Mayoritas Masyarakat Kaya Masih Cicil Mobil Mewah, Termasuk Mobil Listrik
Merdeka.com - Mobil listrik digadang jadi kendaraan penyelamat lingkungan, menggantikan mobil dengan bahan bakar konvensional. Kampanye penggunaan mobil listrik kini mulai menjamur di mana-mana.
Namun demikian, harga mobil listrik ternyata cukup mahal. Sebagai contoh, BMW seri i8 saja dibanderol seharga Rp 4 miliar. Segmentasi mobil listrik juga bukan ke sembarang orang, melainkan bagi kelas menengah ke atas yang sudah sadar akan penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
Jika begitu, apakah kredit kendaraan tetap diperlukan bagi kelas menengah atas yang kondisi finansialnya lebih mapan?
-
Kenapa mobil listrik semakin diminati? Di berbagai negara, termasuk Indonesia, mobil listrik semakin diminati karena keunggulannya yang ramah lingkungan dan efisiensi energi.
-
Bagaimana PLN bantu pengguna kendaraan listrik? Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
-
Bagaimana leasing menarik mobil? Proses penarikan kendaraan harus dilakukan oleh tenaga penagih yang memiliki sertifikat fidusia dari lembaga yang berwenang.
-
Bagaimana Tesla mendorong popularitas mobil listrik? Nama 'Tesla' diambil dari ilmuwan terkemuka dalam bidang fisika dan teknik listrik, Nikola Tesla, yang inovasinya pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 telah membantu mendorong popularitas mobil listrik hingga saat ini.
Operation Manager BMW Astra, Teguh Widodo mengatakan, ternyata 70 persen pelanggan BMW memanfaatkan fasilitas kredit untuk memiliki kendaraan idaman mereka. Oleh karenanya, KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) mobil listrik pasti akan menjadi pilihan menarik bagi pelanggan.
"Dari total penjualan kita, porsi kredit mencapai hampir 70 persen. Kelas menengah ke atas masih menyicil kendaraan mereka, sehingga adanya KKB ini akan jadi pilihan yang baik bagi mereka," ujarnya di Jakarta, Senin (15/4).
Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Handayani mengatakan, masyarakat kelas menengah tetap memilih menyicil kebutuhan sekunder mereka karena menyesuaikan dengan kebutuhan lain, termasuk saat membeli mobil listrik.
"Meski bagi mereka uang segitu untuk beli mobil mahal ada, mereka tetap lebih senang menyicil, karena menyesuaikan dengan kebutuhan lain. Kalau dicicil, harga yang tadinya seperti besar sekali jadi terasa ringan, seperti menyisihkan sebagian uang," ungkapnya.
Sebagai informasi, BRI baru saja meluncurkan KKB BRI khusus untuk kendaraan ramah lingkungan atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Bunganya sebesar 3,8 persen per tahun dengan tenor hingga 6 tahun pembayaran. KKB BRI diharapkan bisa memudahkan masyarakat yang ingin membeli mobil ramah lingkungan.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan mobil bekas di paruh pertama 2024 didominasi oleh milenial.
Baca SelengkapnyaBMW berhasil menjual 14.869 unit mobil listrik murni (BEV) pada bulan Juli
Baca SelengkapnyaPasar kendaraan listrik di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaDalam catatan Kementerian Perindustrian, sebanyak 62.000 motor listrik dan 12.000 mobil listrik telah mengaspal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTemukan daftar harga mobil listrik terbaru di Indonesia dan insentif pajak yang membuatnya lebih terjangkau.
Baca SelengkapnyaPergolakan Hati Pembeli EV, Ternyata Banyak yang Ingin Kembali Pakai Mobil Konvensional
Baca Selengkapnya