Menengok ketatnya pabrik Peruri, uang pribadi tak boleh dibawa masuk
Merdeka.com - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) merupakan perusahaan pelat merah pencetak uang Rupiah yang beredar di masyarakat. Tak hanya uang, Peruri juga mencetak buku passport, berbagai dokumen perbankan, cek, giro serta dokumen sekuriti lainnya.
Lantaran mempunyai peran sangat strategis, tidak sembarang orang bisa berkunjung bahkan memasuki kawasan salah satu Pabrik Peruri yang berada di Desa Parung Mulya, Kecamatan Ciampel, Karawang.
Merdeka.com beserta beberapa awak media nasional lainnya berkesempatan untuk mengunjungi pabrik yang dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 200 hektar ini.
-
Apa yang dikawal ketat di Pekanbaru? Pengawalan dipimpin Kasat Samapta Polresta Pekanbaru, Kompol Maryanta yang menjabat selaku Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Preventif Operasi Mantap Brata Lancang Kuning 2024.
-
Bagaimana Peruri mencetak mata uang Rupiah? Saat ini, kapasitas produksi Peruri mampu mencetak uang rupiah hingga 12 miliar bilyet dalam setahun yang dikerjakan melalui 12 lini permesinan.
-
Bagaimana BRI menjaga keamanan transaksi nasabah? BRI juga terus mengimbau dan memberikan edukasi kepada nasabah, serta masyarakat untuk dapat bertransaksi aman dan nyaman.
-
Kenapa Baduy Dalam menerapkan aturan ketat? Tujuannya agar manusia tidak terjerumus keserakahan duniawi dan melupakan tatanan hidup nenek moyang.
-
Gimana cara negara ngatur keuangannya? APBN berfungsi sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan pendapatan dan belanja negara untuk tahun yang bersangkutan.
-
Bagaimana koin bundar mencegah penipuan? Jika seorang pemegang uang yang tidak jujur ​​tergoda untuk memotong sedikit dari ujung setiap koin, membuatnya menjadi kurang berharga, dia akan mendapat masalah. Koin bundar bisa mencegah tindakan tersebut, dibandingkan bentuk lainnya.
Pantauan merdeka.com, di pabrik ini, sistem pengamanan terbilang sangat ketat. Para awak media tidak diperbolehkan membawa masuk berbagai barang elektronik mulai dari kamera, telepon seluler, alat perekam hingga uang kertas maupun logam.
Seluruh barang elektronik tersebut dilucuti dan disimpan di dalam loker yang khusus disediakan untuk pengunjung.
Tidak sampai di situ, setelah 'mengamankan' barang elektronik, pengunjung masih harus melalui pemeriksaan keamanan di sebuah ruangan. Di dalam, pengunjung akan digeledah satu per satu.
Kepala Divisi Percetakan Uang Perum Peruri Samad Haryono mengungkapkan sistem keamanan tersebut memang sengaja dibuat sedemikian ketat dan detail. "Karena kita (Peruri) mempunyai fungsi yang strategis untuk negara," ujar Samad kepada wartawan di lokasi, Senin (6/4).
Usai berkeliling melihat proses pencetakan uang, pengunjung bakal melalui sistem keamanan yang sama saat mereka akan memasuki lokasi. "Jika ditemukan uang baik itu kertas dan logam itu akan disita pihak keamanan. Walaupun uang itu milik pribadi," jelasnya.
Sebelum melangkahkan kaki keluar dari pabrik, pengunjung akan digeledah kembali di sebuah ruangan kecil sesuai dengan jenis kelamin. "Yang pria akan digeledah sekuriti pria, yang wanita akan digeledah sekuriti wanita," tuturnya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis kunci yang paling umum adalah yang terpasang pada koper.
Baca SelengkapnyaPetugas imigrasi bertugas untuk memeriksa keamanan setiap orang yang ingin masuk ke Indonesia, maka dari itu, mereka selalu tampil tegas.
Baca SelengkapnyaPengamanan ekstra dilakukan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan para tamu negara di KTT ke-43 ASEAN 2023 di JCC Senayan.
Baca SelengkapnyaPastikan isi koper diperhitungkan dengan baik agar tidak melebihi batas maksimal.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut beredar di media sosial, Lita Gading marah-marah karena dompetnya digeratak petugas Bea Cukai
Baca SelengkapnyaPengamanan tingkat tinggi diterapkan oleh Paspampres sebelum Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78 dilaksanakan pada Kamis (17/8) kemarin.
Baca SelengkapnyaPolisi memperketat SOP pengamanan di gudang KPU Rohul.
Baca SelengkapnyaJika ke luar negeri dan membawa barang-barang ini maka tidak dikenakan batasan bawaan seperti barang-barang lainnya.
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Kediri, terdapat sebuah goa yang memiliki lorong panjang, goa tersebut dahulu pernah dipakai oleh prajurit Kerajaan Kediri untuk lari dari musuh.
Baca Selengkapnya