, Senin 25 Maret 2024.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Bagaimana pengaruh sertifikasi SNI terhadap Sarung Mangga? 'Alhamdulillah, dengan adanya sertifikasi, lebih bangga diri, dalam menghadapi kompetisi, customer lebih percaya. Semoga PT Pajitex semakin berkembang,' kata Umar.
-
Apa produk sarung yang meraih Standar Nasional Indonesia (SNI)? Produk Sarung Mangga berhasil meraih sertifikat berstandar SNI 110:2019 Kategori Sarung Tradisional dari Balai Sertifikasi Textil Kementerian Perdagangan dan Perisdustrian.
-
Bagaimana Sudaryono mencapai kesuksesan? Perjalanan hidup Mas Dar dari dusun kecil di Grobogan hingga puncak kesuksesan di berbagai bidang ini menjadi inspirasi bagi banyak orang.
-
Siapa yang menyerahkan sertifikat SNI kepada Sarung Mangga? Penyerahan sertifikat dimaksud diserahkan Kepala Balai Textil Cahyadi kepada Direktur PT Pajitex Umar Djuber di Aula PT Pajitex di Jalan Watusalam Pekalongan, Senin 25 Maret 2024.
"Yang pasti omzet meningkat setelah saya menerapkan dan mencantumkan tanda SNI pada kemasan olahan bandeng presto," kata Hartini Darmono saat ditemui di tempat produksi olahan bandeng presto miliknya yang terletak di Jalan Purwosari IV Nomor 17 RT 05 RW 03, Kelurahan Tambak Rejo, Kota Semarang, seperti dilansir Antara, Selasa (3/3).
Kendati demikian, perempuan berusia 62 tahun itu tidak bersedia memperinci omzet yang diterima tiap bulan dari hasil olahan ikan bandeng yang menggunakan merek dagang Bandeng Presto Mina Makmur Bu Darmono itu.
Dia hanya menjelaskan bahwa, usai menerapkan SNI, jumlah produksi olahan bandeng presto meningkat dari 200 kilogram (Kg) per hari menjadi 400-500 Kg per hari.
Pensiunan pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Semarang ini mengaku harus berjuang dalam mengurus sertifikasi SNI untuk usaha dagangnya yang akhirnya diterbitkan Lembaga Sertifikasi Produk Hasil Perikanan pada Januari 2014 dengan nomor SNI 4106-2009 dan nomor sertifikat 03/BP/LSPro-HP/I/2014.
"Saya mengurus sertifikasi SNI sejak 2012 dan ada sekitar 30 persyaratan yang harus dipenuhi agar memperoleh sertifikat SNI diantaranya adalah perbaikan fisik tempat dan alat produksi, serta standar kebersihan," ujar ibu dari satu anak itu.
Menurut dia, masyarakat mulai lebih menerima hasil olahan ikan bandeng berupa bandeng presto, pepes bandeng, otak-otak bandeng, dan galantin bandeng yang diproduksinya usai penerapan SNI.
"Setelah omzet dan produksi olahan bandeng presto meningkat, saya akhirnya menambah jumlah karyawan menjadi total 12 orang dengan 16 tenaga pemasaran yang tersebar di beberapa daerah," kata istri dari Darmono, pensiunan pegawai PT Pelindo itu.
Saat ini, hasil olahan ikan bandeng berupa bandeng presto milik Hartini Darmono dijual dengan harga Rp 65.000 per kilogram dan telah dipasarkan hampir ke seluruh daerah di Provinsi Jawa Tengah, bahkan ke luar Pulau Jawa. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biasanya, sekali stok Danang bisa membeli hingga 70 sisir pisang memenuhi kebutuhan produksi selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaModal Rp300.000, Adi Nekat Bisnis Bakso Goreng Hingga Raup Omzet Rp500 Juta Sehari
Baca SelengkapnyaSelama menjalani kehidupan yang keras di Jakarta, Pak Beno belajar arti penting dari pantang menyerah.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaSiapa bilang jika snack jadul sudah tak laku di pasaran? Pria ini buktikan jika jajanan mi lidi mampu hasilkan cuan hingga ratusan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaKini pria bernama Hendra itu menjadi sosok pengusaha sukses dengan omzet mencengangkan yang begitu menginspirasi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan para pengrajin bawang di Kampung Jaha tak lepas dari peran Soeparno yang dianggap sebagai 'guru'.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaFokus pada bisnis kuliner rendah MSG, intip perjalanan Snack and Chill.Jksl!
Baca SelengkapnyaTerrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaMereka memulai usaha dengan modal pas-pasan, bahkan sebagian besar alat mereka, seperti freezer untuk menyimpan frozen food, merupakan barang pinjaman.
Baca Selengkapnya