Mendag Enggar beberkan tantangan industri e-commerce Indonesia
Merdeka.com - Transaksi jual beli digital atau e-commerce sudah menjadi budaya baru di masyarakat sekarang. Namun, rupanya perkembangan e-commerce di Indonesia belum semulus yang dibayangkan.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengungkapkan ada beberapa tantangan yang tidak bisa dihindari di era transaksi digital. Salah satunya adalah banjirnya produk asing di e-commerce dalam negeri.
"Yang menjadi persoalan adalah kalau kita lihat dari sisi penjualan, sisi impornya barang luar yang masuk lebih besar daripada sisi ekspornya untuk kita jual melalui e-commerce. Itu yang menjadi persoalan. Itu satu challenge lah, satu tantangan bagi kita untuk mencari solusinya," kata Mendag Enggar saat ditemui di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (6/9).
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Kenapa Kemendag membuat aturan tentang perdagangan daring dan luring? 'Itulah gunanya sesuatu itu ditata dan diatur agar semua bisa berkembang dengan baik. Beberapa hari yang lalu di Semarang, Jawa Tengah, sudah mulai ada geliat perdagangan sehingga pedagang sudah mulai tersenyum,'
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Bagaimana Lazada membantu UMKM untuk beradaptasi dengan fitur digital? Program khusus ini dapat membantu para penjual baru, termasuk para pelaku UMKM, agar lebih mudah beradaptasi dengan beragam fitur digital, sehingga lebih siap menjalankan bisnisnya di Lazada.
-
Siapa yang mengingatkan e-commerce tentang pelanggaran? 'e-commerce kan selalu dievaluasi, ya kalau ada yang melanggar (menjual iPhone seri 16 dan Google Pixel) nanti, tentu kita kasih tahu,' ujar Budi, sebagaimana dikutip dari Antara pada Rabu (6/11).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
Dia menjelaskan, saat ini produk yang mendominasi e-commerce di Tanah Air adalah barang konsumsi. Mulai dari makanan hingga alat kecantikan. "Ya konsumsi macam-macam lah mulai dari bedak, gincu itu segala kan ada," ujarnya.
Kendati demikian dia menjelaskan belum ada angka pasti sebarapa banyak produk impor merajai pasar domestik e-commerce. Bahkan, sosial media seperti instagram, twitter dan facebook pun bisa disulap menjadi wadah berjualan oleh pedagang online.
"Belum ada satupun di dunia yang bisa mencatat itu. Karena kita ada yang resmi, tetapi instagram, media sosial ininya kan (susah didata). Jadi kalau tanya data itu maka akurasi atas data itu yang masih jadi persoalan."
Tantangan lainnya adalah bagaimana cara menciptakan kesetaraan antara e-commerce dan pedagang tradisional atau konvensional. Padahal, saat ini transaki jual beli online sudah menjadi suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari.
"Memang ada pendapat yang menyatakan ini kan harus ada evolusi harus ada perubahan, tetapi di dalam perubahan itu bagaimana caranya kita meminimize dampak negatifnya karena mereka sudah menjalankan sekian lama bisnis yang tradisional itu. Mengubah, mengeducated mereka juga tidak mudah tetapi kita tidak bisa hentikan, itu harus berjalan."
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi dini sejak lama dalam belanja online.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zukifli Hasan berencana membedakan aturan antara e-commerce dan media sosial.
Baca SelengkapnyaTikTok tetap diperbolehkan untuk berjualan tapi tidak bisa disatukan dengan media sosial. Hal ini untuk mencegah praktik monopoli yang merugikan UMKM domestik.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan ke Pasar Johar kali ini, Mendag Zulkifli Hasan berkeliling ke kios-kios pedagang untuk berdialog.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut bahwa regulasi yang sedang dirancang akan mengatur antara media sosial dan platform perdagangan atau e-commerce.
Baca SelengkapnyaKemendag telah mengembangkan kerja sama UMKM, ritel modern, lokapasar, dan lembaga pembiayaan, termasuk pembiayaan ekspor.
Baca SelengkapnyaTikTok Shop bak predator harga yang secara lambat laun akan mendominasi harga, mematikan pasar ritel, dan berdampak monopoli pasar.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya