Melambat, pertumbuhan industri ritel 2017 diprediksi sekitar 7 persen
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, mengatakan industri ritel saat ini memang tengah melemah. Pada semester I-2017 hanya tumbuh 3,7 persen, angka ini menurun dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang bisa mencapai 5-6 persen.
Dengan angka pertumbuhan tersebut, dia memperkirakan pertumbuhan industri ritel hingga akhir 2017 hanya mencapai sekitar 7 persen. Dengan catatan, pertumbuhan industri pada semester II-2017 bisa tumbuh dengan angka yang sama dengan semester I.
"Dengan semester I tumbuh 3,7 persen, tahun ini kita tutup dengan angka 7 persen, lebih rendah dari tahun lalu. Mudah-mudahan saja bisa 7,5 persen karena semester I hanya 3,7 persen, berarti kalau semester II sama 3,7 persen maka baru 7,4 persen pertumbuhan ritel. Ini tentu menggambarkan ritel masih bertumbuh tapi melambat," kata Roy di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (1/11).
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
Dia menambahkan, industri ritel di tahun 2016 bisa berkontribusi sebesar Rp 200 triliun dengan pertumbuhan mencapai 9 persen terhadap seluruh anggota Aprindo. Namun dengan pertumbuhan yang hanya 7 persen tersebut, maka kontribusi hanya sebesar Rp 210 triliun untuk seluruh industri ritel.
"Angka ini lebih rendah dibanding 3-4 tahun lalu," imbuhnya.
Menurutnya, kelesuan industri ritel ini sudah dirasakan sejak tahun 2015, di mana perubahan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terjadi di bulan Juli, lebih lama dari tahun sebelumnya. Sehingga, penyaluran dana produktivitas di masyarakat itu agak terlambat.
Hal itu lah yang menggerus konsumsi di kalangan menengah ke bawah, di tengah pendapatan per kapita kalangan menengah ke atas sudah meningkat sudah meningkat mencapai USD 3.000. Terlebih lagi, perubahan pola belanja masyarakat juga menjadi penyebab lemahnya industri ritel.
"Seperti customer behavior, shifting untuk menengah ke atas yang terjadi di Indonesia sehingga ritel ikut terkena akibat perubahan shitfing itu. Bukan ke online, tapi mereka shifting kepada hal yang bukan belanja, tetapi kepada leisure, kuliner, travel, lebih menyimpan dana ke deposit atau DPK, itu yang membuat 2-3 tahun terakhir ini," tandas Roy.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN menjadi 12 persen merupakan implementasi dari UU HPP.
Baca SelengkapnyaPara peritel cukup terseok-seok menghadapi kondisi ekonomi di tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaSalah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Faisol menilai hal ini justru menjadi peluang bagi industri dalam negeri seperti pabrik smelter nikel.
Baca Selengkapnya