Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendag Lutfi Prediksi Gejolak Harga Komoditas Akan Terus Terjadi di 2022

Mendag Lutfi Prediksi Gejolak Harga Komoditas Akan Terus Terjadi di 2022 Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di peluncuran IUAE-CEPA. ©2021 Istimewa

Merdeka.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyoroti gejolak harga komoditas yang terjadi saat ini. Menurut dia, 2022 ini memang bukan merupakan tahun yang mudah untuk perkembangan harga komoditas.

"Saya ingin menegaskan, tahun 2022 ini bukan tahun yang mudah. Saya prediksi tahun ini penuh dengan tantangan. Tahun yang penuh dengan gejolak," ujar dia saat membuat rapat kerja Kementerian Perdagangan 2022, Kamis (10/3).

Dibandingkan 2021 lalu, Mendag Lutfi menilai, meski masih berhadapan dengan pandemi Covid-19, tapi pemerintah bisa melewatinya dengan baik.

"Tetapi, karena sebagian besar kegiatan ekonomi menurun, maka semua harga bisa kita lalui dengan stabil. Inflasi berjalan dengan baik, NTP (nilai tukar petani) naik juga baik. Ini merupakan hasil yang baik," urainya.

Sementara tahun ini akan jadi kebalikan dari 2021 lalu. Itu tergambar dari naiknya indeks-indeks Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), dimana sejak Februari 2022 indeks sudah naik 140,7 poin, atau meningkat 20,7 persen secara year on year dibanding periode sama tahun lalu.

Mendag Lutfi mengatakan, itu jadi angka tertinggi sejak 2011. Kala itu, pemerintah harus berhadapan dengan fenomena supercycle ekonomi, tapi kenaikannya hanya 137,6 poin.

"Artinya, temperatur sudah jauh lebih tinggi dibanding 2011," ungkap dia.

Oleh karenanya, ia mengingatkan jajarannya di Kementerian Perdagangan untuk terus berinovasi mengatasi gejolak harga komoditas saat ini. Dia pun menuntut dirinya sendiri beserta kolega untuk bekerja di luar batas.

"Saya juga ingin tegaskan, raker kali ini adalah milestone yang penting. Karena kita harus secara out of the box memikirkan tidak hanya business as usual, karena persoalan kita pada hari ini juga lumayan susah dan kompleks," tegasnya.

Sumber: Liputan6

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

(mdk/ags)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Mendag ke Pemerintahan Baru: Beri Bantuan ke Kelas Menengah dan Petani
Pesan Mendag ke Pemerintahan Baru: Beri Bantuan ke Kelas Menengah dan Petani

Mendag menyampaikan bahwa situasi deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut memberatkan para pedagang dan petani.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Anjlok, Ekspor 2023 Diperkirakan Tak Setinggi Tahun Lalu
Harga Komoditas Anjlok, Ekspor 2023 Diperkirakan Tak Setinggi Tahun Lalu

Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Jangan Sampai Urusan Politik 2024 Ganggu Stabilitas Ekonomi
Jokowi: Jangan Sampai Urusan Politik 2024 Ganggu Stabilitas Ekonomi

Kestabilan ekonomi akan sulit dikembalikan jika sudah terganggu.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan

Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Minta Pedagang Grosir Waspadai Serbuan Produk Impor
Menkop Teten Minta Pedagang Grosir Waspadai Serbuan Produk Impor

Penjualan industri grosir masih lebih baik dibandingkan industri ritel.

Baca Selengkapnya
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan

Daud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi

Pemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Gejolak Timur Tengah: Eskalasi Cukup Tinggi Pengaruhi Dinamika Keuangan Global
Sri Mulyani Waspadai Gejolak Timur Tengah: Eskalasi Cukup Tinggi Pengaruhi Dinamika Keuangan Global

Ketegangan geopolitik yang meningkat pada Oktober 2024 disebabkan oleh Israel yang memperluas serangan terhadap Hamas dan Hizbullah di Lebanon.

Baca Selengkapnya
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik

Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot

Meskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Was-Was, Perang Palestina-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM
Pemerintah Was-Was, Perang Palestina-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM

Mengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya