Mendag Enggar Akui Ekspor Non-Migas Tak Capai Target di 2018
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengakui bahwa pertumbuhan ekspor non-migas tidak akan mencapai target yang dipatok yakni sebesar 11 persen pada tahun 2018.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif, nilai ekspor non-migas Indonesia Januari hingga November 2018 baru mencapai USD 150,15 miliar atau hanya meningkat 7,47 persen.
"Saya mau realistis saja untuk mencapai target Kemendag, tidak (akan tercapai)," kata dia saat ditemui, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (7/1).
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
"(Pertumbuhan tahun ini) Saya belum berani tapi sekitar 7,5-an persen," lanjut Enggar.
Meskipun demikian, Enggar menegaskan bahwa angka tersebut lebih tinggi dari patokan pertumbuhan ekspor dalam RKP (Rencana Kerja Pemerintah). "Yang 7,47 persen itu di atas dari RKP," ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor Indonesia di tahun 2019. "Angka persisnya kita tunggu di raker. Tapi sebagai benchmark kita tidak akan lebih rendah dari 2018," kata dia.
Salah satu strategi yang dilakukan yakni dengan memperbanyak perjanjian dagang dengan negara tetangga. Selain itu, pihaknya membuka askes pasar yang dilakukan baik formal melalui perjanjian. Selain itu, tentu kegiatan misi dagang akan terus ditingkatkan.
"Dalam kunjungan membahas mengenai perjanjian, kami lakukan misi dagang, kita bawa pengusaha, kita buat business forum, business matching, menghasilkan cukup banyak transaksi langsung maupun follow up-nya,"
Dari sisi dukungan perjanjian, dia optimis bahwa kinerja ekspor Indonesia tahun ini bisa lebih tinggi dari tahun 2018. Sebab pada tahun ini Indonesia sudah bisa memanfaatkan fasilitas dari perjanjian ASEAN Plus 1.
"Kaitan perjanjian itu, beberapa perjanjian, ASEAN Plus, sejak 2015, sudah diterbitkan Perpres, sudah masuk entry into force, itu kan memberi dampak di 2019. Jadi kita bisa memanfaatkan fasilitas kesepakatan yang sudah dimanfaatkan oleh negara-negara Asean. Indonesia saja yang terakhir," ujarnya.
Sementara perjanjian Indonesia-Australia CEPA, tinggal menunggu tanggal penandatanganan yang akan diputuskan Menteri Luar Negeri. "(Indonesia-Australia CEPA) Semua sudah selesai, legal draft sudah tinggal tanda tangan kapan kita tunggu ibu dari Menlu karena kebijakan politik luar negeri ada di Kementerian Luar Negeri," tandasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca Selengkapnya