Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Membedah prediksi Presiden Jokowi, 2045 ekonomi Indonesia terbesar ke-4 dunia

Membedah prediksi Presiden Jokowi, 2045 ekonomi Indonesia terbesar ke-4 dunia Jokowi jalan kaki ke acara HUT ke-72 TNI. ©REUTERS/Beawiharta

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memprediksi, pada 2045, ekonomi Indonesia akan memasuki era keemasan. Di mana, Indonesia akan menempati posisi ke-4 terbesar dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.

"Diperkirakan pendapatan akan mencapai USD 29.000 per kapita dan akan menjadi empat besar ekonomi terkuat di dunia, setelah China, India, Amerika Serikat dan Indonesia," ujar presiden, kemarin.

Prediksi ini akan menjadi kenyataan jika didukung dengan stabilitas politik, keamanan, harga komoditas, dan pertumbuhan ekonomi dunia. Prediksi tersebut berdasarkan kajian Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Bambang Brodjonegoro.

Apa modal Indonesia untuk menjadi empat negara ekonomi terbesar? Berdasarkan prediksi ketiga menteri jagoan ekonomi Presiden Jokowi itu, pada 2045 jumlah penduduk Indonesia ada kurang lebih 309 juta. Kedua, pertumbuhan ekonomi akan berada di 5 persen sampai 6 persen.

Ketiga, Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai USD 9,1 triliun. Keempat, income per kapita mencapai USD 29.000 di mana saat ini berada USD 3.500-an.

Tantangan

Namun, realisasi prediksi ini bukan tanpa tantangan. Beberapa diantaranya ialah penguasaan pasar saham oleh investor dalam negeri. Penguasaan saham oleh investor lokal membuat perekonomian Indonesia aman dari dana keluar (outflow) akibat gejolak dunia.

Mantan Wakil Kepala Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rahmat Waluyanto, mengatakan saat ini kepemilikan asing di pasar modal Indonesia masih mencapai 60 persen.

Tantangan lain ialah kondisi infrastruktur. Hal ini diakui oleh Menteri Bambang Brodjonegoro. Maka dari itu, pemerintah saat ini tengah mendorong reformasi struktural.

"Terus terang kita butuh kerja keras untuk menjadi negara maju di masa datang. Indonesia jelas (butuh) banyak (pembenahan). Infrastruktur kita masih ketinggalan, kualitas SDM masih harus diperbaiki, anggaran harus dirapihin. Pokoknya kami perlu transformasi struktural," tuturnya.

Menteri Bambang menambahkan kemiskinan juga menjadi permasalahan untuk menjadikan ekonomi Indonesia besar. Maka dari itu, Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk menjaga stabilitas harga pangan sebagai salah satu cara menekan angka kemiskinan.

"Pangan menjadi kunci bagi kesejahteraan rakyat, kalau harga pangan naik, akan ada goncangan sosial karena itu tugas kita bersama untuk menjaga stabilitas harga pangan," kata Presiden Jokowi.

Solusi

Selain pangan, guna menjadi ekonomi terbesar ke-4, Presiden Jokowi juga telah menyusun peta jalan untuk tiga dekade ke depan. Di mana, pada 10 tahun pertama, ialah membangun infrastruktur. Inilah yang sedang dikerjakan oleh Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Ini betul-betul harus fokus dan harus diselesaikan, karena dengan inilah kita akan bisa memperkuat daya saing (competitiveness) kita. Biaya logistik, biaya transportasi, akan jatuh lebih murah, sehingga nantinya harga-harga juga bisa bersaing dengan produk-produk dari luar," terang Presiden Jokowi.

10 Tahun selanjutnya ialah masuk pada industri pengolahan. Presiden Jokowi meminta Indonesia tidak lagi menjual bahan mentah. "Setop! Harus sudah tidak ada lagi, semuanya harus barang minimal setengah jadi. Syukur kalau kita bisa push, agar kita mengekspor itu dalam bentuk barang jadi semuanya. Kelapa sawit, jangan sampai nanti kita ngirimnya CPO terus. Setop," tegas Presiden Jokowi.

10 Tahun terakhir ialah waktunya Indonesia memaksimalkan industri jasa. Akan tetapi, Presiden Jokowi mengingatkan agar dalam memasuki industri jasa masyarakat tidak harus menunggu, dan lakukan saat ini juga. Pariwisata, lanjutnya, akan menjadi sektor jasa menjanjikan di masa depan.

"Masuklah anak-anak muda ke industri ini, karena industri ini akan menjanjikan. Yang kedua yang berkaitan dengan life style, ini akan berkembang di negara kita. Yang berkaitan dengan retail, media, kuliner, online store ini akan berkembang pesat sekali. Dan ini anak-anak muda yang bisa," tutur Presiden Jokowi.

Hal ini sejalan dengan kajian Bank Dunia yang optimistis bahwa upaya berkelanjutan untuk mengembangkan pariwisata dan manufaktur akan menghasilkan lebih banyak pekerjaan, meningkatkan pendapatan ekspor, dan semakin mendukung pertumbuhan.

"Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan industri pariwisata kelas dunia," kata Manager Bank Dunia untuk Makroekonomi dan Manajemen Fiskal di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, Ndiame Diop.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Prediksi Indonesia Masuk Negara Perekonomian Terkuat di ASIA, Setara China dan India
Jokowi Prediksi Indonesia Masuk Negara Perekonomian Terkuat di ASIA, Setara China dan India

Namun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Serahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045, Arsjad Rasjid: Ini Adalah Panduan Menuju Indonesia Maju
Serahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045, Arsjad Rasjid: Ini Adalah Panduan Menuju Indonesia Maju

Dalam penyusunan peta jalan ini, Kadin Indonesia melibatkan berbagai komponen bangsa, mulai dari asosiasi industri, serikat buruh, pelaku usaha, akademisi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Sederet Peluang Menuju Indonesia Emas 2045
Jokowi Ungkap Sederet Peluang Menuju Indonesia Emas 2045

Jokowi mengungkapkan peluang besar yang membuat Indonesia menjadi Indonesia Emas

Baca Selengkapnya
Jokowi: 2024 Saya Beri Nama Tahun yang Harus Penuh dengan Optimisme
Jokowi: 2024 Saya Beri Nama Tahun yang Harus Penuh dengan Optimisme

Jokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Airlangga Yakin Indonesia Emas 2045 Bisa Tercapai, Ini Tandanya
Airlangga Yakin Indonesia Emas 2045 Bisa Tercapai, Ini Tandanya

Modal solid untuk menjadi Indonesia emas setidaknya pertumbuhan di kisaran 6-7 persen, dan pendapatan per kapita menjadi USD30.000

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Hilirisasi: Indonesia jadi Negara Maju dalam 3 Periode Kepemimpinan ke Depan
Jokowi Bicara Hilirisasi: Indonesia jadi Negara Maju dalam 3 Periode Kepemimpinan ke Depan

Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali

Arsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Yakin Indonesia Jadi Negara Maju 8 Tahun Lagi, Ini Data-Datanya
Pemerintah Yakin Indonesia Jadi Negara Maju 8 Tahun Lagi, Ini Data-Datanya

Salah satu bentuk legitimasinya, dengan meminta aksesi menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang
Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang

Jepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Butuh Nyali Besar Jadikan Indonesia Negara Maju: Kadang Saya Malah Dibully
Jokowi Akui Butuh Nyali Besar Jadikan Indonesia Negara Maju: Kadang Saya Malah Dibully

Jokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Indonesia Naik 10 Peringkat Negara Berdaya Saing, Lompatan Tertinggi di Dunia
Jokowi: Indonesia Naik 10 Peringkat Negara Berdaya Saing, Lompatan Tertinggi di Dunia

Presiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.

Baca Selengkapnya