Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melantai di Bursa Saham, Lion Air Dikabarkan Incar Dana Segar Rp14,14 Triliun

Melantai di Bursa Saham, Lion Air Dikabarkan Incar Dana Segar Rp14,14 Triliun Pesawat Lion Air. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - PT Lion Mentari atau yang dikenal dengan Lion Air akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) (initial public offering/IPO) pada tahun ini. Dengan IPO, maka hal ini dapat dijadikan momentum untuk mencari pendanaan baru perusahaan.

"Bagi yang ingin mencari pendanaan tentu ini angin segar bagi mereka untuk melakukannya di tahun ini," kata Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (10/10).

Mengutip dari Bloomberg, salah satu sumber menyebutkan jika dari aksi korporasi ini, Lion Air mengincar dana segar senilai USD 1 miliar atau Rp14,14 triliun. Namun, kata Alfred, bagaimana pun hal tersebut merupakan rumor dan tetap harus menunggu pernyataan resmi dari Lion Air sendiri.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau bicara size dana (Rp14 Triliun) maka dengan kondisi yang sekarang itu besar sekali. Namun ini masih dikategorikan rumor. Karena kalau sudah begitu asetnya harus lebih besar dari Garuda, atau jumlah pesawatnya harus lebih banyak dari Garuda. Ini belum cukup concern karena belum ada pernyataan resmi dari Lion Air," tegasnya.

Menurutnya, rencana aksi korporasi Lion Air tersebut memang cukup menantang untuk dilakukan pada tahun ini. Apalagi, di tengah situasi pasar yang cenderung volatile. Meski demikian, industri penerbangan secara fundamental telah menunjukkan kinerja yang positif pada tahun ini.

"Dari sisi makro relatif berat karena sampai dengan saat ini IHSG juga mengalami tekanan baik dari faktor eksternal maupun internal. Namun dari sektor industrinya, sebetulnya jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Kita bisa lihat Garuda ada perolehan laba dari kerugian tahun lalu yang artinya ini menunjukkan industri penerbangan tak bisa dipandang sebagai industri yang merugi," jelasnya.

Persyaratan

Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, rencana Lion Air untuk IPO cukup berani jika melihat situasi pasar yang cenderung berat pada saat ini. Namun, dia menilai sah-sah saja bagi Lion Air untuk melakukan aksi korporasi IPO di tahun ini.

"Ya itu kan strategi pendanaan ya, dan yang dilepas kan hanya sebagian persen saja dari total saham. IPO kan juga harus ada syaratnya yakni mencatatkan laba kalau 2-3 tahun berturut-turut," tuturnya kepada Liputan6.com.

Jika rencana ini terealisasi, Lion Air dipastikan akan menjadi industri penerbangan kedua yang melantai di bursa saham setelah Garuda Indonesia.

"Faktanya, menurut International Air Transport Association (IATA) pada 2040 itu Indonesia akan menjadi negara keempat terbesar di dunia dalam hal jumlah penumpang penerbangan. Jadi mungkin saja Lion Air (IPO) melihat bahwa ke depan jumlah penduduk akan terus bertambah, mobilitas makin tinggi, pasar e-commerce pun makin pesat," jelasnya.

Reporter: Bawono Yadika

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lion Air Godok Rencana IPO Tahun Ini, Incar Dana Hingga Rp7,7 Triliun
Lion Air Godok Rencana IPO Tahun Ini, Incar Dana Hingga Rp7,7 Triliun

Namun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.

Baca Selengkapnya
3 Emiten Saham Ini Langsung Menghijau Serentak Usai IPO
3 Emiten Saham Ini Langsung Menghijau Serentak Usai IPO

Dana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.

Baca Selengkapnya
Perusahaan GPS Ini Bersiap Go Public, Incar Duit Segar Rp 132 Miliar
Perusahaan GPS Ini Bersiap Go Public, Incar Duit Segar Rp 132 Miliar

Berikut rencana perusahaan setelah mengantongi dana segar Rp 132 miliar.

Baca Selengkapnya
Cinema XXI Siap IPO, Harga Saham Capai Rp288 per Lembar
Cinema XXI Siap IPO, Harga Saham Capai Rp288 per Lembar

Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Ekosistem Pasar Modal, BRI dan BEI Berkolaborasi Dorong Nasabah Korporasi IPO
Kembangkan Ekosistem Pasar Modal, BRI dan BEI Berkolaborasi Dorong Nasabah Korporasi IPO

BRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.

Baca Selengkapnya
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun

Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.

Baca Selengkapnya
BRI Dorong Pendanaan Nasabah Segmen Korporasi to The Next Level
BRI Dorong Pendanaan Nasabah Segmen Korporasi to The Next Level

BRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.

Baca Selengkapnya
Melantai di Bursa Saham, Perusahaan Ritel Ini Bakal Ekspansi Bisnis
Melantai di Bursa Saham, Perusahaan Ritel Ini Bakal Ekspansi Bisnis

PT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.

Baca Selengkapnya
63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO
63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO

Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.

Baca Selengkapnya
Melantai di Bursa Saham, Perusahaan Layanan Kelautan dan Industri Migas Oversubscribed 60 Kali
Melantai di Bursa Saham, Perusahaan Layanan Kelautan dan Industri Migas Oversubscribed 60 Kali

Saham Newport Marine Services ditawarkan pada harga Rp100 per saham dan mengalami oversubscribed sebanyak 60,51 kali dari jumlah saham yang ditawarkan.

Baca Selengkapnya
Resmi IPO, Perusahaan Ritel Ini Bakal Perbanyak Gerai Lifestyle di Indonesia
Resmi IPO, Perusahaan Ritel Ini Bakal Perbanyak Gerai Lifestyle di Indonesia

Sinar Eka Selaras berhasil meraup dana segar sebesar Rp404,62 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Baca Selengkapnya
Profil dan Perjalanan Karier Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda Indonesia
Profil dan Perjalanan Karier Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda Indonesia

Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru, menggantikan Irfan Setiaputra yang menjabat sejak Januari 2020 lalu.

Baca Selengkapnya