Membedah prediksi Presiden Jokowi, 2045 ekonomi Indonesia terbesar ke-4 dunia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memprediksi, pada 2045, ekonomi Indonesia akan memasuki era keemasan. Di mana, Indonesia akan menempati posisi ke-4 terbesar dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.
"Diperkirakan pendapatan akan mencapai USD 29.000 per kapita dan akan menjadi empat besar ekonomi terkuat di dunia, setelah China, India, Amerika Serikat dan Indonesia," ujar presiden, kemarin.
Prediksi ini akan menjadi kenyataan jika didukung dengan stabilitas politik, keamanan, harga komoditas, dan pertumbuhan ekonomi dunia. Prediksi tersebut berdasarkan kajian Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Bambang Brodjonegoro.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Siapa yang diprediksi akan menggantikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak? Dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 sebanyak 342 juta jiwa, maka posisi Indonesia bisa terancam digantikan oleh Nigeria dan Pakistan.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana cara kemenko perekonomian capai visi Indonesia emas? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
Apa modal Indonesia untuk menjadi empat negara ekonomi terbesar? Berdasarkan prediksi ketiga menteri jagoan ekonomi Presiden Jokowi itu, pada 2045 jumlah penduduk Indonesia ada kurang lebih 309 juta. Kedua, pertumbuhan ekonomi akan berada di 5 persen sampai 6 persen.
Ketiga, Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai USD 9,1 triliun. Keempat, income per kapita mencapai USD 29.000 di mana saat ini berada USD 3.500-an.
Tantangan
Namun, realisasi prediksi ini bukan tanpa tantangan. Beberapa diantaranya ialah penguasaan pasar saham oleh investor dalam negeri. Penguasaan saham oleh investor lokal membuat perekonomian Indonesia aman dari dana keluar (outflow) akibat gejolak dunia.
Mantan Wakil Kepala Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rahmat Waluyanto, mengatakan saat ini kepemilikan asing di pasar modal Indonesia masih mencapai 60 persen.
Tantangan lain ialah kondisi infrastruktur. Hal ini diakui oleh Menteri Bambang Brodjonegoro. Maka dari itu, pemerintah saat ini tengah mendorong reformasi struktural.
"Terus terang kita butuh kerja keras untuk menjadi negara maju di masa datang. Indonesia jelas (butuh) banyak (pembenahan). Infrastruktur kita masih ketinggalan, kualitas SDM masih harus diperbaiki, anggaran harus dirapihin. Pokoknya kami perlu transformasi struktural," tuturnya.
Menteri Bambang menambahkan kemiskinan juga menjadi permasalahan untuk menjadikan ekonomi Indonesia besar. Maka dari itu, Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk menjaga stabilitas harga pangan sebagai salah satu cara menekan angka kemiskinan.
"Pangan menjadi kunci bagi kesejahteraan rakyat, kalau harga pangan naik, akan ada goncangan sosial karena itu tugas kita bersama untuk menjaga stabilitas harga pangan," kata Presiden Jokowi.
Solusi
Selain pangan, guna menjadi ekonomi terbesar ke-4, Presiden Jokowi juga telah menyusun peta jalan untuk tiga dekade ke depan. Di mana, pada 10 tahun pertama, ialah membangun infrastruktur. Inilah yang sedang dikerjakan oleh Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Ini betul-betul harus fokus dan harus diselesaikan, karena dengan inilah kita akan bisa memperkuat daya saing (competitiveness) kita. Biaya logistik, biaya transportasi, akan jatuh lebih murah, sehingga nantinya harga-harga juga bisa bersaing dengan produk-produk dari luar," terang Presiden Jokowi.
10 Tahun selanjutnya ialah masuk pada industri pengolahan. Presiden Jokowi meminta Indonesia tidak lagi menjual bahan mentah. "Setop! Harus sudah tidak ada lagi, semuanya harus barang minimal setengah jadi. Syukur kalau kita bisa push, agar kita mengekspor itu dalam bentuk barang jadi semuanya. Kelapa sawit, jangan sampai nanti kita ngirimnya CPO terus. Setop," tegas Presiden Jokowi.
10 Tahun terakhir ialah waktunya Indonesia memaksimalkan industri jasa. Akan tetapi, Presiden Jokowi mengingatkan agar dalam memasuki industri jasa masyarakat tidak harus menunggu, dan lakukan saat ini juga. Pariwisata, lanjutnya, akan menjadi sektor jasa menjanjikan di masa depan.
"Masuklah anak-anak muda ke industri ini, karena industri ini akan menjanjikan. Yang kedua yang berkaitan dengan life style, ini akan berkembang di negara kita. Yang berkaitan dengan retail, media, kuliner, online store ini akan berkembang pesat sekali. Dan ini anak-anak muda yang bisa," tutur Presiden Jokowi.
Hal ini sejalan dengan kajian Bank Dunia yang optimistis bahwa upaya berkelanjutan untuk mengembangkan pariwisata dan manufaktur akan menghasilkan lebih banyak pekerjaan, meningkatkan pendapatan ekspor, dan semakin mendukung pertumbuhan.
"Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan industri pariwisata kelas dunia," kata Manager Bank Dunia untuk Makroekonomi dan Manajemen Fiskal di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, Ndiame Diop.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaDalam penyusunan peta jalan ini, Kadin Indonesia melibatkan berbagai komponen bangsa, mulai dari asosiasi industri, serikat buruh, pelaku usaha, akademisi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan peluang besar yang membuat Indonesia menjadi Indonesia Emas
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaModal solid untuk menjadi Indonesia emas setidaknya pertumbuhan di kisaran 6-7 persen, dan pendapatan per kapita menjadi USD30.000
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaArsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Baca SelengkapnyaSalah satu bentuk legitimasinya, dengan meminta aksesi menjadi anggota OECD.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.
Baca Selengkapnya