Mendag akui masih ada pengusaha ritel belum terapkan HET pangan
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui saat ini masih ada beberapa pengusaha ritel modern yang belum menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beberapa komunitas pangan. Untuk itu, pemerintah akan berdialog dengan pengusaha retail modern.
"Retail yang belum itu adalah retail yang lokal, kita akan lakukan dialog tanggal 4, mereka belum ada suplai, kita sudah minta kepada distributor dan Aprindo, untuk menjembatani agar suplai mereka bisa lancar," katanya di Bekasi, Jumat (28/4).
Bahkan, Mendag Enggartiasto juga masih menemukan beberapa komoditas yang tidak sesuai dengan HET. "Kita tidak mau ada yang jual sampai segitu. Packaging itu kalau belum baik, kita dorong jadi baik. Packaging itu menipu mata. Gulanya sama harganya naik, untuk sekarang ini kita tekan dulu harga Rp 12.500."
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Bagaimana toko roti di Jakarta siasati kenaikan harga bahan baku? Toko roti di kawasan Rawa Belong, Palmerah, Kota Jakarta Barat mampu menyiasati kenaikan harga bahan pokok yang terjadi belakangan. Produk yang dijual toko itu memiliki ukuran dan harga yang tetap alias tidak terpengaruh dari kenaikan harga bahan baku.
Untuk itu, dia meyakinkan kepada masyarakat untuk tidak khawatir mengenai kenaikan harga pangan. Alasannya, kebijakan penetapan HET akan berlangsung sampai September 2017.
"Masyarakat tidak perlu rush, untuk menyetok, karena harga tidak akan saya rubah, sampai september, setelah itu dievaluasi, bisa turun atau tetap," katanya.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan menemukan pelaku usaha ritel modern di Kota Sorong, Papua Barat, yang belum menerapkan HET terpantau harga penjualan gula pasir curah Rp 13.500-14.500/kg, Gulaku Rp 17.000-19.800/kg, dan daging beku Rp 120.000-130.000/kg. Sedangkan, minyak goreng kemasan sederhana tidak tersedia di ritel modern, melainkan hanya tersedia minyak goreng premium (Bimoli, Filma, Kunci Mas) dengan harga Rp14.700-17.400/liter.
Sementara, harga eceran tertinggi gula yaitu Rp 12.500 per kilogram (Kg), minyak goreng dalam kemasan sederhana Rp 11.000 per liter, dan daging beku Rp 80.000 per Kg.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Sebenarnya Beras Sulit Ditemukan di Alfamart dan Indomaret
Baca SelengkapnyaAirlangga mencontohkan cara pemasaran yang bisa dilakukan pelaku usaha ritel ialah dengan menampilkan produk UMKM di tempat yang strategis.
Baca SelengkapnyaBayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaWacana pengenaan cukai bagi pedagang makanan hanya menambah beban.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaPenjualan industri grosir masih lebih baik dibandingkan industri ritel.
Baca SelengkapnyaAprindo melakukan kajian tren ini selama beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka
Baca SelengkapnyaBulog mengatakan, keterlambatan pihak ritel modern untuk kembali mengisi ulang stok beras premium akibat adanya libur panjang perayaan Imlek.
Baca SelengkapnyaTito akan mengecek secara langsung ke lapangan mengenai kebenaran informasi tersebut bersama kementerian/lembaga terkait.
Baca Selengkapnya