Menengok Kemungkinan LPI Sumbang Modal ke Bank Syariah Indonesia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang merupakan gabungan tiga bank syariah BUMN pada 1 Februari 2021. Di sisi lain, pemerintah juga tengah mempersiapkan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia guna menghimpun investasi.
Mungkinkah SWF Indonesia bantu Bank Syariah Indonesia untuk mendapat suntikan modal?
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto menilai, keterlibatan SWF dalam membantu BSI harus dilihat dari demand terhadap bank syariah di Indonesia sejauh ini, yang secara investasi lebih ke jangka panjang.
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Siapa yang dorong penguatan ekosistem keuangan syariah? Muliaman menyebut penguatan ekosistem keuangan syariah perlu didorong melalui kolaborasi seluruh stakeholders.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
"Mungkin dari missmatch-nya bisa saja meningkat, karena nanti yang menabung di bank syariah itu memang jangka panjang. Tentunya yang model-model jangka panjang, atau mungkin jangka pendek yang likuid banget. Kalau modelnya tabungan harusnya investasinya yang cepet pengembaliannya. Kalau ini kan agak panjang," tuturnya dalam sesi webinar, Rabu (3/2).
Eko juga turut menyoroti motivasi lain penggabungan 3 bank syariah Himbara ke dalam Bank Syariah Indonesia, yakni untuk lebih mendorong penyaluran dana kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Jadi kalau kesimpulannya saya rasa harus lihat dulu basis fund-nya, simpanannya itu di mana. Kalau sebagian besar tabungan ya jangan, wong nanti itu sangat cepat sekali untuk diambil," kata dia.
Sementara ekonom senior Indef Aviliani berpendapat, kebanyakan bank syariah di Indonesia selama ini secara pendanaan lebih rendah dari penyaluran kredit. Terlebih rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan syariah kerap bergulat dengan likuiditas ketat.
"Ekonomi syariah di Indonesia tuh lebih banyak orang kalau minjam pakai syariah, kalau nabung enggak. Makanya bank syariah kita tuh biasanya LDR-nya di atas 100 (persen)," ujar Aviliani.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
Baca SelengkapnyaBSI terus memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di dalam negeri. Salah satunya lewat kolaborasi dengan Indonesia Financial Group (IFG)
Baca SelengkapnyaIKN hanya memberikan dampak ekonomi yang terbatas.
Baca SelengkapnyaLiterasi dan inklusi keuangan syariah dapat meningkat lebih pesat dengan Islamic ecosystem (ekosistem halal) yang lebih kuat.
Baca SelengkapnyaMasuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaBSI mengukuhkan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaPerbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.
Baca SelengkapnyaBSI optimistis jumlah nasabah bisa menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, angka-angka industri keuangan syariah tumbuh lebih tinggi dibanding bank nasional.
Baca Selengkapnyakontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai USD10 miliar setara Rp155,52 triliun atau 1,5 persen PDB nas
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin memberi sanjungan kepada BSI karena mampu menggelar pameran ekonomi dan industri syariah terbesar.
Baca Selengkapnya