Mendag Gobel: Tidak ada calo, yang ada perantara resmi
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengakui jika terdapat pihak luar yang kerap memudahkan penerbitan izin impor. Namun, Rachmat menolak jika pihak luar itu disebut calo sebagaimana yang diungkapkan kepolisian.
Dia menyebut jika pihak luar yang dimaksud adalah agen atau tenaga jasa atau Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) yang disewa importir untuk mengurus perizinannya.
"Karena banyak orang nggak mau pusing. Dia (importir) pakai tenaga jasa. Bukan calo juga, tapi perusahaan jasa atau PPJK," ujar Rachmat kepada wartawan di Kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (30/7).
-
Siapa yang biasanya memakai jasa tukang borongan? Masih dari sumber yang sama, rata-rata harga jasa tukang borongan Rp1,5 juta per meter persegi yang dikerjakan.Sehingga bila diilustrasikan dengan luas rumah dibangun misalnya 200 meter persegi, maka uang yang harus disiapkan sebesar Rp300 juta.
-
Apa itu keperjakaan? Keperjakaan bukanlah kondisi medis, melainkan suatu konsep sosial dan budaya. Seorang pria dianggap perjaka jika ia belum pernah melakukan hubungan seksual.
-
Mengapa orang sering begadang? Kecenderungan untuk begadang sering kali dikaitkan dengan faktor genetika dan usia. Orang dengan chronotype malam cenderung memiliki kebiasaan tidur larut malam dan bangun lebih siang.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
-
Kenapa orang sering begadang? Banyak orang memilih begadang karena merasa malam adalah waktu yang paling produktif.
-
Mengapa pengusaha rela mengeluarkan biaya besar? 'Setiap kalori harus berjuang untuk hidupnya,' kata Jhonson.
Biro jasa tersebut, lanjut Rachmat, memiliki izin resmi guna mengurus segala keperluan para importir.
"Itu juga mereka ada surat resminya. Jadi bukan calo," tuturnya.
Rachmat berkilah jika pihaknya sudah mengeluarkan peraturan menteri (permen) sebagai langkah antisipasi praktik percaloan.
"Sebab itu saya katakan. Harus selesai dulu izinnya baru bisa keluar. Kalau ada dulu barangnya, baru dia urus izinnya, itu yg menyebabkan adanya agen," bebernya.
Rachmat pun sesumbar pihaknya sudah melakukan perbaikan sistem perizinan. Dimana 96 persen sudah secara online.
"Kalau di Kemendag sudah online semua. Cuma 4 persen saja yang enggak online, kayak barang berbahaya kimia. Jadi nggak bisa online," tandasnya. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menawarkan pekerjaan dan modus-modus lain semakin marak terjadi.
Baca SelengkapnyaAgus menyatakan tidak ada industri yang menggunakan produk impor ilegal sebagai bahan bakar di perusahaannya.
Baca SelengkapnyaBukan hanya Ditjen Bea Cukai yang berurusan dengan barang impor.
Baca Selengkapnya