Mayoritas produk luar negeri masuk ke Indonesia secara ilegal

Merdeka.com - Produk atau barang ilegal dari luar negeri diakui masih banyak beredar di pasar dalam negeri. Bahkan, jumlahnya dominan atau mencapai 60 persen dari keseluruhan produk luar negeri yang ada di Indonesia.

"Di catatan kami kebutuhan domestik itu misalnya seratus, diisi 60 persen barang dari luar negeri baik legal maupun ilegal. Nah, yang ilegal ini sekitar 40 dari 60 persen," ujar Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Benny Soetrisno di Jakarta, Senin (9/11).

Benny berharap, Dirjen Bea dan Cuka dan instansi terkait bisa lebih selektif lagi untuk memilih barang yang akan masuk ke pasar. "Nah memang kalau (barang legal dan ilegal) ini masuk ke pasar itu agak sulit. Harapan saya sebelum masuk pasar itu bisa dijaga," katanya.

Sementara itu, Kapolri Badrodin Haiti, menyebut kasus penyelundupan tekstil, produk tekstil dan minerba dapat mematikan produksi dalam negeri. Tak hanya mematikan produksi dalam negeri, penyelundupan tersebut berpotensi mematikan sektor retail.

"Karena (penyelundupan) ini akan mematikan produksi dan negeri. Termasuk akan mematikan kegiatan pada sektor retail pada produk dalam negeri," tambahnya.

Badrodin mengatakan, pihaknya saat ini tak hanya fokus pada penindakan terhadap produk ilegal dalam negeri, tapi juga juga terhadap produk ilegal dari luar negeri.

"Seharusnya secara keseluruhan produk dari luar negeri yang ilegal kita tindak. Baik produk pangan, maupun Produk-produk elektronik atau yang lainnya," tutupnya.