Mendag sebut gejolak harga pangan tanggung jawab tim ekonomi Jokowi
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan harga pangan yang saat ini mengalami kenaikan, khususnya harga daging, bukan hanya tanggung jawab kementeriannya maupun Kementerian Pertanian. Menurut dia, masalah tersebut merupakan tanggung jawab seluruh tim ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Harga pangan tentunya merupakan tanggung jawab kami bersama, bukan hanya Pak Mentan dan Mendag tapi seluruh anggota ekonomi," ujar Lembong di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (26/1).
Dia menjelaskan, Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) juga turut merasakan dampak dari gejolak harga pangan, karena juga mempengaruhi isu sosial dan keamanan.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Bagaimana cara Pj Gubernur Sulsel menangani harga kebutuhan pokok? Setelah ini kami tindaklanjuti dengan operasi pasar segera supaya komoditi yang harganya ada kenaikan misalnya gula, jika tersedia stok dari pemerintah untuk segera diturunkan,' paparnya.
"Dan saya bisa berbagi bahwa Menteri Polhukam juga prihatin atas tingkat harga pangan karena ada dampak sosial dan keamanan," kata dia.
Selain itu, rantai pasok yang panjang memang sudah lama menjadi perhatian Kementerian Perdagangan. Namun, dia sendiri mempertanyakan lonjakan harga pangan justru baru terjadi di 2015 dan awal tahun 2016.
"Kalau soal rantai pasok yang panjang memang tentunya jadi perhatian saya tapi tentang itu sudah ada sejak 10 tahun lalu. Sementara harga pangan baru melonjak mendadak di 2015 dan awal 2016. Jadi tentunya ini jadi perhatian kita semua kenapa baru melonjak sekarang," jelas Lembong.
Untuk itu, dia mendorong revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting. Dengan adanya revisi tersebut, maka akan memperjelas mekanisme pengelolaan stok dan regulasi atas stok pangan.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Menteri terkait yang bertanggung jawab, itu terlalu sibuk berpolitik. Sehingga tidak mengurusi sektor riil nya. Itu rupanya akan memicu harga naik," kata Tom
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi, saat memberikan bantuan sosial di Sukoharjo, blak-blakan alasan harga pangan mahal dan pemberian bansos oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca Selengkapnya“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut masih dalam kondisi yang baik. Namun, diakuinya harga beras naik.
Baca SelengkapnyaBantuan ini diyakin bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat
Baca SelengkapnyaTak hanya di Indonesia, Erick klaim kenaikan harga beras juga terjadi di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memiliki kepekaan terhadap dunia yang sedang mengalami krisis.
Baca SelengkapnyaCapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri kampanye di Tuban.
Baca SelengkapnyaKepala negara juga memberikan bantuan modal kepada sejumlah pedagang pasar.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan peninjauan, Jokowi menyebut harga-harga komoditas normal.
Baca Selengkapnya