Menaker berdayakan CSR perangi kemiskinan dan pengangguran
Merdeka.com - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri mengatakan setidaknya ada tiga tantangan besar yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Ketiga hal tersebut antara lain kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran.
"Saat ini, kita hadapi kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran. Ini adalah tantangan besar kita," ujar Hanif saat memberi sambutan dalam acara Indonesia CSR Exhibition (ICE) 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (18/8).
Untuk menyelesaikan ketiga tantangan tersebut dibutuhkan peran serta semua pihak, di antaranya CSR (Corporate Social Responsibility) yang selama ini lebih banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Kenapa kesenjangan terjadi di masyarakat? Kesenjangan dalam masyarakat bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan.
-
Kenapa Kemnaker sosialisasikan K3 untuk tenaga kerja UMKM? Kegiatan tersebut merupakan wujud nyata program aksi kepedulian Pemerintah terhadap tenaga kerja sektor UMKM di Indonesia.
-
Apa solusi Kemnaker atasi kesenjangan pasar kerja? Sebagai solusi mengurangi kesenjangan pasar kerja, pihaknya telah membuat kebijakan link and match yang mengarah pada kebijakan membangun integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan tenaga kerja yang terpadu.
-
Bagaimana cara mengatasi kesenjangan? Untuk mengatasi kesenjangan sosial, upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah kebijakan pemerintah yang inklusif, pendidikan yang merata, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kesadaran sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam sosialisasi K3 Kemnaker? Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, sosialisasi penerapan K3 saat melakukan aktifitas pekerjaan penting dilakukan.
"CSR pada dasarnya bukan semata amal baik perusahaan kepada masyarakat baik berupa membantu kesehatan masyarakat dan lingkungan tapi bahwa ada nilai yang lebih terkait strategi akan bisnis menjadi berkelanjutan," kata Hanif.
"Kita pastikan CSR bermanfaat dan tepat sasaran harus kita dukung bersama. Sekali lagi bagaimana program ini untuk menyelesaikan persoalan dan bisnis berjalan dalam jangka panjang," tambahnya.
Selain CSR, peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk dapat mengurangi ketiga tantangan tersebut. Di mana sebagian besar ketiga tantangan tersebut diakibatkan oleh rendahnya kompetensi yang dimiliki oleh masyarakat.
"Pemerintah tidak bisa jalan sendiri, peran serta semua elemen masyarakat dibutuhkan dalam hal ini. Statistik terus menurun, bahkan tingkat pengangguran ini menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan," jelasnya.
"Salah satu penyebab kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran itu masalah kompetensi tenaga kerja," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya.
Baca SelengkapnyaBukan artinya orang miskin akan terus-terusan terjebak dan tidak bisa mengubah garis hidupnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten terus berupaya melakukan percepatan pengentaskan kemiskinan di Trenggalek dengan program yang lebih efektif.
Baca SelengkapnyaKebijakan OECD yang menjadi rujukan berbagai negara maju bisa menjadi dorongan bagi Indonesia untuk menaikkan standar.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku dirinya sangat senang mengurusi dalam negeri, namun pekan depan ia terpaksa keluar negeri.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) didapatkan bahwa 5,5 persen dari total masyarakat di Jateng belum bekerja.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Zainur Wula mengatakan, kemandirian ekonomi salah satu tujuan fundamental yang harus dicapai
Baca SelengkapnyaIa melihat hingga kini masih banyak nelayan yang miskin bahkan mengalami kemiskinan ekstrem, utamanya di daerah pesisir.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Hukum Pidana Universitas Pancasila Agus Surono mengatakan, tantangan terbesar dalam pengelolaan SDA adalah masalah deforestasi.
Baca SelengkapnyaAhli Patologi Sosial dari Universitas Indonesia, Ester Jusuf, mengungkapkan, kemiskinan di beberapa wilayah terlihat sengaja dipertahankan.
Baca SelengkapnyaKeinginan itu didapati dari hasil survei yang dilakukan oleh CORE Indonesia pada 22 November sampai dengan 2 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran di Indonesia merupakan angka kedua tertinggi di negara-negara ASEAN.
Baca Selengkapnya