Mendag: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD 1,57 miliar di Maret 2021
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, M. Lutfi mencatat, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus hingga USD 1,57 miliar pada Maret tahun 2021. Dengan demikian, surplus neraca perdagangan sepanjang kuartal I (Januari-Maret 2021) tercatat mencapai USD 5,52 miliar.
"Menurut hemat saya sangat baik, Jadi neraca perdagangan Januari-Maret 2021 surplus kira-kira USD 5,52 miliar," kata Mendag dalam konferensi pers tentang Kinerja Perdagangan Bulan Maret 2021, Jumat (16/4).
Mendag menjelaskan, hal itu terlihat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa ekspor Indonesia pada Maret tahun 2021 tercatat USD 18,3 miliar, di mana ekspor non migasnya berjumlah USD 17,45 miliar dan migasnya berjumlah USD 0,91 miliar.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Kemendag mengeluarkan apa? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum.
-
Siapa aja yang pernah Kemendag selidiki terkait impor? Sementara negara yang pernah indonesia selidiki dan kenakan BMAD maupun BMP antara lain India, Republik Korea, China, Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Kazhakstan, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Hongkong, Turki, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, Singapura, Taiwan, Bangladesh, dan Mesir.
"Sedangkan impornya totalnya USD 16,79 miliar, komponennya adalah non migas USD 14,51 miliar dan migasnya USD 2,8 miliar," ujarnya.
Sehingga ekspor non migas tahun 2021 sebesar USD 17,45 miliar pertumbuhannya 21,21 persen MoM atau dibanding bulan sebelumnya. Kemudian, pertumbuhannya jika dibandingkan antara Januari-Maret 2021 dan Januari-Maret 2020 terdapat pertumbuhan 17,14 persen.
"Kemudian impornya juga terjadi pertumbuhan dan ini menunjukkan bahwa kegiatan perekonomian berjalan dengan baik," ungkapnya.
Menurutnya, jika dibandingkan antara bulan terhadap bulan (Month on Month) pada Maret 2021 impor terjadi kenaikan sebesar 21,3 persen. "Kalau kita lihat dari pertumbuhan impor non migas kumulatif Januari-Maret 2021 maka terjadi pertumbuhan yaitu 13,06 persen dari USD 38,25 miliar," ujar Mendag.
Tertinggi Sejak Agustus 2011
Mendag menyebut, ekspor non migas yang berjumlah USD 17,45 miliar ini merupakan tertinggi sejak bulan Agustus 2011 yang mencapai USD 18,81 miliar.
"Ekspor non migas kita yang berjumlah USD 17,45 miliar ini adalah ekspor non migas terbesar, tertinggi dibandingkan dalam sejarah. Jadi ekspor total kumulatif sebenarnya tinggi, tetapi pada bulan Agustus 2011, tetapi ekspor non migas kita bulan Maret ini adalah tertinggi dalam sejarah terutama pasca krisis tahun 1998," jelas Mendag.
"Ini menunjukkan terjadi pertumbuhan ekonomi yang sehat," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca Selengkapnya