Menengok mewahnya kereta Bandara Soetta tapi sempat mogok 2 kali saat uji coba
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK tengah menggenjot pembangunan infrastruktur di Indonesia, salah satunya di sektor transportasi. Pemerintah-pun membangun Kereta Bandara Soekarno-Hatta untuk mempermudah masyarakat Jakarta menuju bandara di Cengkareng.
Kini, pembangunan sarana dan prasarana kereta telah selesai. Kereta mulai diuji coba dan rencananya mulai beroperasi melayani masyarakat dalam waktu dekat.
Kereta bandara rencananya akan melayani masyarakat 80 kali sehari, dengan masing masing keberangkatan 40 kali pergi dan 40 kali kembali ke bandara. Pada jam sibuk, pengoperasian kereta bandara dilakukan 15 menit sekali namun ketika normal hanya 30 menit sekali.
-
Bagaimana TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta dikawal selama uji coba? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Mengapa kecepatan TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta dikurangi selama uji coba? “Tadi kecepatannya dikurangi setengah, sudah dihitung oleh dishub, tadi karena dikawal, kecepatan dikurangi setengah,“ kata Heru di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (5/7).
-
Apa yang dilakukan untuk menguji kecepatan TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta? Heru mengatakan kecepatan rata-rata hanya berkisar antara 30 kilometer per jam. “Tadi kan kecepatannya 30, stabil tadi. Jadi nanti kecepatannya akan bertambah sesuai dengan kondisi lalu lintas,“ ucap dia.
-
Kapan TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta mulai diuji coba? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres. Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Apa yang terjadi pada kereta api di Rancaekek? Akibatnya, kereta sampai terguling ke sawah dan menyebabkan kepanikan.
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
Menteri BUMN, Rini Soemarno telah lebih dulu menjajal Kereta Bandara Soekarno-Hatta tersebut. Menteri Rini tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 12.30 WIB dan segera menuju Stasiun Bandara menggunakan kereta Layang (sky train).
Saat meninjau Stasiun Bandara, Rini mengaku puas dengan progres pembangunan yang sudah mencapai 97,75 persen. Namun, di meminta agar prasarana dalam stasiun, seperti jembatan 'connecting bridge dan 'shelter integrated building' bisa dipercepat.
"Kalau bisa 'shelter building' selesai 24 Desember 2017 atau sebelum Natal. 'Connecting bridge' juga dipercepat," kata Rini di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (28/11)
Setelah melihat perkembangan Stasiun Bandara, Rini juga mencoba alat pembayaran tiket kereta atau 'vending machine. Dia pun terlihat gembira saat tiket berhasil dicetak.
Dikutip dari pantauan Antara, proses cetak tiket membutuhkan waktu sekitar tiga sampai lima menit karena harus memilih asal stasiun dan tujuan kemudian mengisi biodata, seperti nama, nomor handphone dan email.
Menteri Rini pun selanjutnya memasuki Kereta Bandara menuju Stasiun Sudirman Baru.
Kecepatan perjalanan kereta sekitar 18-20 kilometer/jam. Namun, setelah melewati Stasiun Batu Ceper, kecepatan kereta meningkat sekitar 60 km/jam. Waktu tempuh dari Stasiun Bandara Soetta menuju Stasiun Sudirman Baru diperkirakan 55 menit.
Kereta Bandara dilengkapi dengan pendingin udara (full AC), pengisi daya ponsel (charging port), dan toilet terpisah antara pria dan wanita, sehingga penumpang akan nyaman.
Selain itu, di tiap gerbong kereta juga dilengkapi bagasi khusus untuk menempatkan barang bawaan penumpang serta empat layar TV LED untuk hiburan dan juga memberikan informasi posisi kereta.
PT Railink telah menyiapkan 10 rangkaian KA Bandara Soekarno-Hatta dengan 82 perjalanan dan kapasitas 33.000 penumpang setiap harinya. Satu rangkaian terdiri dari enam kereta yang mampu mengangkut 272 penumpang.
Namun demikian, saat diuji coba kembali, kereta bandara ini malah mogok sebanyak dua kali. Silakan klik selanjutnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini perjalanan kereta yang terdampak gangguan sudah kembali berjalan dan berangsur normal.
Baca SelengkapnyaUji coba operasional terbatas akan segera dilakukan kembali ketika hasilnya sudah seperti yang diharapkan.
Baca SelengkapnyaDi hari ketiga pasca beroperasi, pelayanan Lintas Rel Terpadu atau Light Rail Train (LRT) Jabodebek relasi Bekasi menuju Stasiun Dukuh Atas mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaKAI menggandeng KNKT untuk melakukan investigasi bersama guna mengetahui penyebab kecelakaan.
Baca SelengkapnyaManager Public Relations LRT Jabodebek, Kuswardoyo membenarkan adanya gangguan pagi ini.
Baca SelengkapnyaPengguna mengaku harus menunggu sekitar 30 menit dari jadwal yang tersedia akibat adanya gangguan.
Baca SelengkapnyaAkibat gangguan pada satu rangkaian, terjadilah antrean untuk 9-10 KRL dari arah Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek membatalkan 28 perjalanan akibat adanya perawatan sejumlah sarana kereta.
Baca SelengkapnyaBudi menyampaikan, pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung dimulai pada 1 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel
Baca SelengkapnyaDampaknya banyak pengguna mengaku terlambat masuk kerja di awal pekan ini.
Baca Selengkapnya"Kereta api ini adalah karya bangsa, pasti banyak yang kami baru belajar. Kami tidak mengelak bahwa sistem operasi belum sempurna," kata Menhub Budi.
Baca Selengkapnya