Mendag: Bahan kimia dan otomotif akan jadi tren ekspor ke depan
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan mencatat total neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2014 kembali mengalami surplus sebesar USD 0,7 miliar atau USD 700 juta. Dari data kinerja ekspor ini, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melihat tren ekspor ke depan Indonesia berasal dari komoditas bahan kimia serta otomotif.
Dia mengatakan kinerja ekspor nonmigas memberikan kontribusi yang besar terhadap surplus neraca perdagangan Maret 2014. Hal ini terlihat dari surplus perdagangan nonmigas selama Maret 2014 sebesar USD 2 miliar.
"Kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2014 mengalami peningkatan dan menciptakan surplus, konsisten dengan kondisi ekonomi global yang mulai membaik dan tidak terpengaruh penurunan ekonomi di Tiongkok," kata Luthfi di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (5/5).
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kemendag mengeluarkan apa? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Bagaimana kemendag meningkatkan hubungan dagang antar negara? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
Luthfi memaparkan, ekspor didominasi oleh sektor industri sekitar 66 persen dari seluruh produk ekspor. Sektor industri sendiri bertumbuh 3,6 persen menjadi USD 29,3 miliar sepanjang triwulan I 2014.
Selain itu, ekspor nonmigas ke beberapa negara meningkat di triwulan I 2014 ini, antara lain ke Amerika Serikat yang meningkat 2 persen sejak Januari hingga Maret 2014. Ekspor ke negara-negara berkembang naik signifikan terutama ke Afrika Selatan yang naik 147,9 persen, Iran naik 67,7 persen, Uni Emirat Arab naik 67,1 persen dan Nigeria naik 58,1 persen.
Sementara itu, kinerja ekspor produk manufaktur selama Januari hingga Maret 2014 antara lain perhiasan yang meningkat 112,5 persen, bahan kimia organik meningkat 41,4 persen, produk perikanan dan udang meningkat 22,4 persen, berbagai produk kimia meningkat 17,6 persen, kendaraan dan bagiannya meningkat 10,8 persen, mesin/pesawat mekanik meningkat 8,1 persen, benda dari besi baja meningkat 15,7 persen dan barang dari plastik meningkat 7,6 persen.
"Ekspor bahan kimia serta otomotif akan menjadi tren kita ke depan," tutup Luthfi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaKinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaNeracar perdagangan Indonesia pada bulan November 2024 tembus USD4,47 miliar atau sekitar Rp64 triliun.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca Selengkapnya