Mendikbud Siapkan Rp4,3 Triliun Revitalisasi SMK
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp4,3 triliun untuk revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seluruh Indonesia. Hingga kini sudah ada sekitar 14.000 SMK yang tersebar di berbagai wilayah.
"(Anggaran revitalisasi) sekitar Rp4,3 triliun. Sebetulnya masih jauh dari target karena jumlah SMK kita 14.000," ujar Muhadjir saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (7/10).
Revitalisasi SMK nantinya akan dilakukan secara bertahap. Pengerjaan tahun ini dilakukan untuk 300 SMK. "Tahun ini 300 SMK, tahun depan 550 SMK. Tahun 2024, 5000. Bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran," paparnya.
-
Bagaimana Mendag ingin tingkatkan kerja sama pendidikan? “Jadi Selandia Baru itu walaupun negaranya kecil, standar pendidikannya bagus, maka harus kita tingkatkan kerja sama pendidikannya,“ pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Apa harapan untuk sekolah ke depannya? 'Teruslah menjadi tempat menimba ilmu yang mencerahkan dan membangkitkan semangat.'
-
Apa yang membuat SMK punya peluang berwirausaha? SMK memberikan bekal keterampilan untuk berwirausaha, membuka peluang untuk memulai bisnis sendiri.
-
Mengapa Djuanda lebih memilih mengajar di SMA Muhammadiyah? Ia memilih untuk mengajar di SMA Muhammadiyah ketimbang menjadi asisten dosen yang upahnya jauh lebih besar.
-
Apa yang ingin dicapai Kemnaker dengan mengembangkan talenta muda? Dirinya menilai, sejak saat ini perlu disiapkan generasi muda siap berdaya saing, unggul, yang akan menjadi suksesor untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045.
-
Kenapa Kemnaker dorong peningkatan kompetensi SDM? Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, Pemerintah menebitkan Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Muhadjir berharap ke depan jumlah SMK akan diperbanyak dari pada jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi permintaan dunia kerja.
"Dasarnya Inpres 9/2016 tentang revitalisasi SMK. Diharapkan jumlah SMK diperbanyak dibanding SMA, lulusan masuk ke dunia kerja sesuai tuntutan dunia kerja produktif untuk 4.0," jelasnya.
Dia menambahkan, tidak hanya merevitalisasi SMK, pemerintah juga memperbaharui kurikulum agar lebih menyesuaikan dengan dunia kerja. Selain itu, pemerintah juga terus mendorong ketersediaan guru-guru yang kompeten.
"(Fokusnya) pariwisata, pertanian produktif, ekonomi kreatif, kemaritiman, energi pertambangan. Terutama pendekatan kurikulum, dari supply base ke demand base. Kurikulum SMK sekarang yang menentukan bukan hanya pemerintah tetapi juga dunia industri," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu, SMA Taruna Nusantara akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.
Baca SelengkapnyaGanjar memastikan daerah-daerah terluar, terpencil dan tertinggal akan diprioritaskan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meninjau SMK Negeri 2 Kabupaten Bengkulu Tengah, Kamis (20/7). Jokowi berharap keahlian siswa dipersiapkan agar sesuai kebutuhan industri.
Baca SelengkapnyaGanjar harap SMK dapat menjadi salah satu pencetak lulusan-lulusan yang mahir dan berkompeten di bidang IT dan Informatika.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja ke Kamar Dagang dan Industri Kota Berlin.
Baca SelengkapnyaIda Fauziyah melakukan peluncuran awal SMK Asy-Syarif Mitra Industri yang berlokasi di Mojokerto.
Baca SelengkapnyaSebanyak 4 sekolah Islam Al Azhar telah dikembangkan di Summarecon dengan total 3000 murid.
Baca SelengkapnyaPeresmian itu ditandai dengan menekan sirine dan penandatanganan prasasti
Baca SelengkapnyaTantangan yang menghantui dunia pendidikan bukan hanya pada aspek siswa atau peserta didiknya saja melainkan juga bagi tenaga didik.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah bertekad untuk memajukan pondok-pondok pesantren
Baca SelengkapnyaMuhadjir mendorong para lulusan perguruan tinggi untuk mempunyai mimpi-mimpi besar
Baca Selengkapnya