Melantai perdana, HELI lepas 250 juta saham baru
Merdeka.com - PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) hari ini resmi melakukan Penawaran Saham Perdananya (Initial Public Offering/IPO) di Gedung Bursa Efek Indonesia. Perusahaan penyewaan helikopter tersebut melepas 250 juta saham baru atau setara dengan 30,53 persen modal disetor setelah IPO.
"Selamat datang kepada Bapak Edwin Widjaja. Saya berharap perusahaan ini secara unik dapat berkembang di Indonesia. Dan pemegang sahamnya bukan hanya dari keluarganya saja, tapi kita semua, masyarakat. Tolong masyarakat jadi transparansi, fairness, dan juga publisitas dari perseroan," tutur Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Selasa (27/3).
Pada pencatatan perdananya ini, saham HELI melejit 70 persen atau 77 poin ke level ke Rp 187. Saham HELI ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 1 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 18.700.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Kenapa Perseroan Terbatas memiliki permodalan dari saham? Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
-
Kapan saham BBRI pertama kali diperdagangkan? Jumat (10/11), saham milik PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI genap 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811.765 juta saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kenapa RS Grha Kedoya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia? Saat ini, Perseroan telah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham RSGK, menunjukkan upaya mereka untuk meningkatkan perkembangan dan kontribusi pada dunia kesehatan di Indonesia.
Direktur Utama PT Jaya Trishindo Tbk, Edwin Widjaja menyebutkan catatkan saham di pasar modal sesuai dengan strategi perseroan. Nantinya, seluruh dana IPO akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan pada entitas anak perseroan, yaitu PT Komala Indonesia dengan 99 persen kepemilikan dikuasai oleh PT Jaya Trishindo.
Selain itu, oleh entitas anak perusahaan tersebut, sebanyak 60 persen akan digunakan untuk belanja modal sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja. Komala Indonesia sendiri bergerak di bidang penyewaan helikopter.
"Sudah hampir 8 tahun bagi perseroan beroperasi. Catatkan saham adalah cocok dengan strategi dan perusahaan kita. Ini merupakan langkah yang tepat. Saya harapkan industri di Bursa dapat berjalan dengan baik di bursa," jelas Edwin.
Perseroan pada tahun 2018 ini menargetkan untuk menambah 2 unit helicopter sebagai penunjang perseroan dan menargetkan kenaikan penjualan sebesar 30 hingga 40 persen di tahun ini dengan penjualan per September 2017 senilai Rp 87,7 miliar.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saham Newport Marine Services ditawarkan pada harga Rp100 per saham dan mengalami oversubscribed sebanyak 60,51 kali dari jumlah saham yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaNamun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaPerseroan menetapkan harga penawaran awal atau bookbuilding Rp100 sampai Rp150 per lembar saham.
Baca SelengkapnyaDari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaAdhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaSinar Eka Selaras berhasil meraup dana segar sebesar Rp404,62 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca Selengkapnya