Mendag Tak Permasalahan Bulog Batal Impor Daging Sapi Brasil

Merdeka.com - Perum Bulog beberapa waktu lalu telah membatalkan impor 30.000 ton daging sapi asal Brasil. Penugasan impor daging sapi ini diberikan kepada Bulog berdasarkan hasil rapat koordinasi oleh beberapa kementerian di kantor Menteri Koordinator Perekonomian.
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, menegaskan kebijakan yang diambil Bulog tersebut tidak melanggar penugasan yang diberikan dalam Rakortas. "Tidak, tidak ada menyalahi apa-apa," ujar Menteri Agus, saat ditemui, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (13/11).
Lembaga yang dipimpin Budi Waseso itu, jelas dia, memperhitungkan kecukupan stok daging sapi di dalam negeri. Di mana, impor harus melihat situasi dan kondisi di lapangan. "Tujuan impor itu ada dua hal, pertama untuk kecukupan pasokan dan sebagainya," urai dia.
"Dan impor harus hati-hati tidak mengubah iklim usaha yang ada di daerah. Karena nanti mengganggu ekonomi kerakyatan di sini," tegasnya.
Komoditas daging sapi juga menjadi fokus perhatian Kemendag jelang Natal dan Tahun Baru. Tim pemantau stabilitas harga, stok, dan pasokan bahan pangan pun akan diluncurkan.
"Justru dengan turun ke lapangan ini kita akan tahu kecukupan pasokan dan sebagainya. Andai kata tidak cukup, kita akan bicara dengan Bulog juga bagaimana memenuhinya," tandasnya.
Bos Bulog Beberkan Alasan Impor Daging Sapi dari Brasil Dibatalkan
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjabarkan sederet alasan mengapa pihaknya tak jadi mendatangkan daging sapi dari Brasil. Dia kembali menegaskan, stok daging di dalam negeri kini sudah mencukupi.
"Waktu dan ketersediaan stok daging sampai Desember sudah cukup, harganya juga stabil. Kalau kita impor, satu itu akan kelebihan stok," ujar dia di Jakarta, Selasa (12/11).
Alasan kedua, impor daging akan turut mempengaruhi harga pasaran. Ketiga, Bulog juga telah memperhitungkan produksi lokal. "Peternak kita juga ini produksi daging sapi supaya enggak jatuh (harganya), jadi kestabilan terjaga," tegas pria yang akrab disapa Buwas ini.
Keempat, waktu impor juga tidak memadai. "Kalau dari Brasil paling cepat itu antara 37-45 hari. Jadi pasti jatuhnya (tiba) tahun depan," ungkap dia.
Budi kemudian menekankan, ketersediaan daging sapi di dalam negeri telah diupayakan oleh beberapa perusahaan lain, seperti PT Berdikari (Persero) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). "Untuk daging sapi masih sangat cukup. Sekarang PPI dan Berdikari juga menyiapkan daging. Justru kami stop, karena stoknya sudah banyak," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya