Mendag Soal Neraca Perdagangan Surplus: Kita Harus Tetap Waspada
Merdeka.com - Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus pada periode Januari hingga Agustus 2020 dengan nilai USD 11,05 miliar. Nilai ekspor tercatat USD 103,15 miliar, lebih tinggi dari nilai impor sebesar USD 92,10 miliar.
Kendati, pada tahun 2019, neraca perdagangan Indonesia sempat mengalami defisit USD 3,2 miliar. Hanya, neraca perdagangan non migas mengalami surplus USD 6,15 miliar dipengaruhi beberapa komoditas, mulai dari lemak dan minyak nabati hingga pakaian.
Meski secara angka surplus, Mendag Agus meminta agar Indonesia tetap hati-hati karena nilai ini disebabkan oleh tingkat impor yang turun tajam. Demikian pula dengan kondisi neraca dagang yang sedang surplus saat ini.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
"Kita harus tetap waspada karena surplus ini disebabkan impor yang turun lebih dalam dari periode sebelumnya," ujar Agus dalam tayangan virtual, Minggu (20/9).
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia turun 6,51 persen dibandingkan periode Januari-Agustus 2019. Sementara, nilai impor Indonesia turun 18,06 persen dibandingkan periode Januari-Agustus 2019.
Kendati, Indonesia masih berada di posisi yang baik karena mengalami neraca perdagangan yang surplus di tengah perlambatan ekonomi dan perdagangan global disertai pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda.
Terdapat beberapa tantangan yang harus dilalui pemerintah agar sektor ekonomi berjalan dengan baik, terutama di bidang perdagangan. Misalnya, kerjasama perdagangan internasional yang tidak berjalan efektif. Lalu, perubahan pola perdagangan global, ancaman resesi global, perubahan pola konsumsi masyarakat dan daya beli masyarakat yang melemah.
Namun, menurut Mendag Agus, tantangan itu tidak dapat dijadikan alasan untuk membiarkan sektor perdagangan melemah dan tidak berjalan baik. "Perdagangan adalah salah satu kunci ekonomi nasional, jadi harus terus bergerak dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca Selengkapnya