Mendag: Terpilihnya Donald Trump tak pengaruhi hubungan dagang RI-AS
Merdeka.com - Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 tidak akan mempengaruhi hubungan dagang Indonesia dengan AS. Latar belakang Trump sebagai pengusaha dinilai justru akan menguntungkan Indonesia.
Hal ini akui oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita dalam acara temu media di Kantornya, Jakarta, Jumat (11/11).
Menurut Enggar, AS selama ini merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Total ekspor ke Negeri Paman Sam tersebut tercatat mencapai USD 16,24 miliar.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kenapa kerja sama ekonomi dengan Kanada penting bagi Indonesia? Lebih penting lagi, bagi Indonesia, kerja sama ekonomi tersebut dipercepat dengan landasan aturan dan arahan Presiden.
-
Bagaimana kemendag meningkatkan hubungan dagang antar negara? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
"Kita harap hubungan kerja sama kita bisa semakin meningkat dan kita menyakini hubungan dagang antara satu dan lain pasti berlanjut. Apalagi latar belakangnya pengusaha, saya juga pengusaha sama pula properti, tentu kita berpikir dari kaca mata usaha. Jadi kita lebih banyak melihat bagaimana perkembangan berikutnya."
Dunia saat ini menurut Enggar sedang menunggu susunan kabinet ekonomi bentukan Presiden Trump. "Yang kita tunggu adalah kabinet ekonominya, siapa yang akan duduk di menteri ekonominya di situ akan kelihatan warnanya," ujarnya.
Mengenai sikap Trump yang sangat proteksionis, Enggar beranggapan sangat wajar sekali karena dalam kondisi global yang seperti ini bahkan negara lain juga cenderung menerapkan hal yang sama.
"Jadi tidak berlaku di AS saja, dan itu wajar sekali dan itu yang kita hadapi dalam perjalanan ke depan. China dengan pertumbuhan ekonomi yang turun maka dia sudah melakukan langka yang terkesan itu langka yang proteksionis," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag Budi mengaku tak menutup telinga terkait isu akan adanya ancaman potensi penambahan bea masuk usai Trump kembali menjadi Presiden AS.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, kebijakan proteksionisme dan perubahan pajak yang mungkin diterapkan berpotensi memengaruhi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, situasi perdagangan ini belum menguntungkan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaDia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.
Baca SelengkapnyaKekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.
Baca SelengkapnyaKebijakan ekonomi yang diambil oleh Presiden AS Donald Trump dan Joe Biden telah memiliki dampak yang signifikan terhadap perdagangan global.
Baca SelengkapnyaTrump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaSelain karena akan merusak proses pemulihan ekonomi China, pengenaan tarif impor 60 persen juga berpotensi biaya hidup di Amerika Serikat bakal melonjak.
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca Selengkapnya