Menanti Wajah Baru Pelabuhan Indonesia
Merdeka.com - Pelabuhan di Tanah Air memasuki era baru, di mana banyak mekanisme akan diadopsi dari pelayanan bandara maupun stasiun.
Di era digitalisasi ini, pelabuhan seolah tidak mau ketinggalan. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan bahkan sedang menyiapkan regulasi khusus terkait pengembangan pelabuhan di Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut kemenhub, Raden Agus H. Purnomo menyebutkan, pihaknya akan segera menyulap pelabuhan-pelabuhan dengan sentuhan digital.
-
Bagaimana Kemenhub cegah penolakan kapal niaga Indonesia? Arisudono menyampaikan, melalui PSC Inspection Awareness, IDSurvey ingin mengajak para pemilik kapal niaga berbendera Indonesia untuk mengedukasi awak kapal mereka agar mengetahui serta memahami peraturan terkait bersandar di dermaga negara tujuan.
-
Apa yang dilakukan oleh Pejabat Kemenhub? 'Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/5).
-
Kenapa Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran? Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Pelabuhan Muara berkembang? Dalam sejarahnya, pelabuhan ini telah mengalami beberapa kali perbaikan dan perluasan di bagian dermaganya. Selain itu, beberapa fasilitas di tempat ini juga dilengkapi dengan gudang, kantor Syahbandar, hingga menara suar.
-
Kenapa Pertamina dorong pelayaran ramah lingkungan? PT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen mendorong pelayaran ramah lingkungan untuk ekonomi biru (blue economy).
-
Dimana Pelabuhan Kamal berada? Sejak tahun 1940-an, Pelabuhan Kamal di Kabupaten Bangkalan merupakan jalur penyeberangan utama yang menghubungkan Pulau Madura dengan Pulau Jawa, tepatnya dengan Pelabuhan Ujung di Kota Surabaya.
Perubahan dimulai dengan diterapkannya mekanisme cashless atau nontunai saat pembelian tiket. Selain itu, aturan sterilisasi pun akan diterapkan, di mana hanya kru dan penumpang yang memegang tiket yang boleh masuk kawasan pelabuhan. Hal ini seperti yang diterapkan di bandara dan stasiun.
"Ya seperti di bandara sama di kereta kan yang enggak punya indetitas enggak boleh masuk. Jadi yang punya indentitas baru bisa masuk," kata Agus saat ditemui di Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Revolusi pelabuhan tersebut akan dilakukan secara bertahap. Mantan Direktur Utama PT INKA (Persero) ini mengungkapkan saat ini ada 3 pelabuhan yang akan dijadikan percontohan atau pilot project yaitu Pelabuhan Kali Adem, Tanjung Pinang, dan Bau Bau.
Saat ini, sudah ada beberapa pelabuhan yang menerapkan sistem tersebut. Salah satunya yang ada di kota Semarang. "Bisa lihat di Semarang, pelabuhannya sudah pakai boarding pass. Artinya tiketnya udah online, manifest juga online gitu," ujarnya.
Dirjen Agus belum dapat menargetkan kapan seluruh pelabuhan di Tanah Air akan menerapkan hal yang sama. Sebab banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari tenaga kerja, sistem, hingga aplikasi.
"Kalau regulasi enggak terlalu susah yang susah kan ini mendidik masyarakat. Biasanya masuk pelabuhan gampang kan kita mendidik masyarakat, harus pelan-pelan. Ini sedang disiapkan, harapannya Januari 2019 itu sudah trial, dengan sistem sterilisasi itu," ungkapnya
Sementara itu, untuk digitalisasi, Kemenhub sebagai regulator selain menyiapkan perizinan juga siap memfasilitasi dengan software-software yang mendukung.
"Kami menyiapkan digitalisasi softwarenya kami siapkan misalnya e-ticketing kemudian untuk barang packing, barang pakai juga digital semua nanti gitu sehingga nanti harapannya seluruh dokumen manifes orang maupun barang digital seperti kalau di pesawat."
Tidak hanya angkutan penumpang. Pengiriman barang melalui pelabuhan pun akan disentuh oleh digitalisasi. PT Pelindo II (Persero) atau IPC mewujudkannya dengan membangunan New Priok. New priok terdiri dari Container Terminal (CT) 2 dan 3 akan dibuat bersifat digital.
Senior Vice President Operasional PT Pelindo II, David Sirait mengatakan CT2 dan CT3 akan beroperasi 2019 mendatang.
"Sekarang kan baru terminal container (CT) 1, baru mulai sekarang, jadi kita bangun CT 2 dan CT 3. CT 1 sudah jadi, CT 2 dan 3 akan dioperasikan 2019 akhir," kata David.
David mengungkapkan, New Priok akan menjelma menjadi pelabuhan digital kedua se Asia dengan mengusung konsep fully automation. "Itu terminal 2 dan 3 rencananya akan fully automation. Itu nomor 2 di asia dan nomor 1 di Indonesia yang sudah menggunakan terminal fully automation di mana di terminalnya tidak ada 1 orang pun juga, semua menggunakan automation. Crane, pembuka container, PCY, truknya pun tidak pakai orang menggunakan robot," jelasnya.
Meski menggunakan tenaga robot, David menegaskan bahwa tenaga manusia juga masih digunakan. Namun, mereka hanya bekerja di belakang terminal. Diharapkan dengan digitalisasi ini, kecepatan bongkar muat barang di pelabuhan akan meningkat.
"Kan ini kita lihat dari sisi safety dan kecepatan. Untuk kapal-kapal generasi terakhir, kapalnya itu dia butuh cepat, kapal kecil maupun besar tidak boleh lebih dari 24 jam karena sudah ditunggu di pelabuhan-pelabuhan lain. Sehingga kita harus pakai teknologi yang terakhir, apa saja? Crane yang canggih sekali angkat dua, angkat empat, bahkan automation. Pastinya lebih cepat, bongkar muat dengan Crane mencari titik-titiknya sudah ada koordinat yang pas, kalau orang kan masih ada miss, buka sepatu kontainer saja sudah tidak perlu buruh lagi, tapi sudah mesin yang ambil. Karena kapalnya sudah internasional, lokernya sudah internasional," tuturnya.
David mengungkapkan, sistem tersebut baru diterapkan di China. "Jadi terminal petikemas di negara lain semua sudah menuju ke fully automation. Sementra di tempat lain baru semi. Tapi sekarang fully automation sudah dilakukan di Kingdau China baru beroperasi awal tahun ini, kita sekarang mengikuti itu juga," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelabuhan Indah Kiat akan dioperasikan jika terjadi keadaan darurat seperti penumpukan pemudik di beberapa pelabuhan
Baca SelengkapnyaSejumlah relaksasi pengaturan izin diberikan dan beberapa di antaranya kembali ke Permendag 25 Tahun 2022 untuk tujuan yang sama.
Baca SelengkapnyaUntuk komoditas besi dan baja dan tekstil dan produk tekstil (TPT) sekarang menggunakan laporan surveyor (LS) dalam negeri untuk bisa keluar dari pelabuhan
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus mengkampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenhub berharap Nusantara bisa turut menjadi pintu gerbang pengiriman barang ke wilayah Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaMenhub berjanji akan memaksimalkan Pelabuhan Panjang, Lampung sebagai jalur alternatif penyeberangan untuk melayani pemudik
Baca SelengkapnyaKunjungan ini dapat mengintegrasikan potensi dalam pengembangan teknologi maritim yang mandiri.
Baca SelengkapnyaBea Cukai terus melakukan inovasi guna optimalkan pelayanan dan pengawasan
Baca SelengkapnyaPemikiran Luhut sangat diperlukan karena ia merupakan tokoh senior Golkar yang memiliki pandangan yang berharga.
Baca SelengkapnyaPelabuhan barang impor lebih banyak di Pulau Jawa, yang saat ini dinilai sudah overload.
Baca SelengkapnyaAgenda tahunan APA Meeting itu mempertemukan otoritas dan operator pelabuhan dari 9 negara.
Baca Selengkapnya