Mayoritas penduduk Indonesia mencari kerja dari getok tular
Merdeka.com - Bank Dunia menyoroti fenomena lapangan kerja di Indonesia yang tidak sesuai antara kebutuhan pencari kerja dengan pengusaha sebagai pemberi kerja. Fenomena ini disinyalir muncul akibat ketimpangan informasi, terutama di kalangan anak muda yang baru lulus sekolah.
Ekonom Senior Bank Dunia Vivi Alatas mengatakan, 60 persen angkatan kerja muda terlalu mengandalkan model getok tular alias informasi dari hasil obrolan dengan teman atau keluarga.
"Ini menandakan adanya kesulitan angkatan kerja untuk mengakses informasi soal pasar kerja," ujarnya di sela-sela diskusi ketenagakerjaan yang digelar Center for Strategic and International Studies, Jakarta, Kamis (16/1).
-
Bagaimana cara anak muda meningkatkan keterampilan saat gap year? Kamu bisa mencari pekerjaan magang di bidang yang sesuai dengan kemampuan dan minatmu. Selain mendapatkan pengalaman, kamu juga bisa memperluas jaringan profesional dan mungkin mendapatkan referensi kerja di masa depan.
-
Kapan seorang pengusaha muda harus belajar? Bekerja saat mereka tidur, menabung saat mereka menghamburkan. Belajar saat mereka berpesta. Menikmat hidup saat mereka bermimpi.
-
Bagaimana cara meningkatkan keahlian sesuai standar global? 'Dengan mengikuti pelatihan dan mendapat serfikasi ISO 29119, profesional IT memiliki kesempatan mengembangkan kemampuan sesuai standar global, meningkatkan prospek karir dan berkontribusi pada peningkatan kualitas industri perangkat lunak,'
-
Siapa yang bertanggung jawab atas program pelatihan untuk pendatang baru? Pemprov DKI melakukan sejumlah upaya mencegah kemiskinan ekstrem dan stunting. Pemprov DKI menyediakan 10 pelatihan, misalnya pelatihan tata boga, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan menyetir.
-
Mengapa KITB fokus pada pelatihan tenaga kerja lokal? Diharapkan keberadaannya tak hanya mengundang perusahaan besar untuk berinvestasi, namun juga menjadi penyerap tenaga kerja yang cukup banyak, terutama tenaga kerja lokal.
-
Siapa yang harus belajar? Orang bijak belajar ketika mereka bisa. Orang bodoh belajar ketika mereka terpaksa.
Kondisi ini, idealnya harus dijembatani oleh pemerintah maupun pemberi kerja. Sebab, ketidaktahuan cara mencari kerja bukan cuma dialami lulusan SD atau SMP, melainkan juga SMA hingga sarjana.
Sebagai salah satu solusi, Vivi mengusulkan agar penetrasi teknologi seluler yang kini semakin masif di Indonesia, dimanfaatkan untuk membuka pasar kerja. Mayoritas penduduk belum mengoptimalkan potensi teknologi informasi untuk meningkatkan taraf hidup.
Itu saja tidak cukup, pemerintah wajib memediasi institusi pendidikan dan pengusaha. Dalam hal ini, wajib ada pelatihan di luar bursa kerja untuk menambah keterampilan generasi muda yang baru lulus sekolah.
"Indonesia harus mendorong diadakannya pelatihan keterampilan dari pemberi kerja. Untuk kebijakan seperti ini, kita kalah dari Filipina atau China," kata Vivi.
Hal ini masih ditambah adanya kekurangan mendasar dari mayoritas tenaga kerja di Indonesia. Kebanyakan mereka hebat dan tekun dalam hal teknis pekerjaan, tapi menurut Vivi lemah dalam keterampilan lunak (soft skill).
"Dari data, kebanyakan tenaga kerja terampil kita kurang di kecerdasan sikap, kemampuan Bahasa Inggris, serta pengoperasian komputer," ungkapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar-Mahfud akan meningkatkan jumlah pendidikan menengah vokasi sesuai dengan keunggulan wilayah dan kebutuhan lapangan kerja.
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 9,9 juta Gen Z pada rentang usia 15 sampai 24 tahun menganggur pada 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Bontang melalui Dinas Tenaga Kerja menyelenggarakan kegiatan Perluasan Kesempatan Kerja dan Pelatihan Tenaga Kerja Mandiri.
Baca SelengkapnyaProgram Prakerja meningkatkan kebekerjaan, kewirausahaan, pendapatan, inklusi keuangan.
Baca SelengkapnyaData hampir 10 juta Gen Z jadi pengangguran merupakan temuan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini adalah salah satu langkah nyata dalam mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Palembang.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berkomitmen menyediakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda di tengah era disrupsi teknologi.
Baca SelengkapnyaCalon mahasiswa enggan mengambil jurusan kejuruan karena dianggap berstatus rendah, meski lebih diminati.
Baca SelengkapnyaSosialisasi dilakukan agar masyarakat luas mengetahui dan mendapatkan manfaat dari BLK Komunitas.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berharap kegiatan ini bisa menjadi awal yang baik untuk meningkatkan akses menuju peningkatan ekonomi.
Baca Selengkapnya