Mendag Agus: Pandemi Covid-19 Percepat Penggunaan Teknologi di UMKM
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto menegaskan bahwa sektor perdagangan menjadi salah satu kunci ketahanan perekonomian Indonesia di tengah pandemi. Mendag berharap, perdagangan dapat terus bergerak, terutama produk UMKM melalui penggunaan e-commerce.
"Lewat e-commerce kita tetap menjaga protokol kesehatan, karena perdagangan dilakukan secara digital. Sehingga, dapat dikatakan bahwa Covid-19 dapat mendorong percepatan masyarakat dalam penggunaan teknologi," ujar Agus dalam sesi Webinar yang diadakan Shopee Indonesia pada Selasa (1/9).
Adapun kinerja perdagangan tercatat menurun di tengah pandemi. Ekspor migas dan non nigas mengalami penurunan sebesar 6,21 persen, diikuti dengan impor migas dan non migas yang juga turun sebanyak 17,77 persen dibandingkan tahun lalu. Namun demikian, ada juga sektor yang menunjukkan tren positif.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor informasi dan komunikasi tumbuh 10,35 persen di kuartal II-2020, didukung dengan jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar 175 juta jiwa atau sekitar 64 persen dari total populasi penduduk Indonesia.
Maka dari itu, percepatan pemulihan ekonomi dapat dicapai dengan pelaku usaha di sektor tersebut. Salah satunya adalah untuk mendukung kualitas Usaha Kecil Menengah atau UMKM.
"Berkaitan dengan meningkatnya era digital, UMKM Indonesia yang memanfaatkan e-commerce memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia," ucap Agus.
Kontribusi UMKM
Berdasarkan data 2018, kontribusi UMKM terhadap nilai Pendapatan Domestik Bruto (PDB) adalah 61 persen, ditambah dengan nilai ekspor UMKM yang mencapai sebesar Rp293,84 triliun atau sekitar 14,37 persen dari total ekspor non migas nasional.
"UMKM merupakan rumah bagi 64 juta usaha yang menyerap lebih dari 120 juta tenaga kerja. Jadi, saat ini memang kita harus gencar di era digital. Karena ke depannya, pendorong ekonomi Indonesia adalah dari sektor teknologi dan pandemi ini mendorong percepatan penggunaan teknologi, terutama e-commerce dalam rangka tetap menjalankan roda perekonomian," jelas Agus.
Perubahan Pola Perdagangan global juga membuat arus supply dan demand jadi terganggu. Adanya pelarangan ekspor impor beberapa komoditas pangan dan kesehatan serta perubahan pusat rantai pasok global dari Amerika Serikat, China, dan Jerman. Sementara itu, penetapan lockdown di beberapa negara turut menghambat jalur ekspor dan impor.
Reporter Magang: Theniarti Ailin (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaDua sektor ini jadi biang kerok nilai ekspor Indonesia turun pada bulan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca Selengkapnya