Mendag Enggar: Beras impor masuk gudang Bulog sudah capai 1,3 juta ton
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggratisto Lukita menyebut bahwa beras impor yang masuk ke gudang Perum Bulog hingga saat ini mencapai 1,3 juta ton. Jumlah ini dari total 2 juta ton izin impor yang telah diberikan kepada perusahaan plat merah tersebut sepanjang tahun ini.
"Sekarang yang masuk di gudang Bulog lebih kurang 1,3 juta ton dari 2 juta ton. Kemudian ada beras komersial 100 ribu lebih," ujar dia di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Senin (17/9).
Sementara dari dalam negeri, total beras yang diserap Bulog dari para petani sebesar 820 ribu ton. Dengan demikian, keberadaan impor beras ini sebenarnya sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menjaga agar tidak ada kenaikan harga.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Mengapa penyerapan gabah dan beras penting untuk Bulog? 'Secara year on year di bulan April kemarin, penyerapan gabah/beras dalam negeri kita lebih tinggi selama 3 tahun terakhir, yakni mencapai 468rb ton setara Gabah Kering Panen (GKP). Dan saat ini dengan berbagai upaya yang kami lakukan, Bulog dapat melakukan penyerapan sampai dengan 30.000 ton setara GKP setiap harinya, yang sebelumnya rata-rata dibawah 20.000 ton. Kedepannya, hasil serapan yang kami lakukan akan terus kami tingkatkan secara optimal,' tegasnya.
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
"Beras medium yang diserap dari domestik hanya 820 ribu ton. Jadi kalau tanpa impor, maka hanya segitu. Kita ada kewajiban juga, untuk rastra yang akan dipercepat sekitar 600 ribu ton," kata dia.
Dia mengungkapkan, selama melakukan impor di tahun ini, Bulog juga telah meminta perpanjangan waktu izin impor hingga dua kali. Hal tersebut lantaran terlambatnya waktu masuk beras impor dari negara asalnya.
"Bulog sudah meminta perpanjangan waktu atas izinnya. Jadi dua kali perpanjangan waktu agar diizinkan karena terlambat masuknya. Kapalnya sudah jalan tetapi terlambat masuk," ungkap dia.
Enggar juga memastikan jika impor yang dilakukan oleh Bulog telah sesuai dengan aturan dan kebutuhan di dalam negeri. Selain itu, impor tersebut juga dilakukan dengan tender terbuka. "Dirut Bulog sudah meminta meminta dan kita sudah memberikan persetujuan atas permohonan Bulog, karena yang mengimpor Bulog dengan sistem tender terbuka, bukan Kementerian Perdagangan," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaHingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog mencatat total pengadaan serapan beras dalam negeri mencapai 535 ribu ton atau setara 1.050 juta ton gabah.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaBulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaKebijakan Pemerintah untuk mengimpor beras melalui Perum Bulog semakin memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah.
Baca SelengkapnyaBULOG tetap berkomitmen untuk mewujudkan pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah terutama dalam menyikapi risiko dampak El Nino.
Baca SelengkapnyaRencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca Selengkapnya