Mendag Enggar Beberkan Penyebab Ekspor RI Kalah Dibanding Malaysia dan Vietnam
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membeberkan penyebab tertinggalnya ekspor Indonesia dari negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Keterlambatan Indonesia dalam melakukan perjanjian dagang dengan negara lain menjadi salah satu penyebab.
"Kenapa kita agak tertinggal dengan Malaysia, Vietnam, dan Thailand? Karena mereka sudah lebih dulu membuka diri dengan melakukan perjanjian," ungkapnya di ICE BSD, Banten, Rabu (16/10).
Imbasnya, ketika melakukan ekspor produk asal Indonesia mendapatkan tarif yang lebih mahal. Sebab belum menjalankan kerja sama perdagangan.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa penyebab produksi gula Indonesia kalah saing dengan Brazil? 'Brazil dan Indonesia sama-sama terletak di Garis Khatulistiwa. Hal ini perlu menjadi bahan refelksi kita bersama,' kata Arief dalam acara Nasional Sugar Summit (NSS) 2023, Jakarta, Rabu (13/12). Arief menilai pemerintah dan para pemangku kepentingan (stakeholder) perlu merefleksikan diri dan melihat kesuksesan Brazil dalam mengelola tebu. Sehingga menjadi negara dengan pengeskpor terbesar di dunia.
"Sehingga ketika kita ekspor ke negara tertentu terkena tarif masuk lebih mahal dibanding negara-negara tadi yang sudah ada perjanjiannya," kata dia.
Hal inilah yang membuat Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khususnya perjanjian dagang. "Itulah sebabnya Pak Presiden Jokowi sudah melihat 3 tahun lalu segera buka perjanjian itu," tambah dia.
Perintah Jokowi tersebut pun akhirnya dilaksanakan. Dia bahkan menjadikan tiap pertemuan terkait perjanjian dagang, juga menjadi momen bertemunya para pebisnis dari berbagai negara yang menjadi mitra dagang Indonesia.
Dengan demikian, kerja sama dagang tidak hanya menjadi ranah birokrasi, melainkan juga menjadi sarana bagi para pelaku bisnis untuk bertemu.
"Saya ajak menterinya jangan hanya membicarakan formal, tapi membiasakan diri setiap kunjungan membawa delegasi bisnis, bikin bisnis forum. Pemerintah menjembatani pengusaha, eksportir importir untuk bertemu dan kita memberikan pengantar kepada mereka," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca SelengkapnyaDalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.
Baca SelengkapnyaProduk ubin keramik dari China sendiri diberikan insentif tax refund sebesar 14 persen oleh pemerintahnya.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah China memiliki dukungan yang penuh kepada para pelaku usahanya.
Baca Selengkapnya