Menakjubkan, nilai ekonomi sampah plastik RI tembus Rp 2,22 T/tahun
Merdeka.com - Sampah plastik selama ini menjadi salah satu penyebab banjir dibeberapa daerah. Sampah tersebut menyumbat aliran sungai dan membuat air meluap ke jalanan bahkan rumah warga. Tak hanya itu, sampah plastik juga susah terurai secara alami sehingga keberadaannya yang tidak pada tempatnya mengganggu pemandangan.
Di balik itu semua, nilai ekonomi sampah plastik Indonesia sangat fantastis mencapai Rp 2,2 triliun. Zainal Abidin dari Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri ITB mengatakan, konsumsi plastik masyarakat Indonesia saat ini mencapai 15 kilogram (Kg) per orang dalam setahun.
Dalam hitungannya, sampah plastik seperti botol minuman dan lainnya dijual para pemulung atau pengepul pertama dengan harga Rp 600 per kilogram. "Jadi kalau nilai ekonominya kita bisa hitung dengan konsumsi per orang 15 Kg per orang per tahun dikali jumlah penduduk sebanyak 250 juta dan kemudian kali Rp 600 (total Rp 2,2 triliun) itu jumlahnya," kata Zainal ketika ditemui di Anyer beberapa waktu lalu.
-
Kapan konsumsi mikroplastik Indonesia meningkat drastis? Konsumsi mikroplastik di Indonesia meningkat 59 kali lipat dari tahun 1990 hingga 2018.
-
Mikroplastik apa yang paling banyak dikonsumsi orang Indonesia? Secara keseluruhan, studi ini menemukan bahwa orang Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan, lebih banyak daripada negara lain, dengan mayoritas partikel plastik berasal dari makanan laut.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Mengapa Indonesia punya paparan mikroplastik tinggi? Sejumlah penelitian terbaru mengungkap bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan paparan mikroplastik yang sangat tinggi. Hal ini tentu menimbulkan dampak kesehatan yang tidak main-main dan tak bisa disepelekan.
-
Bagaimana sampah plastik mengancam kesehatan manusia? Sampah plastik dapat membahayakan satwa laut yang memakan atau terperangkap dalam limbah plastik, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia melalui rantai makanan.
-
Mengapa penting untuk mengurangi konsumsi plastik? Meskipun efek buruk dari mikro dan nanoplastik masih dalam penelitian, namun temuan saat ini menunjukkan bahwa mereka dapat menyebabkan stres oksidatif, kelainan reproduksi, disfungsi gastrointestinal, dan peningkatan mortalitas.
Zainal menjelaskan, sampah plastik yang dikumpulkan pemulung akan dibagi menjadi 3 atau 5 kelompok dan dijual ke pengepul selanjutnya. Pengepul selanjutnya akan membagi sampah plastik ke 25 kelompok dan menjual ke pengepul selanjutnya dengan harga Rp 1.500 per kilogram.
"Kemudian pengepul selanjutnya diolah lagi, dipilah lagi dan dijual hingga Rp 7.000 per Kg ke pabrikan sebagai bahan baku lagi. Ini dari sampah plastik saja mempekerjakan ratusan orang dari sampah itu saja," tegasnya.
Melihat fakta ini, Zainal sangat tidak setuju dengan slogan anti plastik maupun pembatasan penggunaan kemasan plastik. Menurutnya, sampah plastik bukanlah masalah jika pemerintah bisa mengelola dengan sistem yang baik. Pemerintah diminta untuk membuat peraturan tegas agar masyarakat bisa memilah sampah, mana yang bisa didaur ulang, mana yang dihancurkan dan lain sebagainya.
"Pemerintah lebih baik memperbaiki sistem dan masyarakat dilatih atau diberi pendidikan agar tidak membuang sampah sembarangan. Dengan begini kan masyarakat bisa tenang dan industri plastik juga bisa hidup," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut efek dari mengonsumsi plastik yang tidak disadari banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Jadi Negara Pemakan Mikroplastik Terbanyak Di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Baca SelengkapnyaDalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaSampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaAktivis lingkungan mendesak kedua negara untuk berkomitmen menghentikan dan menangani permasalahan ekspor sampah ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaVolume sampah harian yang terus meningkat dan daya tampung TPA yang terbatas, masalah sampah menjadi bom waktu yang siap meledak.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaKoperasi tersebut telah menghasilkan produk plastik cacah dan plastik pres dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Baca SelengkapnyaPertamina melalui 121 program Sampah Kita telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton.
Baca Selengkapnya