Mendag: Tidak ada keputusan impor meski harga cabai melonjak
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel tidak ingin buru-buru membuka keran impor meski harga cabai melambung tinggi. Salah satu alasannya, beberapa wilayah di Indonesia mulai memasuki musim panen cabai.
"Itu memang masalah yang pelik ya, kita terus koordinasi dengan Mentan. Kita ingin berikan kesempatan kepada para petani dan saya lihat bahwa sudah ada wilayah-wilayah yang akan mulai panen cabai," ujar Rachmat di Jakarta Utara, Senin (15/12).
Mendag memilih memprioritaskan pasokan cabai lokal untuk menekan harga. Daerah yang mengalami surplus, pasokannya dialihkan ke daerah yang kekurangan pasokan. Dengan memaksimalkan cabai lokal, petani juga bakal memperoleh keuntungan.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Kenapa cabai jadi primadona di Indonesia? Saat masuk di Indonesia, 'cabai impor' ini justru langsung diterima dan jadi primadona baru.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
"Tidak ada keputusan impor, karena kita cukup memberikan dorongan kepada petani-petani cabai itu untuk untung. Karena tahun lalu kan mereka nggak untung ya. Jadi dengan adanya ini, memberikan optimisme kepada para petani agar petani mau terus menanamkan cabainya," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaSudah Kantongi Izin, Mendag Minta Pengusaha Segera Impor Bawang Putih
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaHal itu dilakukan sebagai langkah untuk memastikan pasokan pangan aman dan harga tetap stabil di pasaran.
Baca SelengkapnyaBeberapa harga bahan pokok sudah turun di antaranya ayam, minyak, telur dan cabai murah.
Baca SelengkapnyaKarena dua faktor ini harga bawang merah bertahan mahal.
Baca SelengkapnyaMendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas mengatakan harga kebutuhan pokok di Jakarta cenderung stabil.
Baca Selengkapnya