Memahami Logo G20, Harapan Keselarasan Hidup Antara Manusia dengan Alam
Merdeka.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali, diharapkan mampu meningkatkan jalan untuk mencapai kesejahteraan dan keselarasan hidup antara manusia dan alam. Harapan itu seirama dengan logo Gunungan atau Kayon G20.
Guru besar dan dosen sastra budaya Universitas Udayana Prof Dr I Nyoman Darma Putra, menjelaskan Gunungan merupakan simbol kehidupan serta kelestarian alam semesata. Sebagaimana gunungan itu pengharapan bagi manusia dunia untuk kehidupan berlanjutannya.
"Harapan yang disimbolkan dengan logo gunungan ini bagian dari upaya mendukung pencapaian sustainable development goals (SDGs)," kata Nyoman Darma, Rabu (9/11).
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi ke KTT G20? Selain ibu negara Iriana Jokowi, presiden juga didampingi sejumlah menteri termasuk Menko Perekonomian, AIrlangga Hartato.
-
Kenapa Menko Perekonomian ikut ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Apa yang dibawa Menko Perekonomian ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Kenapa KTT ASEAN tahun ini penting bagi Indonesia? KTT ASEAN tahun ini akan digelar di Jakarta.
-
Apa yang dicapai Dirut Pertamina di G20? Nicke berhasil membawa tiga rekomendasi utama yakni Percepatan Transisi untuk Energi Berkelanjutan, Memastikan Transisi yang Tepat dan Berkeadilan dan Keterjangkauan Energi.
-
Apa tujuan utama KTT ASEAN 2023? KTT ASEAN yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
Nyoman menuturkan, harapan keseimbangan antara alam dan manusia juga tercermin pada slogan Recover Together, Recover Stronger yang mengandung makna dapat menjadikan optimisme masa depan cerah bagi seluruh bangsa demi pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Ia menambahkan hasil-hasil dari konferensi ini bisa mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Sejumlah hal terkait SDGs adalah isu pembangunan sosial dan ekonomi, termasuk mengenai kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, perubahan iklim, air, sanitasi, energi, lingkungan dan keadilan sosial.
Bagi masyarakat Bali, gunung dalam simbol gunungan dapat merujuk kepada arti Wana Kerthi. Yaitu, upaya untuk menjaga kesucian dan kelestarian hutan dan pegunungan. Wana Kerthi diartikan sebagai gunung-laut atau nyegara gunung.
"Itu simbol kolaborasi yang menentukan kesuburan alam sebagai sumber kehidupan mahkluk hidup di bumi ini," ujar Darma.
Gunungan juga dianggap sebagai sumber inspirasi yang berorientasi pada kesejahteraan dan kebahagian alam semesta. Menurut Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar I Wayan Adnyana, KTT G20 memberikan harapan besar seluruh bumi beserta isinya. Sekaligus menjadi momentum sejarah yang besar demi keberlanjutan nasib dunia kedepannya.
"Gunungan atau kayon juga menunjuk wujud gunung. Gunung merupakan sumber energi vulkanik, yang mampu menyuburkan alam dengan maha dahsyat," kata Adnyana.
Gunungan dalam logo Presidensi G20 Indonesia mewakili semangat dan optimisme masyarakat Indonesia, khususnya untuk pulih dari pandemi dan segera memasuki babak baru kehidupan. Filosofi Gunungan menggambarkan simbol kehidupan di alam semesta, khususnya perpindahan waktu menuju babak baru. Bentuk gunungan yang seperti segitiga adalah simbol dari purwa, madya, dan wasana, yakni siklus kehidupan dari awal sampai akhir.
Gunungan juga merupakan lambang pergantian lakon atau cerita tentang bagaimana manusia berjuang dan berusaha untuk mengubah jalan hidupnya. Bentuk Gunungan yang mengerucut ke atas bermakna bahwa segala daya dan upaya manusia diserahkan kepada Yang Maha Kuasa.
Bali menyebut gunungan dalam pewayangan adalah kayon. Kayon ini merupakan simbolik alam semesata dengan segala isinya yang juga berkonotasi dengan gunung melambangkan kelestarian alam, budaya hingga ekomomi.
Kayon mewakili lambang alam di pewayangan. Bagi kepercayaan Hindu, secara makrokosmos gunungan yang sedang diputar-putar oleh sang dalang gambaran proses bercampurnya benda-benda untuk menjadi satu dan terwujudlah alam beserta isinya. Benda-benda tersebut dinamakan Panca Maha Bhuta sebagai unsur elemen atau zat dasar dari alam beserta isinya.
Panca Mahabuta yaitu akasa, bayu, teja, apah, dan perthiwi. Sumber dari Warta Hindu Dharma NO. 527 Nopember 2010, laman resmi PHDI Bali yang ditulis I Made Sumarya, menjelaskan alam semesta ini disusun dari lima anasir dasar Panca Mahabhuta. Akan tetapi yang paling dominan adalah perthiwi sehingga batu itu padat. Air juga demikian yang paling dominan anasir dasar Panca. Matahari adalah Teja, Udara adalah Akasa, Bayu dan sebagainya.
"Kandungan Akasa yang dominan menyebabkan keberadaan sesuatu dalam bentuk ruang, menyebar. Kandungan bayu yang dominan menyebabkankeberadaan sesuatu dalam bentuk gerak atau benda bergerak, kandungan apah yang dominan menyebabkan keberadaan sesuatu dalam bentuk benda padat," tulis I Made Sumarya.
Kandungan yang dominan itu bisa lebih dari satu anasir Mahabhuta dalam suatu benda atau isi alam, misalnya kandungan apah dan prethiwi yang dominan menyebabkan keberadaan dalam bentuk padat cair (kental). Demikian keberadaan beraneka ragam isi alam ini ditentukan oleh kandungan yang berbeda-beda dari anasir Panca Mahabhuta.
Panca Mahabhuta sebagai anasir dasar penyusun alam semesta atau Buana azas Agung diciptakan oleh causa prima (Tuhan Yang Maha Esa) melalui proses penciptaan. Penciptaan ini merupakan pertemuan antara dua azas yaitu azas kesadaran serta maya yang bertingkat dari atas ke bawah yang berperan mentukan keberadaan alam semesta beserta isinya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun ini, tema yang diusung adalah "Nusantara Baru Indonesia Maju".
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo hadir pada KTT G20 New Delhi pasca suksesnya pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaJokowi senang kerja keras membangun IKN semakin terlihat hasilnya.
Baca SelengkapnyaRangkaian acara dimulai dengan pembacaan doa yang dibawakan oleh tokoh muda lintas iman dari sejumlah agama.
Baca SelengkapnyaWorld Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan masyarakat Indonesia memiliki nilai dan budaya terhadap air
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan bahwa Indonesia berharap agar dunia menjadi sebuah keluarga besar yang saling membangun
Baca SelengkapnyaPrabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan putranya Aditya Hediprasetyo.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga kelestarian bumi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, lautan adalah kehidupan warga dunia yang mesti dikelola secara tanggung jawab.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR membangun fasilitas pembibitan dan persemaian mangrove yang terdiri dari tiga fasilitas bangunan.
Baca Selengkapnya