Menaker: Jangan malu belajar dari keberhasilan negara lain
Merdeka.com - Dalam rangka mencari model pelatihan vokasi yang ideal, pemerintah terus menentukan konsep Grand Desain Pelihan Vokasi Nasional. Salah satu upaya pengembangan dilakukan dengan belajar dari keberhasilan pelatihan vokasi negara lain.
Terkait hal itu, Jumat (15/9), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengajak Komite Pelatihan Vokasi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengunjungi Singapore Polytechnic International (SPI) di Singapura. SPI adalah lembaga pelatihan vokasi yang mempunyai reputasi internasional.
"Jangan malu untuk belajar dari keberhasilan negara lain. Apa yang baik kita tiru, lalu kita sempurnakan," kata Hanif.
-
Kenapa kita harus belajar dari kegagalan? 'Jika kamu belajar dari kegagalan, maka kamu tidak akan pernah gagal.'
-
Bagaimana Malaysia ingin meniru Indonesia? 'Banyak negara di Asia Tenggara yang menganalisis perkembangan Indonesia untuk mencari tahu pelajaran yang bisa diambil. Dari sudut pandang media Indonesia, sepak bola Malaysia berusaha merancang strategi yang serupa,' tambahnya.
-
Mengapa Indonesia harus belajar dari Brazil? 'Brazil dan Indonesia sama-sama terletak di Garis Khatulistiwa. Hal ini perlu menjadi bahan refelksi kita bersama,' kata Arief dalam acara Nasional Sugar Summit (NSS) 2023, Jakarta, Rabu (13/12). Arief menilai pemerintah dan para pemangku kepentingan (stakeholder) perlu merefleksikan diri dan melihat kesuksesan Brazil dalam mengelola tebu.
-
Bagaimana cara menghargai keberagaman? Jamaah Jumat yang berbahagia,Adagium tersebut dapat kita wujudkan dengan sikap penghargaan terhadap siapa saja, sekali pun berbeda dalam banyak hal. Perbedaan suku, misalnya, tidak menghalangi kita untuk tetap menjalin sinergi.
-
Kenapa kita harus belajar dari kesalahan? “Oh ya, masa lalu bisa menyakitkan. Tapi, kamu bisa lari darinya atau belajar darinya.“ - Lion King
-
Apa yang dipelajari dari kegagalan? Anda belajar lebih banyak dari kegagalan daripada dari kesuksesan. Jangan biarkan kegagalan menghentikan Anda. Kegagalan membangun karakter.
"Kunjungan ke SPI ini dilakukan sebagai bagian dari pengembangan konsep Grand Desain Pelatihan Vokasi Nasional yang telah disusun Kemnaker," tambahnya.
Sejak beberapa tahun sebelumnya, Kemenaker telah melakukan kerja sama dengan SPI. Kerja sama terkait manajemen balai latihan kerja, strategi planning, kurikulum, metoda pedagogi, pelatihan instruktur, design thinking, dan akreditasi lembaga pelatihan.
Menurut Menteri Hanif, keberhasilan pelatihan dan pendidikan vokasi di Singapura, karena didukung anggaran yang memadai, metode kurikulum yang sesuai kebutuhan industri, fasilitas peralatan canggih, instruktur yang berpengalaman serta dan sertifikasi yang diakui internasional.
Pola tersebut, nyaris sama dengan pola yang dikembangkan oleh sejumlah negara yang juga mempunyai pelatihan vokasi yang bagus seperti Jerman, Australia, Jepang, Austria dan Korea Selatan.
Pelatihan vokasi di Indonesia, lanjut Menaker, terus menuju ke arah yang ideal sebagaimana yang dilakukan negara-negara tersebut, seperti melibatkan pelaku industri dalam menyusun kurikulum dan instruktur.
Upaya ini dengan maksud agar apa yang diajarkan pada pelatihan vokasi nyambung dengan kebutuhan pasar. Perbaikan fasilitas pelatihan juga terus dilakukan. Kemnaker juga berharap adanya dukungan anggaran yang cukup untuk pengembangan pelatihan vokasi.
"Kemnaker berkomitmen memperbaiki pelatihan vokasi untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Indonesia. Ini prioritas yang pemerintah sesuai arahan Presiden Jokowi," kata Hanif.
Dalam kunjungan, Kemenaker didampingi Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas Kemenaker, Bambang Satrio Lelono, beberapa anggota tim komite pelatihan vokasional antara lain Bob Azzam, Antonius J. Supit, Sari Sitalaksmi, Kun Wardhana A, Marifion dan Sugeng Bahagijo. Hadir pula Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.
Kedatangan Menaker dan tim Komite Pelatihan vokasi disambut oleh Soh Wai Wah selaku Prinsipal dan CEO SPI, beserta jajarannya.
Soh Wai mengatakan, dengan senang hati pihaknya bekerjasama dengan Indonesia dalam mengembangkan vokasi. Dia menambahkan, kunci keberhasilan pelatihan vokasi adalah komitmem dari seluruh stakeholders, keterlbatan industri dalam menyusun kurikulym dan instruktur, peralatan yang modern dan sertifiksi kompetensi.
"Dengan demikian lulusan pelatihan vokasi sesuai dengan pasar kerja," ujarnya.
Rombongan mengunjungi Akademi Maritim Singapura untuk melihat simulasi center, mesin kapal dan workshop vokasi yang menjadi unggulan di Singapura. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kunci keberhasilan menjadi pengusaha sukses menurut Zulkifli yaitu kerjasama.
Baca SelengkapnyaBanyak tokoh dunia yang telah membuktikan bahwa kegagalan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan.
Baca Selengkapnya