Melantai di Bursa Saham, Bank Syariah Indonesia Incar IDX BUMN20
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI, kode saham: BRIS) Hery Gunardi menyampaikan kinerja BSI yang positif usai pelaksanaan Initial Public Offering (IPO). Selain harga saham yang naik 5 kali lipat dari Rp 510 per lembar menjadi Rp 2.750 per lembar, kapitalisasi pasar BRIS juga naik menjadi Rp 112,8 triliun.
Dia berharap, dengan kinerja yang positif, BRIS bisa masuk ke IDX BUMN20. IDX BUMN20 ialah indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya.
"Melihat kinerja saham BRIS yang positif di tengah pandemi kami berharap BRIS dapat menjadi primadona di Bursa serta dapat masuk dalam indeks IDX BUMN20, selain itu kami berharap kinerja ini semakin mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perusahaan keuangan syariah tentunya untuk melantai di bursa," ujar Hery dalam Index Debut PT BSI, Kamis (4/2).
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Mengapa target harga saham BBRI tinggi? Dalam konsensus tersebut target harga untuk saham BBRI untuk 12 bulan depan masih tinggi di angka Rp6.653.
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
-
Kapan saham BBRI pertama kali diperdagangkan? Jumat (10/11), saham milik PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI genap 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811.765 juta saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
BSI akan menjadi bank peringkat ke-7 di Indonesia berdasarkan total aset. Sebagai bank hasil penggabungan, per Desember 2020 lalu, BSI mempunyai total aset sebesar Rp 240 triliun, total pembiayaan sebesar Rp 157 triliun, total dana pihak ketiga mencapai Rp 210 triliun serta total modal inti sebesar Rp 22,60 triliun.
Pihaknya menyadari, tugas yang diemban bukan hanya sekadar menggabungkan ketiga bank ini namun juga melakukan transformasi, memperbaiki bisnis proses, penguatan dari sisi manajemen risiko, penguatan dari sisi human capital dan tentunya penguatan dari sisi teknologi digital.
"BSI berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dan tetap menjunjung tinggi yang prima sesuai dengan kebutuhan nasabah," tandas Hery.
Semntara itu, selain menjalankan fungsi intermediari dan menyalurkan pajak, BSI juga memiliki konsep yang dapat dioptimalkan untuk melakukan pemerataan ekonomi masyarakat melalui ZISWAF (Zakat, Infaq, Sadaqah).
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN mendorong BSI untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok industri halal (halal value chain global).
Baca SelengkapnyaPasca publikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI terpantau mengalami koreksi signifikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai saham BBRI selaras dengan kinerja BRI yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI sendiri tengah berada dalam tekanan. Secara year to date, kinerja saham BBRI tercatat terkoreksi 23%.
Baca SelengkapnyaSetelah merger, BSI berhasil mencapai target return on equity (ROE) di atas 18 persen, tepatnya 18,30 persen per Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaApabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, Bank Syariah Indonesia mampu meraup untung Rp1,71 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI mendapatkan 4 penghargaan, yakni sebagai Main Index, High Dividend, High Growth, dan High Market Capitalization.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI diprediksi terus mengalami tren kenaikan di tahun 2023 ini.
Baca SelengkapnyaPenerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan salah satu kunci BSI dapat menjaga kinerja positif
Baca Selengkapnya