Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendag pastikan Brexit tak pengaruhi perundingan CEPA RI-Uni Eropa

Mendag pastikan Brexit tak pengaruhi perundingan CEPA RI-Uni Eropa Thomas Lembong. ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) akan berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi global, khususnya negara-negara di Asia tenggara. Sebab, hal tersebut akan berdampak secara tidak langsung terhadap kepercayaan investor dan pelaku usaha.

Meski demikian, mendag memastikan bahwa fenomena Brexit tersebut tidak akan mengganggu jalannya perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Uni Eropa dan Indonesia.

"Itu bisa saya jawab langsung, pasti tidak (mengganggu negosiasi EU-CEPA). Kami tetap berniat utuh untuk mengadakan perundingan dengan Uni Eropa dan justru ini mempertegas komitmen kami dengan baik kepada Uni Eropa maupun kepada Inggris," kata Menteri Thomas di Jakarta, Selasa (28/6).

Orang lain juga bertanya?

Namun, lanjut Thomas, pihaknya masih menghitung dampak dari Brexit terhadap aspek perdagangan antara Inggris dan Indonesia.

Dia menambahkan, dengan berkurangnya jumlah anggota dari Uni Eropa membuat Indonesia memikirkan lebih dalam bagaimana merundingkan hubungan perdagangan dan investasi dengan Inggris secara terpisah dengan Uni Eropa.

"Ini kan baru referendum. Bentuk persisnya dari cerai ini masih belum ketahuan, ini masih butuh perundingan antara pihak Inggris dan pihak Uni Eropa. Ada beberapa variasi bentuk cerai, kan ada pisah total, ada yang cuman terpisah tapi berasosiasi. Jadi detil-detil ini harus perlu diuraikan dalam hari-hari dan minggu-minggu berikutnya," imbuhnya.

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Chris Kanter menilai Brexit bergulir menjadi isu populer, khususnya, di Uni Eropa. Agar tak ketularan, negara-negara saat ini masih menjadi anggota Uni Eropa diduga bakal menahan diri membuat kebijakan yang berpotensi mengusik ketidakpuasan masyarakat.

"Ini berdampak pada perundingan multilateral dan negosiasi perdagangan bebas dengan indonesia. Masing-masing negara di Uni Eropa berubah attitude untuk menjaga kepentingan masyarakatnya," kata Chris saat diskusi: Inggris Memilih Mudik dari Uni Eropa, Jakarta, Sabtu (25/6).

Atas dasar itu, menurutnya, penyelesaian negosiasi Comprehensive Economic Partnership (CEPA) antara Uni Eropa dan Indonesia berpotensi melewati target waktu yang telah ditentukan, 2019. Jika demikian, ini dinilai tak menguntungkan Indonesia.

"Untuk menggenjot perekonomian, Indonesia banyak mengandalkan foreign direct investment dan ekspor. Makanya pemerintah mendorong free trade agreement, bahkan hingga ke Amerika Latin," katanya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Perjanjian Kerjasama Perdagangan Indonesia-Uni Eropa Tak Kunjung Rampung
Penyebab Perjanjian Kerjasama Perdagangan Indonesia-Uni Eropa Tak Kunjung Rampung

Diharapkan pembahasan ini bisa segera rampung sebelum beralih ke pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Perundingan Indonesia EU-CEPA Mangkrak, Airlangga Beri Penjelasan Begini
Perundingan Indonesia EU-CEPA Mangkrak, Airlangga Beri Penjelasan Begini

I-EU CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif.

Baca Selengkapnya
BKSAP DPR Ungkap Wacana Uni Eropa Investasi Hijau dan Dukungan Hilirisasi Nikel di Indonesia
BKSAP DPR Ungkap Wacana Uni Eropa Investasi Hijau dan Dukungan Hilirisasi Nikel di Indonesia

BKSAP DPR bertemu dengan Director of the European Parliament in ASEAN Antoine Ripoll di Gedung DPR RI, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Perundingan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Eropa Rampung Tahun Ini
Perundingan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Eropa Rampung Tahun Ini

Hasil kajian dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan, terdapat potensi pertumbuhan PDB riil mencapai 0,10 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Dorong Penyelesaian Isu Strategis Agar Perundingan IEU-CEPA Segera Selesai
Pemerintah Dorong Penyelesaian Isu Strategis Agar Perundingan IEU-CEPA Segera Selesai

Dalam IEU-CEPA, Airlangga menuturkan bahwa BUMN dipertimbangkan untuk diberikan akses yang bersifat komersial.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Bantah Isu Mundur: Kabinet Baik-Baik Saja, Solid
Menlu Retno Bantah Isu Mundur: Kabinet Baik-Baik Saja, Solid

Retno menjelaskan, dirinya pun berkomunikasi dengan baik bersama para menteri di kabinet.

Baca Selengkapnya
Ambisi Luhut Ingin Bawa Indonesia Jadi Penentu Harga Nikel
Ambisi Luhut Ingin Bawa Indonesia Jadi Penentu Harga Nikel

Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan industri hilirisasi nikel di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Contek Vietnam, Indonesia Bidik Kerja Sama dengan Uni Eropa Karena Ini
Contek Vietnam, Indonesia Bidik Kerja Sama dengan Uni Eropa Karena Ini

Perjanjian dagang nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak.

Baca Selengkapnya
Buka Rakornis Perwadag di Luar Negeri, Mendag: Tingkatkan Ekspor Nonmigas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru
Buka Rakornis Perwadag di Luar Negeri, Mendag: Tingkatkan Ekspor Nonmigas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.

Baca Selengkapnya
Airlangga Apresiasi Kerja Sama Uni Eropa dengan Indonesia
Airlangga Apresiasi Kerja Sama Uni Eropa dengan Indonesia

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, Selasa (15/8).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Tegas Menlu Retno Menteri Mundur Kabinet Jokowi: Sekarang Aku Tanya, Percaya?
VIDEO: Respons Tegas Menlu Retno Menteri Mundur Kabinet Jokowi: Sekarang Aku Tanya, Percaya?

Retno mengaku dirinya masih intens dan berkomitmen menjakankan tugas.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Isu Para Menteri Mundur dari Kabinet Jokowi, Sandiga Uno Ungkap Fakta Lain
Tanggapi Isu Para Menteri Mundur dari Kabinet Jokowi, Sandiga Uno Ungkap Fakta Lain

Sandiaga memastikan, dia dan para menteri lain berkomitmen untuk menuntaskan tugas hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya