Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melambat, pertumbuhan industri ritel 2017 diprediksi sekitar 7 persen

Melambat, pertumbuhan industri ritel 2017 diprediksi sekitar 7 persen Pameran aksesoris Hongkong. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, mengatakan industri ritel saat ini memang tengah melemah. Pada semester I-2017 hanya tumbuh 3,7 persen, angka ini menurun dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang bisa mencapai 5-6 persen.

Dengan angka pertumbuhan tersebut, dia memperkirakan pertumbuhan industri ritel hingga akhir 2017 hanya mencapai sekitar 7 persen. Dengan catatan, pertumbuhan industri pada semester II-2017 bisa tumbuh dengan angka yang sama dengan semester I.

"Dengan semester I tumbuh 3,7 persen, tahun ini kita tutup dengan angka 7 persen, lebih rendah dari tahun lalu. Mudah-mudahan saja bisa 7,5 persen karena semester I hanya 3,7 persen, berarti kalau semester II sama 3,7 persen maka baru 7,4 persen pertumbuhan ritel. Ini tentu menggambarkan ritel masih bertumbuh tapi melambat," kata Roy di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (1/11).

Orang lain juga bertanya?

Dia menambahkan, industri ritel di tahun 2016 bisa berkontribusi sebesar Rp 200 triliun dengan pertumbuhan mencapai 9 persen terhadap seluruh anggota Aprindo. Namun dengan pertumbuhan yang hanya 7 persen tersebut, maka kontribusi hanya sebesar Rp 210 triliun untuk seluruh industri ritel.

"Angka ini lebih rendah dibanding 3-4 tahun lalu," imbuhnya.

Menurutnya, kelesuan industri ritel ini sudah dirasakan sejak tahun 2015, di mana perubahan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terjadi di bulan Juli, lebih lama dari tahun sebelumnya. Sehingga, penyaluran dana produktivitas di masyarakat itu agak terlambat.

Hal itu lah yang menggerus konsumsi di kalangan menengah ke bawah, di tengah pendapatan per kapita kalangan menengah ke atas sudah meningkat sudah meningkat mencapai USD 3.000. Terlebih lagi, perubahan pola belanja masyarakat juga menjadi penyebab lemahnya industri ritel.

"Seperti customer behavior, shifting untuk menengah ke atas yang terjadi di Indonesia sehingga ritel ikut terkena akibat perubahan shitfing itu. Bukan ke online, tapi mereka shifting kepada hal yang bukan belanja, tetapi kepada leisure, kuliner, travel, lebih menyimpan dana ke deposit atau DPK, itu yang membuat 2-3 tahun terakhir ini," tandas Roy.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Sebut Bisnis Ritel di Indonesia Sedang Tak Baik-Baik Saja, Ini Alasannya
Pengusaha Sebut Bisnis Ritel di Indonesia Sedang Tak Baik-Baik Saja, Ini Alasannya

Pertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minta Pemerintah Tunda Rencana Kenaikan PPN 12 persen, Ini Alasannya
Pengusaha Minta Pemerintah Tunda Rencana Kenaikan PPN 12 persen, Ini Alasannya

Kenaikan PPN menjadi 12 persen merupakan implementasi dari UU HPP.

Baca Selengkapnya
Ratusan Ritel Tutup di Tahun 2024, Kenaikan UMP Bakal Dihadapi dengan Efisiensi
Ratusan Ritel Tutup di Tahun 2024, Kenaikan UMP Bakal Dihadapi dengan Efisiensi

Para peritel cukup terseok-seok menghadapi kondisi ekonomi di tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?

Data Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.

Baca Selengkapnya
Skor PMI Manufaktur Indonesia Anjlok, Menkeu Sri Mulyani Bilang Begini
Skor PMI Manufaktur Indonesia Anjlok, Menkeu Sri Mulyani Bilang Begini

Sri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.

Baca Selengkapnya
Ekonom Tak Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Tepati Janji Ekonomi Tumbuh 7 Persen, Begini Analisanya
Ekonom Tak Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Tepati Janji Ekonomi Tumbuh 7 Persen, Begini Analisanya

Salah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.

Baca Selengkapnya
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan

Kunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya

Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ekonomi Dunia Tahun Depan Diprediksi Lebih Buruk Dibanding 2023
Waspada, Ekonomi Dunia Tahun Depan Diprediksi Lebih Buruk Dibanding 2023

Sri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kontribusi Industri Pengolahan ke Pertumbuhan Ekonomi Malemah, Ternyata Ini Penyebabnya
Kontribusi Industri Pengolahan ke Pertumbuhan Ekonomi Malemah, Ternyata Ini Penyebabnya

Meski begitu, Faisol menilai hal ini justru menjadi peluang bagi industri dalam negeri seperti pabrik smelter nikel.

Baca Selengkapnya