Mendag Lutfi Sebut Harga Minyak Goreng akan Naik di Periode Supercycle
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan, Indonesia akan memasuki periode supercycle pada masa pandemi Covid-19, di mana harga beberapa komoditas seperti minyak goreng akan naik secara signifikan. Supercycle dapat didefinisikan sebagai periode lonjakan permintaan untuk beragam komoditas, yang menyebabkan lonjakan harga. Kondisi ini biasanya akan diikuti oleh jatuhnya permintaan.
Menurutnya, ekonomi Indonesia secara makro akan terdorong dengan adanya fenomena supercycle, berkat kenaikan harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Tapi di sisi lain, harga komoditas seperti minyak goreng justru akan naik.
"Jadi secara makro, ekonomi Indonesia terbantu karena kita penjual CPO terbesar di dunia, tetapi secara mikronya memang ada kenaikan harga minyak goreng ini karena harga feedstock-nya, harga pasokan utamanya naik luar biasa," jelasnya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (7/4).
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Kendati begitu, dia meyakinkan jika supercycle ini sebenarnya akan membawa banyak manfaat bagi perekonomian Indonesia. Penilaian itu diberikannya dengan dasar bahwa Indonesia pernah mengalami supercycle selama 10 tahun pada periode 2004-2014.
"Ini sebenarnya membawa banyak juga manfaat bagi perekonomian Indonesia, karena harga BBM, harga minyak yang tadinya USD 13 bisa jadi USD 55 dengan kenaikan hampir 7 kali lipat pada tahun 2020, antara bulan Maret sampai bulan Desember," paparnya.
Meski demikian, fenomena supercycle ini secara tidak langsung memang akan menyebabkan beberapa barang komoditas di Indonesia jadi naik, salah satunya harga minyak goreng.
"Minyak goreng kita tuh naik nih dari Rp 10 ribu jadi Rp 12 ribu, bahkan Rp 13 ribu kemarin di Kota Padang. Kenapa? Karena harga CPO-nya yang Indonesia penjual terbesar di dunia, yang biasanya USD 600-700 hari ini lebih dari USD 1.000," pungkas Mendag Lutfi.
Harga BBM Tak Melonja
Kendati begitu, Mendag Lutfi menyatakan, fenomena supercycle ini tidak akan berdampak terhadap lonjakan harga BBM. Menurut pantauannya, stok BBM di PT Pertamina (Persero) masih mencukupi.
"Kalau saya lihat BBM dalam negeri tidak ada pelonjakan, suplainya cukup seperti diutarakan Pertamina, dan kita melihat bahwa ini tidak ada apa-apa," ujar Mendag Lutfi.
Namun, dia menyoroti, ada beberapa komoditas lain yang harganya akan naik dalam periode supercycle, seperti minyak bumi, gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), bijih besi, dan tembaga.
Dia menjelaskan, Indonesia sebenarnya pernah mengalami masa supercycle selama 10 tahun pada rentang waktu 2004-2014. Tidak selalu membawa dampak negatif, fenomena tersebut juga dapat membawa berkah untuk ekonomi makro Indonesia, seperti kenaikan harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO).
"Ini bukan kali pertama Indonesia menghadapi periode supercycle. Beberapa tahun lalu, Indonesia telah mengalaminya dan seperti periode sebelumnya, periode supercycle kali ini diharapkan juga akan membawa keberuntungan dan dampak positif bagi perekonomian Indonesia," tutur Mendag Lutfi.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Implementasi B50 peluang baik bagi Indonesia, namun memiliki konsekuensi ekonomi yang juga besar.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKemendag telah melakukan kajian internal untuk dua kebijakan baru terkait dengan minyak goreng, salah satunya menaikan HET MinyakKita.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaPerubahan HET MinyaKita dilakukan karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan harga biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca SelengkapnyaDia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPembentukan subholding dilakukan dalam rangka antara lain untuk akselerasi sinergitas, optimalisasi sumber daya lebih mudah diintegrasikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca Selengkapnya