Menaker Ida Beberkan Kelompok Sasaran Penerima Implementasi UU Cipta Kerja

Merdeka.com - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah memastikan bahwa ada beberapa pihak yang akan diprioritaskan atau menjadi sasaran dari implementasi Undang-Undang Cipta Kerja. Salah satunya, diperuntukkan bagi tenaga kerja yang belum bekerja.

"Jadi akan terbuka kesempatan kerja yang lebih luas," kata dia dalam Outlook Ekonomi Indonesia 2020, di Jakarta, Selasa (22/12).

Prioritas kedua diberikan bagi pekerja atau buruh existing yaitu kelangsungan bekerja dan peningkatan perlindungan pekerja/buruh. Selanjutnya bagi pekerja atau buruh yang mengalami PHK. Dalam hal ini akan diberikan peningkatan perlindungan hak jika terjadi PHK.

"Hadirnya UU Cipta Kerja juga membawa banyak manfaat bagi perlindungan dan peningkatan kesejahteraan pekerja," kata dia.

Dia mengungkapkan, beberapa manfaat dan peningkatan kesejahteraan pekerja dapat dibagi berdasarkan pokok-pokok substansi pada klaster ketenagakerjaan. Di antaranya tenaga Kerja Asing, Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, Upah Minimum, PHK,Pesangon dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan, Pengenaan Sanksi, dan Perizinan di Bidang Ketenagakerjaan.

Di samping itu, salah satu manfaat utama bagi pekerja yang muncul dari UU Cipta Kerja adalah adanya tambahan manfaat perlindungan kepada pekerja yang kehilangan pekerjaan atau menganggur seperti yang ada di beberapa negara lain.

Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Adanya Jaminan Kehilangan Pekerjaan akan memberikan beberapa manfaat mulai dari uang tunai, akses info pasar kerja dan pelatihan kerja kepada pekerja yang kehilangan pekerjaan.

Dia pun meyakini, semua manfaat dari UU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan ini akan semakin menambah insentif bagi tumbuhnya usaha dan investasi di Indonesia. Sehingga pada akhirnya akan berdampak pada percepatan pemulihan perekonomian Indonesia.