Memasuki musim hujan, Kementerian PUPR siaga banjir di 20 kota
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengencangkan ikat pinggang dalam menghadapi awal musim penghujan di akhir 2018. Adapun puncak musim hujan diperkirakan akan datang pada awal tahun mendatang, tepatnya antara Januari dan Februari 2019.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Hari Suprayogi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait lain untuk melakukan pengelolaan banjir, khususnya di 20 kota besar yang rawan terkena genangan air.
"Dari 20 kota itu, termasuk salah satunya Jakarta. Kami lakukan pengelolaan banjir, bukan pengendalian, karena untuk pengelolaan semua infrastruktur saling bantu membantu. Kombinasinya dari berbagai infrastruktur, termasuk struktural dan non struktural," jelasnya di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (1/11).
-
Bagaimana Kementerian PUPR mengatasi masalah air? Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Bagaimana BPBD Sumbar menangani banjir di Kota Padang? Lanjutnya, saat ini semua alat yang berkemungkinan terendam sudah kita pindahkan ketempat yang lebih tinggi.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Bagaimana Kementerian PUPR mendorong solusi untuk masalah air di pulau-pulau terluar? Pemerintah Indonesia pun menginisiasi pembentukan Pusat Keunggulan (Center of Excellent) Ketahanan Sumber Daya Air dan Perubahan Iklim yang berfungsi merumuskan pengintegrasian aspek lingkungan dan sosial ekonomi dalam menghadapi perubahan iklim.
-
Bagaimana BPBD mengatasi banjir? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
-
Siapa yang diminta tangani banjir Semarang? Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
Dia melanjutkan, bentuk pengelolaan banjir yang Kementerian PUPR lakukan yakni membangun infrastruktur demi mencegah terjadinya luapan air. "Pencegahan sebelum banjir, yaitu dengan upaya fisik dan non fisik. Fisik membangun prasarana seperti tanggul laut, itu terus kita bangun," sambungnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hari menyebutkan, curah hujan tinggi (diatas 300mm) pada bulan ini akan terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan bagian utara dan barat, serta sebagian besar wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Puncak musum hujan pada November-Desember akan melanda sebagian besar Pulau Sumatera dan Kalimantan serta sebagian kecil Pulau Jawa dan Sulawesi. Sementara pada Januari-Februari 2019, puncak musim hujan akan melanda sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Sebagai langkah antisipatif, Kementerian PUPR telah melakukan berbagai pekerjaan seperti membangun pengendali banjir sepanjang 195 km, merehabilitasi pengendali banjir sepanjang 7 km, pemeliharaan tanggul dan tebing sungai sepanjang 3.725 km, dan pemeliharaan kanal banjir sepanjang 164 km.
Ditjen SDA juga melakukan penelusuran (walkthrough) terhadap sungai-sungai utama di seluruh BWS/BBWS sepanjang 54 kilometer. Dari hasil updating 2018, diketahui saat ini terdapat 42 km sungai yang berada dalam kondisi kritis dan sampai dengan saat ini kurang lebih sepanjang 30 km telah tertangani.
Dalam menanggulangi terjadinya banjir, Ditjen SDA telah menyiapkan total 657 unit peralatan yang terdiri dari excavator, amphibious excavator, mobile pump, dump truck, trailer truck, pick up, mesin outboard, dan perahu karet untuk menanggulangi banjir. Untuk bahan banjiran, Ditjen SDA juga menyiapkan 242.633 buah sandbag, 5.968 buah geobag dan 41.798 buah kawat bronjong.
Sedangkan untuk tahap pemulihan Ditjen SDA siap melakukan pemulihan berupa rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan-bangunan air. Selain itu, Hari menyatakan, Kementerian PUPR juga sudah siaga dengan berbagai infrastruktur pendukung, seperti posko, akses air bersih dan sanitasi untuk camp pengungsian, hingga inventarisasi bangunan yang rusak.
"Apabila jadi banjir, itu adalah saat penanggulangan. Yang paling berperan sebenarnya BNPB, PUPR jadi pendukung. Kita siap memberi bantuan, termasuk menyediakan peralatan atau bantuan komunikasi," ujar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca SelengkapnyaHendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaAda pula peringatan mengenai hujan yang disertai dampak seperti banjir
Baca SelengkapnyaJakarta dan sekitarnya telah masuk musim penghujan. Tak jarang di sejumlah titik ibu kota tergenang banjir.
Baca SelengkapnyaKenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaHujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (17/04) menyebabkan kenaikan status Pos Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI telah memetakan 25 kelurahan rawan banjir di Jakarta
Baca SelengkapnyaDiperkirakan ancaman rob akan terjadi dalam rentang waktu tanggal 19-23 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaIsnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca Selengkapnya