Membongkar fakta di balik mencemaskannya kerugian Garuda Indonesia
Merdeka.com - PT Garuda Indonesia (persero) mencatat kerugian USD 99,1 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun di kuartal I-2017. Capaian ini turun 11.969 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016, di mana Garuda Indonesia mencatatkan kerugian sebesar USD 800 ribu.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Mansury mengatakan, kerugian tersebut terjadi karena meningkatnya biaya operasi sebesar 21,1 persen, yang berdampak tergerusnya laba bersih. Selain itu kerugian ini disebabkan karena peningkatan biaya bahan bakar pesawat atau avtur dan biaya pelayanan lain.
"Penyebabnya kenapa? Karena memang dalam satu tahun ini peningkatan biaya khususnya fuel dan biaya lainnya termasuk service dan system reservasi," kata Pahala saat konferensi pers di Gedung Garuda, Jakarta, Jumat (28/4).
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Mengapa Garuda Indonesia memberikan diskon tiket? 'Melalui penyelenggaraan berbagai program promosional yang kami laksanakan, kami ingin memberikan lebih banyak pilihan penerbangan yang dapat diakses oleh para pengguna jasa dengan harga yang lebih berkompetitif,' kata Irfan dalam keterangannya, Minggu (28/7).
-
Kenapa VOC mengalami kerugian besar? Akibatnya VOC mengalami kerugian besar. Para bangsawan Gorontalo sendiri lebih suka berhubungan dengan para pedagang dari Bugis dan Mandar yang lebih banyak memberikan keuntungan dari pada menjalin hubungan dagang dengan VOC.
-
Kapan Garuda Indonesia mengalami delay terbaru? Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
Sepanjang kuartal I-2017, Garuda Indonesia mencatatkan kinerja operasional yang cukup kuat, dengan capaian pertumbuhan angkutan penumpang hingga 3,4 persen. Pencapaian cukup signifikan pada sektor penerbangan internasional dengan peningkatan penumbuhan penumpang hingga 26,1 persen dibandingkan kuartal I tahun 2016.
Sementara itu sepanjang kuartal I-2017 kapasitas produksi Garuda Indonesia telah meningkat 10,9 persen menjadi 15,8 juta dari 14,3 seat per kilometer 2016. Adapun pertumbuhan seat load factor pada tahun 2017 tercatat sebesar 72,5 persen meningkat 2,7 persen dibandingkan periode yang sama 2016. Namun demikian, Garuda Indonesia masih saja merugi. Sebagian pihak bahkan mencemaskan kondisi keuangan maskapai pelat merah ini.
Berikut fakta mencemaskan dari meruginya maskapai pelat merah tersebut:
Garuda diduga merugi karena budaya mewah
Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mengatakan kerugian yang dialami Garuda Indonesia terjadi karena budaya 'mewah' yang dimiliki oleh Garuda Indonesia.
"Garuda itu punya culture, kalau krunya tinggal di hotel itu harus hotel bintang 5. Pakai baju batik harus sama. Wine-nya juga harus mahal. Ini budayanya yang susah diubah. Budayanya sudah begitu," kata Agus di Jakarta, Kamis (15/6).
Selain itu, adanya persaingan antar maskapai penerbangan juga memengaruhi keuangan perusahaan pelat merah ini. Mengingat, banyak aturan yang harus dipatuhi oleh maskapai.
Kerugian juga disebabkan sejumlah faktor, di antaranya biaya operasi yang naik 21,3 persen, terutama bahan bakar yang melonjak 54 persen dari USD 189,8 juta pada kuartal I-2016 menjadi USD 292,3 juta dalam periode sama 2017.
"Juga rute, kita ada 33 bandara internasional. Orang Amerika atau Eropa mau ke Sumatera Utara naik Singapore Airlines. Harusnya transit di Jakarta dulu. Tapi ini bisa langsung karena sudah bandara internasional. Jadi Garuda itu marketnya habis oleh asing," imbuhnya.
Garuda Indonesia kaji ulang 20 rute
Maskapai Garuda Indonesia akan mengkaji kembali 10 sampai 20 rute yang dinilai merugikan. Hal ini sekaligus untuk memperbaiki keuangan perusahaan yang pada Kuartal I-2017 mengalami kerugian hingga USD 99,1 juta.
"Rute-rute mana saja ini cukup banyak, kalau kita list ada 10 sampai 20 rute yang akan kita review (kaji ulang), jangan sampai rute-rute ini merugikan kita," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Persero (Tbk), Pahala Nugraha Mansury di Jakarta, Sabtu (29/4).
Pahala menjelaskan, rute-rute yang diperkirakan tidak lagi dioperasikan, yaitu yang tingkat keterisiannya rendah. "Rute domestik kita lebih banyak, paling tidak kita pilih ada 10 rute yang load factor-nya di bawah 10 persen dan lima rute internasional yang yield-nya di bawah 70 persen," katanya seperti ditulis Antara.
Langkah yang dilakukan, di antaranya mengubah rute, menaikkan harga tiket dan mensinergikan dengan anak perusahaan, yaitu Citilink Indonesia. "Paling enggak rute-rute memang harus lakukan berbagai macam cara, kalau enggak naikkan harga, scheduling di Soetta, rotasi pesawat, mungkin dalam satu atau dua minggu akan lebih meningkat," katanya.
Jurus Garuda hilangkan kerugian
PT Garuda Indonesia Tbk tengah membenahi diri usai mengalami kerugian. Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury mengatakan, pembenahan yang dilakukan adalah peningkatan pelayanan penumpang dan optimalisasi di maskapai penerbangan.
"Yang pertama, optimalisasi untuk pesawatnya. Lalu, melakukan efisiensi untuk overhead cost-nya kita. Kemudian, bagaimana kita terus meningkatkan pelayanan kepada para penumpang," ujar Pahala di Kantornya, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jumat (16/6).
Tak hanya itu, Garuda Indonesia juga akan meningkatkan agen-agen penjualan yang dimilikinya serta melakukan restrukturisasi rute-rute tujuan maskapai. Selain itu, pihaknya juga akan menurunkan biaya-biaya operasional perseroan.
"Kita juga berusaha untuk mendorong biaya-biaya untuk kita turunkan, meskipun belum tertutup, tapi bisa memperkecil lah," tegasnya.
Dengan begitu, Pahala berharap pemasukan perseroan sepanjang sisa tahun ini dapat menunjukkan trennya positif, sehingga dapat memperbaiki prestasi keuangan.
"Kita harapkan secara year-on-year kita secara pendapatan kita akan akan tumbuh sebesar 7 persen. Dengan efisiensi-efisiensi kita akan lihat kinerja Garuda di akhir tahun nanti seperti apa," katanya.
Garap rute internasional
Garuda Indonesia akan berekspansi di rute-rute internasional untuk memperbaiki kinerja keuangan. Sementara, rute domestik akan fokus digarap oleh anak perusahaannya yakni Citilink.
"Garuda akan didorong untuk tumbuh di rute-rute internasional dan ini sudah terlihat pertumbuhan penumpang internasional itu di atas 30 persen, sementara domestik hanya lima persen," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury, di Jakarta, Senin (12/6).
Pahala menambahkan dari segi pendapatan, penerbangan internasional menyumbang lebih dari 50 persen hingga April 2017. Dalam satu tahun, dia menyebutkan pertumbuhan penerbangan internasional mencapai 12,6 persen.
Dengan kekuatan armada lebih dari 200 pesawat yang dimiliki Garuda Indonesia, Pahala yakin secara operasional bisa dimanfaatkan untuk menggenjot pendapatan. "Citilink memang harus fokus di domestik karena bagaimanapun persaingan domestik memang semakin besar pangsanya untuk Citilink beroperasi di sana," katanya.
Sementara itu, terkait rencana penerbangan Garuda Indonesia ke Amerika Serikat masih terganjal dua perizinan di dua negara, yaitu Amerika Serikat sebagai negara tujuan dan Jepang sebagai negara yang akan dijadikan transit.
"Kita masih menunggu persetujuan dari Department of Transportation di Amerika untuk bisa terbang ke sana, tapi urusan ini prosesnya jalan terus," katanya.
Namun, Pahala mengatakan secara uji kelaikudaraan (airworthiness) dan keselamatan (safety) penerbangan, Garuda Indonesia sudah memenuhi standard.
Garuda Indonesia harus buat terobosan
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengingatkan pemerintah agar membuat terobosan baru guna mengatasi kondisi keuangan maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang dinilai sejumlah pihak dalam keadaan mencemaskan.
"Kami prihatin dengan kondisi Garuda Indonesia saat ini. Padahal dari segi pelayanan dan rute penerbangan sudah lebih baik. Ke depannya perlu terobosan baru dan komitmen pemerintah untuk menyelamatkan Garuda," kata Ketua Badan Pengurus Pusat Hipmi Bidang BUMN, Ian Dafy Fachri seperti ditulis Antara.
Menurut Ian, Garuda Indonesia pada saat ini sudah tidak seperti dulu seperti tidak lagi terkenal akan delay dan pelayanan terhadap konsumen juga sudah jauh lebih baik. Ian juga menaruh harapannya kepada dirut baru Garuda yang mantan bankir juga agar dapat membangkitkan kembali ekonomi maskapai penerbangan nasional tersebut.
ÂÂ
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023.
Baca SelengkapnyaHarga tiket pesawat jadi sorotan belakangan ini. Tak sedikit masyarakat yang menganggap harga tiket pesawat terlampau mahal.
Baca SelengkapnyaBesaran pengaruh harga avtur terhadap tiket pesawat bekisar 20 sampai 30 persen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga avtur dunia.
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaDirut Garuda Indonesia mengatakan bahwa bahan bakar pesawat atau avtur, tidak dikenakan pajak untuk tiket penerbangan internasional.
Baca SelengkapnyaCapaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.
Baca SelengkapnyaPenghitungan dilakukan dengan melihat capaian kinerja tahun fiskal 2023 pada perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan yang telah diaudit.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyampaikan hasil audit, dari Rp271 triliun menjadi Rp300,003 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia hanya ada satu perusahaan bahan bakar pesawat, sehingga butuh adanya kompetisi di sektor ini.
Baca SelengkapnyaKehadiran satgas perlu mendapat apresiasi sehingga pemerintah dapat melihat struktur biaya yang ditanggung maskapai.
Baca SelengkapnyaTingginya harga avtur dan biaya pemeliharaan pesawat jadi faktor tingginya harga tiket.
Baca Selengkapnya