Mendag ungkap paket deregulasi RI tertinggal dari negara lain
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengingatkan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia lebih waspada pada kondisi ekonomi saat ini. Jangan sampai terbuai dengan menguatnya Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) saat ini.
"Kalau secara fundamental saya bilang posisi Indonesia sangat rawan dan memprihatinkan," katanya dalam acara Rapat Kerja Nasional Kadin Indonesia bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (19/10).
Dia menambahkan, rawannya ekonomi Indonesia karena pemerintah tertinggal dalam mengambil kebijakan deregulasi dan debirokratisasi. Pasalnya, beberapa negara lain telah melakukannya beberapa tahun silam.
-
Kenapa Indonesia rawan gempa? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Kemendag mengeluarkan apa? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
"Saya lihat secara umum, kita (Indonesia) ketinggalan sekali. Terasa sekali. Jadi sekarang kita baru gembar gembor deregulasi, terus terang aja, negara seperti Turki atau Vietnam itu udah dari kemarin-kemarin. Sudah lama," terangnya.
Menteri Thomas menambahkan, Istanbul dan negara lain sudah mulai menerapkan one stop shop dan national single window (NSW). Bahkan, mereka sudah membicarakan kebijakan tersebut dari tiga hingga empat tahun lalu.
"Lalu kita baru tahun ini," tegasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan masih di atas 5 persen
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global secara umum mengalami pelemahan dengan inflasi yang terjaga moderat.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaDaud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca Selengkapnya