Mendag Enggar: Tahun 2014 kita impor 2,5 juta ton beras, sekarang 2 juta ton
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK kembali mengeluarkan izin impor beras bagi Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebesar 1 juta ton di pertengahan tahun ini. Izin impor ini merupakan ketiga kalinya setelah sebelumnya pemerintah secara berturut-turut memberikan izin impor beras sebesar 500 ribu ton sebanyak dua kali kepada Bulog.
"Itu tuh enam bulan lalu sudah diputusin jadi bukan sekarang kita putusin. Jadi keputusan itu sudah dari bulan April, yang melakukan itu adalah Bulog," jelas Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita usai melangsungkan rapat koordinasi terkait beras di Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (27/8).
Enggar mengatakan, keputusan izin impor yang dilakukan oleh Perum Bulog tersebut untuk menjaga ketersediaan stok beras. Di mana, persediaan stok beras di dalam negeri sendiri semakin menipis.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Bagaimana Bulog menjamin ketersediaan beras? “Tidak hanya memastikan seluruh gudang Bulog dipenuhi oleh stok, namun Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada,“ katanya.
-
Bagaimana Kementan menjaga ketersediaan beras? Sebagai contoh, bulan Agustus ini masih memiliki lahan panen sekitar 850 ribu hektare. Bahkan lahan tersebut masih akan bertambah pada Bulan September selanjutnya.
-
Dimana Bulog bongkar beras impor? 'Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, juga menjadi salah satu pelabuhan masuknya beras impor.
-
Bagaimana Bulog menjaga stok beras? Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen.
"Mengapa mengimpor? karena bicara suplai dan demand. Suplainya berkurang maka untuk mengisi itu dan kita liat kecenderungan harganya meningkat stoknya berkurang maka kita isi," imbuh Enggar.
Enggar menyatakan, impor beras sebanyak 2 juta ton secara keseluruhan pada tahun ini bukanlah yang terbesar. Sebab, pada 2014 lalu, impor beras telah mencapai 2 juta ton lebih.
"Dan tolong diingat 2014 kita impor 2,5 juta ton. 205-2016 kita impor 1,5 juta ton. Itu kan akumulasi sehingga persediaan tetap berjalan. Kemudian (2018) kita mengimpor 500, 500, dan 1 juta ton," kata Enggar.
"Dengan asumsi bahwa produksinya juga berjalan dengan baik yang pasti kita tidak akan impor kalau ketersediaannya cukup dan harganya sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi)," tambahnya.
Enggar menambahkan, dalam rakor yang digelar bersama Menteri Perekonomian Darmin Nasution tersebut juga membahas bagaimana untuk melakukan stabilisasi harga beras di seluruh pasar. Yakni dengan melakukan penetrasi pasar. "Nah sekarang kita sudah tadi rakor memperhatikan guyur pasar, penetrasi pasar itu mulai hari ini segera," imbuh Enggar.
Hal itu dilakukan, untuk menekan harga beras medium yang dipatok pemerintah sebesar Rp 9.450 per liter di pasaran. Mengingat saat ini harga beras di pasaran sudah mulai bergejolak. "Targetnya sampai harga stabil sesuai HET," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaRencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaBulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengatakan Pasar akan dibanjiri tambahan beras SPHP dari Bulog sebanyak 250 ribu ton.
Baca Selengkapnya